Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Kamu Dapat Ekspektasi? Jangan Takut! Yuk, Hadapi!
18 Desember 2023 14:20 WIB
Tulisan dari Laura Amalia Maryant tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bagaimana respon kamu kalau ada ekspektasi yang datang dengan contoh kalimat di atas? Akankah lebih percaya diri atau takut untuk menghadapi?
ADVERTISEMENT
Memang terlihat menakutkan, tapi ternyata ekspektasi tidak se-menakutkan itu, lho. Ekspektasi bisa kita jadikan motivasi untuk beraksi. Kemudian akan timbul pertanyaan, kamu mau jadi orang yang percaya diri atau rendah diri? Yuk, kita bahas tentang ekspektasi dan tips untuk menghadapinya agar lebih berani!
Sebenarnya, Ekspektasi Itu Apa, Sih?
Kita pasti tidak asing dengan kata “ekspektasi”. Kalau kita lihat di KBBI, ekspektasi adalah pengharapan. Pengharapan itu bisa timbul dari diri sendiri atau orang lain. Menurut Siliman, sebagian besar ekspektasi datang karena tidak disengaja, misalnya dari pengamatan komentar-komentar atau percakapan yang didengar.
Memangnya Mengelola Ekspektasi Itu Penting? Kok Bisa?
Salah satu skill yang harus dimiliki oleh seseorang ialah mengelola ekspektasi. Jika ekspektasi tidak dikelola dengan baik tentu akan berdampak pada kondisi psikis orang tersebut. Dengan mengelola ekspektasi, kita bisa lebih sadar kalau semua hal bisa dilihat dari sisi positifnya, bahkan hal itu juga bisa menjadi salah satu cara untuk membahagiakan diri sendiri. Seorang Psikolog Klinis yang senang sharing di channel YouTube-nya, Widyaningrum, juga mengatakan bahwa “Semakin baik kemampuan kita mengendalikan ekspektasi, maka kita akan semakin mudah dalam melewati berbagai fase kehidupan dengan hati yang lebih ringan dan bahagia.”
ADVERTISEMENT
Agar Tidak Takut, Bagaimana, Sih, Caranya Mengelola Ekspektasi Itu?
1. Mengendalikan hal yang ada di dalam kendali kita
Menurut Filosofi Teras atau Stoicism, contoh hal yang ada dalam kendali kita adalah opini dan pendapat kita, tujuan atau goals kita, dan juga respon kita. Kita tidak bisa mengendalikan hal-hal yang tidak berada dalam kendali kita, seperti opini atau pendapat orang lain, penilaian orang lain, atau respon orang lain. Jadi, kita harus bisa melatih diri untuk terus mengendalikan apa yang bisa kita kendalikan. Semakin kita berlatih, maka ekspektasi-ekspektasi akan semakin mudah dihadapi.
2. Melakukan yang terbaik dan mempersiapkan yang terburuk
Semangat kita dalam mencapai sesuatu merupakan hal yang berada di dalam kendali kita. Kita bisa memaksimalkan semangat dan usaha kita untuk melakukan yang terbaik. Di samping kita berusaha untuk melakukan yang terbaik, kita juga harus mempersiapkan yang terburuk. Itu berkaitan dengan kesiapan mental kita ketika menerima hasilnya. Dalam hal ini, buku Filosofi Teras pun mengedepankan bagaimana cara kita merespon suatu hal, meskipun itu adalah hal yang terburuk.
ADVERTISEMENT
3. Meyakini ketentuan Tuhan adalah yang terbaik
Dari banyak usaha, kita tidak bisa menjamin berapa banyak yang akan berhasil. Namun, jika kita percaya dan terus berdoa, Tuhan pasti mengabulkan doa hamba-Nya.
Jika pada akhirnya kita tidak bisa memenuhi ekspektasi orang lain, itu bukan berarti kita harus terus menerus menyalahkan diri sendiri, apalagi kalau faktornya ada di luar kendali kita. Hadapilah ekspektasi dan jadilah berani!
Sumber:
Manampiring, H. (2023). Filosofi Teras: Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini (50th ed.). Buku Kompas.