Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Istri Kunjungi Stand Kanwil Ditjenpas
22 April 2025 13:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Lapas Sekayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Stand Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sumatera Selatan menjadi daya tarik tersendiri dalam gelaran IPPAFest 2025. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan beserta istri melakukan kunjungan khusus ke stand tersebut, untuk melihat langsung berbagai produk unggulan hasil karya warga binaan di Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Dalam suasana penuh keakraban, Menteri dan ibu disambut hangat oleh jajaran Kanwil Ditjenpas Sumsel. Mereka berkesempatan mencicipi Kopi Lapaga (Lapas Pagar Alam), kopi khas kota Pagar Alam hasil pembinaan kemandirian warga binaan yang diracik dengan cita rasa autentik. Kopi ini mendapat apresiasi tinggi dari Menteri dan ibu, yang memuji kualitasnya, serta potensi ekonomi yang dimilikinya.
Tak hanya itu, perhatian Ibu Menteri juga tertuju pada produk kain songket hasil karya warga binaan Lapas Perempuan (Laperang). Kain songket dengan motif tradisional yang dikerjakan dengan detail dan ketelatenan itu langsung memikat hati beliau. Tanpa ragu, Ibu Menteri memesan beberapa lembar kain songket sebagai bentuk dukungan terhadap karya kreatif warga binaan.
Kunjungan ini menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap program pembinaan di lembaga pemasyarakatan, khususnya dalam bidang kemandirian dan pemberdayaan. Produk-produk seperti Kopi Lapaga dan kain songket Laperang tidak hanya mencerminkan hasil pelatihan keterampilan, tetapi juga membuka jalan bagi warga binaan untuk berkarya dan mandiri setelah masa pidana.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya partisipasi Kanwil Ditjenpas Sumsel di IPPAFest 2025, diharapkan masyarakat semakin mengenal potensi luar biasa yang dimiliki warga binaan, serta mendukung penuh proses reintegrasi sosial mereka.