Konten Media Partner

Wabah Corona, Agenda Event Pariwisata di Padang Tetap Berlangsung

12 Maret 2020 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Landmark Gedung Kebudayaan Sumatera Barat di Pantai Kota Padang. Foto: Irwanda/langkan.id
zoom-in-whitePerbesar
Landmark Gedung Kebudayaan Sumatera Barat di Pantai Kota Padang. Foto: Irwanda/langkan.id
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona yang telah memasuki Indonesia, ternyata tidak menyurutkan Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat untuk membatalkan agenda pariwisata. Bahkan, beberapa iven tetap terlaksana dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas ariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Alfian mengatakan beberapa agenda iven pariwisata tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Hal itu dilakukan karena belum ada arahan dari pemerintah pusat untuk pelarangan.
"Sampai sejauh ini tidak ada agenda pariwisata yang kami batalkan. Karena memang di pemerintahan pusat belum ada berkunjung. Kita (laksanakan) sesuai schedule," ujar Arfian dihubungi Langkan.id, Kamis (12/3).
Adapun agenda iven pariwisata yang akan berlangsung di Kota Padang di antaranya kompetisi gulat internasional se-Asia Pasifik. Iven yang direncanakan dimulai 7-12 April 2020 ini, akan diikuti dari tujuh negara.
"Peserta ada dari Negara Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, Singapura, Malaysia, dan Myanmar. Rencana diadakan di GOR Himpunan Tjinta Teman (HTT) Padang," kata dia.
ADVERTISEMENT
Alfian mengungkapkan untuk iven skala lokal yang tetap dilaksanakan seperti festival bacang dan lamang baluo. Agenda ini akan berlangsung di kawasan Batang Arau mulai 3-5 April 2020.
"Kalau festival bacang dan lamang baluo sudah menjadi agenda kalender tahunan pariwisata Kota Padang," jelasnya.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang mengklaim sejak wabah virus corona masuk ke Indonesia, belum ada berdampak ke sektor pariwisata. Sebab di awal tahun, kunjungan wisatawan memang selalu rendah.
"Secara langsung, mungkin belum berdampak pariwisata. Karena memang pada umumnya, turis mancanegara sekitar bulan Juni sampai September (datang), umumnya ke Mentawai," tuturnya.
"Kebiasaan setiap tahun, Januari sampai Maret sedikit rendah (kunjungan wisatawan). Nah, mulai April hingga akhir tahun baru biasanya ramai. Memang kita lihat berbarengan setiap awal tahun (rendah) ditambah virus corona," sambung Alfian.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, Alfian mengungkapkan Pendapat Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata sudah terealisasi mencapai 10 persen dari target tahun 2020 ini sebesar Rp 4,6 miliar.
"Kami dari Dinas Pariwisata hanya distribusi yang dibebani. PAD kita dapat ada beberapa dari pajak hotel, restoran dan tempat hiburan itu khusus Bappeda memungut. Kalau kami hanya distribusi," katanya.