Konten dari Pengguna

Jalin Kerja Sama: Lapas Plantungan dan UNWAHAS Tanam Koropedang Untuk Pembinaan

17 Oktober 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapas Pemuda Plantungan KEMENKUMHAM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Humas Lapasda Plantugan
zoom-in-whitePerbesar
Humas Lapasda Plantugan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Plantungan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIB Plantungan Kabupaten Kendal resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Wahid Hasyim Semarang dalam program penanaman koro pedang. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani pada Hari Kamis (17/10) sebagai bagian dari upaya peningkatan keterampilan dan kemandirian warga binaan Lapas.
ADVERTISEMENT
Kerja sama ini berfokus pada pengembangan budidaya koro pedang, tanaman legum yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta manfaat kesehatan. Universitas Wahid Hasyim akan memberikan pendampingan teknis dan bimbingan ilmiah terkait metode budidaya, perawatan, hingga pengolahan hasil panen. Sementara itu, Lapas Plantungan akan menyediakan lahan dan tenaga kerja warga binaan untuk proyek ini.
Kepala Lapas Plantungan, Suharno, dalam sambutannya menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah positif dalam program pembinaan yang berkelanjutan di Lapas. “Penanaman koro pedang diharapkan bisa memberikan keterampilan baru kepada warga binaan, sekaligus menjadi sumber pendapatan tambahan bagi mereka setelah bebas nanti,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang, Prof. DR. KH. Mudzakir Ali, MA, menyampaikan bahwa kerja sama ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait potensi tanaman koro pedang yang belum banyak dimanfaatkan. “Koro pedang merupakan sumber protein nabati yang bisa menjadi alternatif pangan sehat dan memiliki peluang pasar yang menjanjikan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Penanaman koro pedang ini akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan, dengan target panen pertama direncanakan dalam waktu 4-6 bulan. Diharapkan kerja sama ini akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak, terutama dalam peningkatan kualitas hidup warga binaan dan pengembangan pertanian di lingkungan sekitar.