Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Belajar Meneladani Kearifan Rasulullah dari Balik Jeruji
18 September 2024 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari lapas surulangun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Surulangun – Lapas Kelas III Surulangun Rawas menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wasalam dengan khidmat pada Rabu (18/09/24). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Subseksi Pembinaan Lapas Surulangun tersebut bertajuk "Meneladani Kearifan Rasulullah dalam Memperkuat Toleransi dan Persatuan Indonesia.". Adapun pada kesempatan tersebut, ustad Ali Alatas dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rawas Ulu menjadi pengisi materi keagamaan.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dibawakan oleh salah seorang warga binaan, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Lapas Surulangun Rawas, A. Fausan. Dalam sambutannya, A. Fausan menyampaikan pentingnya refleksi dan peneladanan nilai-nilai Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks pembinaan dan interaksi antarwarga binaan. "Peringatan Maulid Nabi ini merupakan momentum penting bagi kita untuk mengingat kembali teladan Rasulullah, khususnya dalam hal toleransi dan persatuan," ujar A. Fausan.
ADVERTISEMENT
Ustad Ali Alatas kemudian memberikan kajian yang mendalam mengenai bagaimana kearifan Rasulullah dalam memperkuat persatuan dan toleransi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ceramahnya, Ustad Ali menekankan pentingnya sikap saling menghargai dan membangun persatuan di tengah keragaman. Ia mengaitkan ajaran-ajaran Rasulullah dengan situasi yang dihadapi saat ini, termasuk bagaimana membangun solidaritas dan toleransi di dalam lingkungan penjara.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Ali, diikuti oleh seluruh peserta yang terdiri dari warga binaan dan petugas Lapas. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperdalam pemahaman agama tetapi juga mempererat tali persaudaraan dan menciptakan suasana yang lebih harmonis di Lapas.
Kegiatan tersebut menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai keagamaan dapat menjadi pilar dalam memperkuat persatuan dan toleransi di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan lembaga pemasyarakatan (lapas).
ADVERTISEMENT