Konten dari Pengguna

Netflix dan Dinamika Diplomasi Publik

Larasati Puspa K
Mahasiswa Aktif Hubungan Internasional Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
7 Oktober 2023 13:55 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Larasati Puspa K tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi netflix. Foto: Daniel Avram/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi netflix. Foto: Daniel Avram/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dilansir dari web resminya, Netflix adalah layanan streaming yang menawarkan berbagai acara TV pemenang penghargaan, film, anime, dokumenter, dan masih banyak lagi. Aplikasi ini seringkali digunakan oleh banyak kalangan, tak terkecuali khalayak muda dari generasi Z sampai milenial. Faktor pendukungnya dikarenakan Film/Serial yang ada memiliki banyak pilihan genre.
ADVERTISEMENT
Mulai dari Action, Sci-fi, Romance hingga Horor, semuanya tersedia dan akan selalu diperbarui setiap bulannya. Selain itu, ada juga pilihan sesuai dengan produksi negaranya, seperti Korea, Jepang, Amerika, India, Spanyol, Indonesia, dan masih banyak lagi. Dari sini kita bisa tahu, bahwa banyak negara yang sudah memproduksi serial dan film sehingga mereka berhasil memasarkannya ke dalam satu aplikasi ini untuk ditonton para peminatnya. 

Apa itu Diplomasi Publik?

Dilansir dari Kompas, diplomasi publik merupakan upaya suatu negara dalam membuka komunikasi atau hubungan langsung ke publik asing. Cara yang dilakukan juga bermacam-macam, umumnya publik akan mudah dipengaruhi oleh aktor negara yang memang dianggap penting, seperti presiden atau perdana menteri.
Tetapi seiring perkembangan globalisasi, kita menyadari bahwa banyak hal yang mudah saja dilakukan melalui media sosial yang terbilang cepat dalam menyebarkan informasi. Dengan adanya media ini, seluruh negara berlomba untuk menunjukkan kekuatan soft power yang dimilikinya. 
ADVERTISEMENT

Netflix dan Soft Power

Selain melalui lagu dan tarian, Film dan Serial adalah produk yang tidak pernah gagal dalam mempromosikan budaya negara, apalagi mereka yang benar-benar serius dalam memainkan dinamika globalisasi. Sebagai contoh, Korea yang dengan gencarnya memperkenalkan banyak drama dari berbagai genre, lalu ada Jepang yang sudah membuat ribuan Anime menjadi semakin mendunia sampai terealisasinya pembuatan live action yang didanai oleh Netflix karena sangat populer dan berpotensi menghasilkan lebih banyak uang.
Meskipun banyak contoh yang bisa diambil, tetapi 2 negara ini memang mendominasi jajaran produk yang ada. Tidak lupa peran sang tuan rumah, Amerika yang juga memproduksi ribuan serial dan film. Melalui film-filmnya, Amerika mempromosikan nilai-nilai unggulnya seperti teknologi, baik teknologi senjata yang digunakan dalam film dan teknologi dalam pembuatan film itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Netflix juga membuat live action terbaru berdasarkan adaptasi anime dan manga buatan Eiichiro Oda yaitu One Piece. Dalam proyek ini, Netflix menghadirkan banyak aktor berbakat dari berbagai latar belakang negara yang berbeda untuk berkolaborasi dan memenuhi cast didalamnya. Dari contoh ini kita bisa melihat bahwa selain menghadirkan dan mempromosikan diplomasi publik, Netflix juga berperan dalam membuat dan menghadirkan Kerjasama dari berbagai negara.
Kesuksesan live action ini juga diapresiasi dari penjuru dunia, banyak sekali penggemar one piece yang puas dan bangga dengan hasil pembuatan yang sudah dikerjakan oleh Netflix. Sama halnya seperti Indonesia yang mulai menunjukkan taringnya di dunia perfilman, mereka berusaha ikut serta dalam menguasai pasar perfilman, Karena sadar bahwa diplomasi publik adalah salah satu diplomasi yang paling berpengaruh di era ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu film Indonesia yang sukses menyita perhatian publik adalah film Ice Cold Murder, Coffee and Jessica Wongso. Ini adalah film dokumenter yang merangkum kisah investigasi kasus kematian Mirna Salihin karena diduga mengonsumsi kopi sianida.

