Konten dari Pengguna

Mobile Rongent Hadir di Lapas Kendari

Lapas Kendari
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kendari sebagai unit pelaksana teknis di bawah naungan Kementerian Hukum dan HAM RI yang menjalankan fungsi Pemasyarakatan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas.
31 Juli 2023 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapas Kendari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kolase foto kegiatan skrining gejala dan rontgen dada narapidana Lapas Kendari. Foto: Humas Lapas Kendari
zoom-in-whitePerbesar
Kolase foto kegiatan skrining gejala dan rontgen dada narapidana Lapas Kendari. Foto: Humas Lapas Kendari
ADVERTISEMENT
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari melaksanakan kegiatan Active Case Finding Penyakit Tuberkulosis (TBC) melalui Skrining Gejala dan Rongent Dada kepada seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kendari Senin (31/08).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Kementerian Hukum dan Ham dan Kementerian Kesehatan yang melibatkan 374 Lapas, Rutan dan LPKA di 33 Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham seluruh Indonesia.
Dalam pelaksanaanya Lapas Kendari bekerjasama dengan Divisi Pemasyarakatan, Dinas Kesehatan serta Fasyankes dan Pelaksana Rongent dari PT. Tirta Medika.
Diselenggarakan di Aula Saharjo Lapas Kendari, pelaksanaan Kegiatan dimulai hari Senin 31 Juli s.d Jumat 4 Agustus 2023 dengan target WBP yang akan diskrining dengan Rongent sebanyak 834 orang.
Dihari pertama ini tercatat sejumlah 211 orang WBP telah dirongent. Selanjutnya apabila ditemukan ada WBP yang hasil Rongentnya mengindikasikan adanya infeksi TBC maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dilaksanakan oleh Fasyankes setempat.
ADVERTISEMENT
Kepala Lapas Kendari Tapianus Antonio Barus mengapresiasi kegiatan ini karena merupakan salah satu langkah antisipatif penularan dan penyebaran penyakit menular TBC di Lapas khusunya Lapas Kendari. "Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi Kemenkumham dan Kemenkes dalam hal ini Ditjenpas yang telah menginisiasi kegiatan ini karena Lapas merupakan salah satu tempat yang mempunyai risiko tinggi penularan penyakit TBC" Tutur Antonio.
Sementara itu Kepala Seksi Bimbingan Narapaidana dan Anak Didik (Kasi Binadik) Agus Risdianto selaku penanggung jawab kegiatan ini menyampaikan bahwa salah satu manfaat dari kegiatan ini selain untuk mengetahui status kesehatan WBP juga merupakan tindakan antisipasi penyebaran dan Penularan Penyakit menular TBC di Lapas/ Rutan khususnya Lapas Kendari. "Active Case Finding Atau penemuan kasus secara aktif terhadap penyakit TBC yang dilaksanakan di Lapas Kendari ini memberikan manfaat yang sangat baik karena secara tidak langsung WBP dapat mengetahui status kesehatanya khususnya pada penyakit TBC secara umum dapat menjadi tindakan antisipatif atas penularan penyebaran Penyakit TBC di Lapas Kendari yang saat ini telah overcrowded 115%" Pungkas Agus.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahu bahwa pelaksanaan kegiatan serupa akan dilaksanakan juga di beberapa UPT Pemasyarakatan di Sulawesi Tenggara. Namun untuk tahap awal ini telah terjadwal dilaksanakan di Lapas Kendari.