Warga Kota Padang Alami Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram

Konten Media Partner
11 Oktober 2019 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gas elpiji 3kg berlabel hanya untuk masyarakat miskin. (Foto: Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Gas elpiji 3kg berlabel hanya untuk masyarakat miskin. (Foto: Fanny Kusumawardhani)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang - Warga Kota Padang mengalami kelangkaan gas elpiji berukuran 3 kilogram. Terlihat, sejumlah pangkalan yang ada di daerah tersebut mengalami antrian yang cukup panjang, Kamis (11/10).
ADVERTISEMENT
Pantauan Langkan.id, salah satu pangkalan yang mengalami antrian yaitu di Kawasan RT 1, RW 8, Karang Gantiang, Kelurahan Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.
Puluhan tabung gas elpisi berukuran 3 kilogram itu terlihat berjejer di pinggir jalan di daerah itu, antrian tersebut menunggu stok gas datang ke pangkalan tersebut, antrian terlihat sejak pagi, sekira pukul 08.00 WIB, hingga menjelang siang, antrian terus bertambah.
Semenatara, informasi yang diperoleh Langkan.id dari pemilik pangkalan, belum ada kejelasan gas elpiji berukuran 3 kilogram itu akan datang. Menurut pengakuan orang pangkalan, biaya untuk pembelian stok gas elpiji sudah dibayarkan, hanya tinggal menunggu gas itu diantarkan.
Sementara itu, Syafni (60) salah seorang warga setempat mengaku kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji sejak beberapa bulan belakangan. Padahal, selama ini pangkalan tersebut tidak pernah antri untuk mendapatkan gas elpiji berukuran 3 kilogram.
ADVERTISEMENT
“Biasanya gas elpiji 3 kilogram di pangkalan ini setiap hari Jumat selalu masuk. Tak ada putus-putus. Tapi entah kenapa bisa sampai antrian seperti ini, ini sudah sejak dua bulan terkahir,” ujarnya saat diwawancarai Langkan.id, Jumat (11/10).
Syafni mengatakan, sudah sejak pagi turut antri di pangkalan tersebut demi mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram. Meskipun belum ada kejelasan kapan akan datang, Syafni masih tetap ikut antrian, karena ia sangat membutuhkan gas itu saat ini.
“Mau tidak mau, terpaksa kita harus menunggu,” ungkapnya.
Biasanya, kata Syafni, sekira pukul 09.00 WIB gas sudah datang di pangkalan tersebut. “Ini sudah jam berapa, masih saja belum datang, padahal kami mau memsak. Kepastian dari orang pangkalan juga belum ada,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Fitri (35) salah seorang warga yang juga ikut antri untuk mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram menyebutkan bahwa harga di pangkalan jauh lebih murah dibandingkan harga eceran di warung-warung.
“Kalau di sini, kita beli dengan harga Rp18 ribu. Kalau beli eceran, harganya bisa mencapai Rp28 ribu dampai Rp30 ribu per tabung, kita juga tidak boleh beli 2 tabung sekaligus. Padahal kan kadang di ruang kita memiliki tabung gas dua unit,” katanya. (Irwanda)