Diplomasi Publik, apakah bisa berdampak negatif?

Ilustrasi menonton Netflix. Foto: Getty Images
Perlu kita sadari bahwa di dalam tayangan yang telah dibuat secara sadar, tiap film yang ditayangkan oleh Netflix juga mengandung konten-konten budaya dan pengenalan terhadap citra negara terkait. Ternyata, kita sebagai penonton yang hanya sekedar penikmat, serta tanpa sadar mengaplikasikan nilai-nilai yang ada didalamnya saat bersosialisasi maupun berkegiatan di kehidupan sehari-hari. Secara tidak sadar, kita sebagai pengguna Netflix sudah mengkonsumsi produk-produk diplomasi publik yang dimasukkan dalam tiap film atau serial yang ada.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, Mungkin ini memang terdengar sepele alias tidak penting, tetapi dengan kita menonton serial yang ada, kita bisa tahu dan bahkan mengerti gambaran budaya atau peristiwa yang sedang terjadi di negara luar. Seperti bagaimana cara orang Korea makan, cara orang Jepang bertegur sapa, sampai bagaimana Amerika mengusut kasus pesawat jatuh yang dikupas tuntas dalam sebuah film dokumenter.
Ada banyak sekali nilai yang terkandung dalam 1 film, bahkan bisa dikatakan bahwa 1 film/serial bisa mewakili aspek-aspek yang ada di suatu negara. Maka dari itu, diplomasi publik menggunakan kekuatan soft power dinilai sebagai diplomasi yang rentan dan berbahaya, karena dapat dengan mudah mempengaruhi para penontonnya untuk berlaku sesuai dengan apa yang ada didalam film/serial tersebut, contoh kecil yang dapat diambil dari Indonesia adalah penggunaan kata gwenchana (dari Bahasa Korea) menggantikan kata tidak apa apa.
ADVERTISEMENT

Koin selalu memiliki dua sisi, begitu juga dengan media

Kekuatan besar yang dimanfaatkan dengan baik dalam platform Netflix bisa terbilang berbahaya, karena mayoritas penggunanya bisa kecanduan dengan terus melihat serial yang dapat menimbulkan rasa penasaran. Seperti kata pepatah, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Jadi, sebagai pengguna yang ada diluar sana, kita harus bijak dalam menggunakan aplikasi ini.
Sama halnya seperti sosial media, dimana semua orang dapat memposting, menghapus, menambahkan komentar sesuka hati tanpa memikirkan efek apa yang dapat ditimbulkan dari kata-kata yang ditulis. Kita tidak bisa menghindari efek dari globalisasi yang membuat diplomasi publik akan semakin berkembang dan terus bertambah.
Dampak baiknya, kita bisa tahu dan mengerti tentang apa yang sedang terjadi di negara tetangga, kita juga bisa menyaring apa yang kita sukai dengan apa yang kita konsumsi sebagai penonton. Kita juga harus memanfaatkan dan mempelajari fitur yang ada didalam aplikasi ini, sehingga kita bisa menggunakannya dengan lebih baik dan bijak, salah satu fiturnya yang tidak boleh terlupakan adalah adanya algoritma yang juga mempelajari kebiasaan kita sehingga memungkinkan untuk tahu apa saja yang akan membuat pengguna menonton film yang direkomendasikan oleh Netflix.
ADVERTISEMENT
Mendukung dan menonton produksi film lokal juga termasuk bentuk mengapresiasi budaya dalam negeri, apalagi industri karya Indonesia sedang melalui fase perkembangan yang cukup signifikan, mulai dari aktor yang memerankan, cerita yang dibawakan, sampai pada efek CGI yang mungkin belum sempurna seperti Amerika, tapi sudah berubah ke arah yang sangat baik.
Dengan kita mempromosikan dan membanggakan buatan lokal, kita bisa ikut serta dalam melakukan diplomasi publik. Bahkan,  masyarakat luar juga sudah ada yang  meminati produk diplomasi kita. Akhir kata, dengan adanya banyak produk diplomasi publik, kita jadi tanggap dan lebih kritis lagi dalam menanggapi hal ini. Sehingga kita bisa menyaring apa saja yang bisa kita tonton, dan apa saja yang bisa kita implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.  
ADVERTISEMENT