The Voice Kedungpane, Ajang Pencarian Bakat Menyanyi Napi Lapas Semarang

Lapas Semarang
Akun Resmi Humas Lapas Semarang
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2022 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapas Semarang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semarang_Guna mencari bibit-bibit penyanyi berbakat di kalangan para narapidana, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menyelenggarakan lomba karaoke bertajuk “The Voice Kedungpane”, Kamis (11/08).
ADVERTISEMENT
Lomba olah vokal digelar sebagai ajang pencarian bakat seni para narapidana, terutama kemampuan menyanyi dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77.
Kalapas Semarang Tri Saptono Sambudji menyampaikan pesan dan dukungannya bahwa gelaran semacam ini diperlukan dalam upaya pembinaan narapidana sebagai salah satu kegiatan rekreasional dan media untuk menyalurkan bakat, minat serta potensi seni tarik suara narapidana.
“Para narapidana ini memiliki keahlian masing-masing dan tidak sedikit dari mereka yang terampil dalam menyanyi, maka dari itu kami fasilitasi dengan ajang perlombaan untuk menyalurkan bakat mereka,” jelas Tri Saptono.
“Jadikan ajang perlombaan ini sebagai hiburan, menang atau kalah menjadi hal yang biasa. Yang terpenting para peserta dapat menampilkan performa yang terbaik,” pesan Kalapas.
ADVERTISEMENT
Narapidana sangat antusias untuk ikuti lomba karaoke ini. Ada 50 narapidana terpilih yang merupakan perwakilan dari masing-masing blok hunian saling unjuk kebolehan dalam bernyanyi.
Para peserta tampil dengan membawakan lagu wajib yang berjudul “Tiara” yang dipopulerkan oleh Kriss tahun 1991. Lagu Tiara ini menggambarkan tentang seseorang yang merasa ragu dan merasa tidak memiliki apa-apa karena terkurung terhukum di penjara namun dia tetap semangat berharap Tiara akan tetap menerimanya apa adanya.
Sergio, salah satu napi yang mengikuti lomba menyanyi tersebut mengungkapkan kegembiraannya dapat mengikuti lomba ini.
“Saya senang bisa ikut lomba ini selain menyalurkan hobi juga menghilangkan penat sehingga semua beban yang ada terasa lebih ringan,” ungkap terpidana narkoba 5 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
Penampilan mereka diatas panggung sangat memukau para juri dari mahasiswa magang Universitas Negeri Semarang dan Universitas Katholik Soegijapranata, petugas Lapas dan narapidana lain yang menyaksikan perlombaan tersebut.
Narapidana saat beradu tarik suara untuk memenangkan The Voice Kedungpane (foto/dok. Fajar Lapas)