Konten dari Pengguna

Kopi Lapaga: Kreativitas dan Pembinaan Melalui Cita Rasa di Lapas Pagar Alam

Lapas Pagar Alam
Lapas Kelas III Pagar Alam Kanwil Kemenkumham Sumsel
3 Oktober 2024 13:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapas Pagar Alam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kopi Lapaga: Kreativitas dan Pembinaan Melalui Cita Rasa di Lapas Pagar Alam
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Lapaga: Kreativitas dan Pembinaan Melalui Cita Rasa di Lapas Pagar Alam
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pagar Alam – Pojok Kopi Lapaga menjadi sorotan sebagai produk unggulan yang dihasilkan dari Rumah Produksi Kopi Lapas Kelas III Pagar Alam Kanwil Kemenkumham Sumsel. Mengusung konsep pemberdayaan, kegiatan ini melibatkan warga binaan sebagai pekerja di setiap tahap produksi kopi, mulai dari pemilihan biji kopi hingga proses roasting, grinding, dan pengemasan yang menarik.
ADVERTISEMENT
Hariyanto, Kasubsi Pembinaan di Lapas Pagar Alam, menjelaskan bahwa kualitas produk sangat bergantung pada proses yang dilakukan. "Kami percaya bahwa dengan proses yang baik, akan dihasilkan kopi yang berkualitas. Proses produksi kami diawasi langsung oleh petugas dan petugas kami telah mendapatkan sertifikat penyuluh keamanan pangan. Ini memastikan bahwa kopi yang kami hasilkan aman dan berkualitas," jelas Hariyanto.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kalapas Pagar Alam, Muhammad Rolan. Muhammad Rolan menekankan bahwa inisiatif seperti Kopi Lapaga adalah langkah penting dalam proses pembinaan warga binaan. "Kami ingin memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi mereka. Dengan demikian, setelah mereka bebas, mereka tidak hanya memiliki bekal ilmu, tetapi juga pengalaman kerja yang dapat membantu mereka beradaptasi kembali ke masyarakat," katanya.
ADVERTISEMENT
Kopi Lapaga tidak hanya bertujuan untuk menciptakan produk berkualitas, tetapi juga untuk menciptakan perubahan positif. Melalui program ini, warga binaan diajarkan tentang pemilihan biji kopi, teknik pemanggangan, hingga cara memasarkan produk. Hal ini tidak hanya memberikan mereka keterampilan baru, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Rolan juga menyampaikan harapannya agar Kopi Lapaga dapat dikenal luas, tidak hanya di Pagar Alam, tetapi juga di seluruh Indonesia, termasuk di Lapas-lapas lain. "Kami ingin Kopi Lapaga menjadi simbol keberhasilan pembinaan dan bukti bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi positif kepada masyarakat," ungkapnya.
Kopi Lapaga kini telah dipasarkan melalui berbagai saluran, termasuk e-commerce seperti Shopee, akun Instagram, serta secara langsung kepada petugas dan warga sekitar Pagar Alam. Dengan strategi pemasaran yang luas, mereka berharap dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan kesadaran tentang produk ini.
ADVERTISEMENT
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memproduksi kopi berkualitas, tetapi juga untuk memberikan keterampilan yang berharga bagi warga binaan. Melalui proses pembelajaran yang melibatkan semua aspek produksi kopi, mereka dibekali dengan pengalaman yang dapat membantu mereka beradaptasi saat kembali ke masyarakat.
Dengan harapan yang besar untuk memperluas jangkauan dan dikenal di berbagai daerah, Pojok Kopi Lapaga siap menjadi simbol keberhasilan dalam pembinaan di Lapas. Melalui produk kopi ini, mereka menunjukkan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi positif, meskipun dalam situasi yang terbatas.
#Kemenkumham
#KemenkumhamSumsel
#LapasPagarAlam