Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sahabat Indonesia di Hongaria: Kisah Kasih dan Dedikasi untuk Indonesia
29 Mei 2023 17:13 WIB
Tulisan dari Laura S Johanna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Namanya Dóra Győrffy, dan tentu dari namanya kita langsung tahu bahwa dia bukan orang Indonesia, namun ketika dia mengenakan baju tradisional Jawa dan mulai menyinden, kita bisa terkecoh dengan suaranya dan mengira dia sungguh-sungguh seperti seorang berkebangsaan Indonesia.
Sembari mendengar alunan sinden yang sangat menghipnotis, tampak Veronika Kis, seorang penari yang dengan sangat luar biasa membawakan tari-tarian tradisional Indonesia sampai kita lupa bahwa Vero, begitu orang memanggilnya, juga bukan seorang berkebangsaan Indonesia. “Masing-masing dari kami pernah tinggal di Indonesia selama beberapa waktu, dan disana kami belajar seni dan budaya Indonesia yang sungguh mengagumkan”, jelas Vero kepada saya dengan Bahasa Indonesia yang sangat baik. “Karena kami juga sangat suka dengan musik tradisional Indonesia, kami bersama-sama membentuk group gamelan ‘Surya Kencana’ supaya banyak orang Hongaria kenal dan suka musik gamelan”, ujar Dóra menimpali obrolan kami. Selain Dóra dan Vero, wajah-wajah asing juga terlihat sangat apik memainkan gamelan yang cukup digemari di Hongaria. Wajah-wajah asing yang berada dalam grup gamelan Surya Kencana ini disebut sebagai "Friends of indonesia" atau Sahabat Indonesia.
Istilah "Friends of Indonesia" atau Sahabat Indonesia mulai populer di era kepemimpinan Presiden SBY. Kita tentu sering mendengar istilah "Diaspora Indonesia". Sebutan ini digunakan bagi mereka yang memiliki kewarganegaraan Indonesia yang tinggal menetap di luar negeri. Berbeda dengan Diaspora Indonesia, "Sahabat Indonesia" adalah sebutan bagi mereka yang berkewarganegaraan asing namun memiliki ketertarikan atau kecintaan terhadap Indonesia. Mereka pada umumnya pernah berkunjung dan berinteraksi langsung dengan orang Indonesia. Sebagian dari mereka merupakan eks Tenaga Kerja Asing yang bekerja di Indonesia, alumni mahasiswa di bidang seni dan budaya yang mengikuti perkuliahan di Indonesia, mahasiswa pertukaran, maupun yang hanya sekedar berwisata di Indonesia. Pengalaman yang berbeda-beda ini menimbulkan kesan bagi mereka sehingga ada keinginan kuat untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat di negara mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT
Sebagai Warga Negara Indonesia atau bagi yang "pernah" menjadi WNI, tentu tidak sulit untuk mewakili wajah Indonesia dan mempromosikan budaya Indonesia di luar negeri. Kita sering mendengar bagaimana Diaspora kita terlibat aktif dalam upaya memperkenalkan Indonesia di hadapan masyarakat internasional. Namun kita sering melupakan bahwa salah satu aset besar untuk mempromosikan Indonesia adalah lewat Sahabat Indonesia di luar negeri. Bagi Sahabat Indonesia yang merupakan warga negara asing, mempromosikan Indonesia adalah suatu kebanggaan tersendiri, dan bagi kita, tentu ini merupakan nilai tambah karena upaya mempromosikan Indonesia akan jauh lebih mudah jika dilakukan langsung oleh warga dari negara mereka masing-masing tanpa adanya hambatan bahasa dan budaya. Contohnya saja di Hongaria. Masyarakat Hongaria sebagian besar tidak berbahasa Inggris, mereka lebih nyaman menggunakan bahasa Hongaria. Ketika Sahabat Indonesia di Hongaria yang adalah warga negara Hongaria bernyanyi, menari, bermain musik tradisional Indonesia, akan lebih mudah mereka menjelaskannya kepada masyarakat Hongaria.
Sahabat Indonesia di Hongaria tidak terlalu banyak jumlahnya. Untuk negara dengan penduduk tidak lebih dari 10 juta orang, ada sekitar 800 Sahabat Indonesia yang terdaftar. Meski kecil, mereka terkenal sangat aktif menjadi duta-duta Indonesia di Hongaria. Selain grup gamelan Surya Kencana, juga terdapat grup budaya Indonesia lainnya seperti grup gamelan Topong Bang, grup tari Kupu-kupu, dan grup tari Arum Melati yang hampir seluruh anggotanya adalah warga negara Hongaria. Bayangkan betapa unik dan menariknya melihat "bule-bule" ini mengenakan baju tradisional Indonesia dan menari atau memainkan alat musik tradisional Indonesia. Hal ini tentu menggelitik kita dan membuat kita menyadari bahwa kecintaan terhadap seni dan budaya tidak mengenal kebangsaan atau batas-batas negara. Kita perlu mengapresiasi kecintaan dan dedikasi para Sahabat Indonesia baik di Hongaria maupun di negara lainnya yang tidak lelah mempromosikan seni dan budaya Indonesia.
Nah, selanjutnya bagaimana dengan kita? Apakah kita masih bangga dan mencintai seni dan budaya kita?
ADVERTISEMENT