Mahasiswa ITB dan Fachhochschule Erfurt Berhasil Membuat Struktur Tensegrity

Lauren Marxoni
kumparan Buddies - Institut Teknologi Bandung
Konten dari Pengguna
16 April 2023 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lauren Marxoni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa ITB dan Erfurt University of Applied Science Membuat Struktur Tensegrity. Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa ITB dan Erfurt University of Applied Science Membuat Struktur Tensegrity. Foto: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bambu merupakan material serbaguna dan berkelanjutan yang telah digunakan selama berabad-abad dalam berbagai aplikasi konstruksi. Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas bambu telah meningkat karena dampak positif terhadap lingkungan dan daya tarik estetika yang dimilikinya. Bambu merupakan alternatif yang sangat baik untuk bahan bangunan tradisional jika dibandingkan dengan beton atau baja yang tidak dapat diperbaharui dan memiliki jejak karbon yang tinggi. Keunggulan dari bambu terletak pada kekuatan dan fleksibilitasnya. Meskipun terlihat tipis dan ringan, bambu memiliki kekuatan yang tinggi dalam menahan beban. Kekuatan bambu ini berasal dari struktur seratnya yang unik dan rapat. Bambu juga memiliki elastisitas yang baik, sehingga dapat menahan goncangan dan getaran dengan baik. Selain itu, bambu merupakan sumber daya alam yang diperbaharui dan dapat tumbuh dengan cepat, sehingga dapat menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan daripada kayu yang diambil dari hutan yang semakin menipis. Kemampuannya dalam menyerap karbon yang sangat baik dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida di atmosfer.
ADVERTISEMENT
Untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa mengenai struktur bambu yang kini semakin popular, Prodi Arsitektur ITB berkolaborasi dengan Fachhochschule Erfurt (FHE) untuk mengadakan sebuah workshop berjudul Bambooloka. Workshop ini dilaksanakan dari tanggal 13 Maret sampai 18 Maret 2023 di ITB. Mahasiswa diajarkan mengenai struktur bambu, mendesain struktur tensegrity melalui maket dari stik dan benang, belajar software untuk mengetahui kestabilan struktur yang telah didesain, serta terjun langsung membuat struktur tensegrity bambu dalam skala 1:1. Tensegrity merupakan sebuah prinsip desain yang melibatkan penggunaan elemen kompresi yang tidak kontinu dan kabel tegangan yang kontinu untuk menciptakan struktur yang stabil dan ringan. Bambu merupakan bahan yang ideal untuk struktur tensegrity ini karena memiliki sifat yang kuat, fleksibel, dan berkelanjutan.
Struktur Tensegrity Bambu. Foto: Dokumentasi Pribadi
Proses pembuatan struktur tensegrity ini dimulai dari membuat modul bambu. Mahasiswa diminta untuk mengumpulkan 30 batang bambu yang masing-masing akan diberi 4 lubang pada jarak tertentu. Lubang yang berada di kedua ujung bambu kemudian diikat dengan menggunakan tali. Setelah setiap modul bambu sudah siap, proses perakitan pun dimulai. Untuk struktur ini, perakitan dimulai dari sisi teratas yakni berbentuk pola pentagon. Ujung bambu yang sudah terikat dengan tali dihubungkan pada lubang bagian tengah yang terdapat di bambu lain. Setelah bambu membentuk pola heksagon, proses perakitan dilanjutkan ke bagian bawahnya yang terdiri dari pola pentagon dan segitiga. Proses ini terus berlanjut hingga seluruh bambu saling terhubung satu sama lain dan membentuk sebuah kestabilan struktur. Kerjasama antar anggota tim merupakan hal yang sangat diperlukan pada proses pembuatan struktur ini karena untuk bisa mengerjakan bagian bawah struktur, beberapa mahasiswa harus menahan struktur di bagian atasnya sampai semua proses selesai.
ADVERTISEMENT
Pembuatan sturktur tenserity dari bambu ini tentunya memakan waktu yang cukup lama dan menguras tenaga. Namun semuanya terbayar ketika mahasiswa ITB dan Erfurt telah berhasil menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari selama kurang dari 5 hari dan mendirikan strukturnya dengan sangat baik.
Teras Sunda Cibiru. Foto: Dokumentasi Pribadi
Selain belajar di ITB, mahasiswa juga diberi kesempatan berkunjung ke Teras Sunda Cibiru untuk melihat proyek nyata struktur bambu yang dibuat oleh Pak Andry Widyowijatnoko sebagai pelaksana workshop ini. Mahasiswa juga diajak untuk menikmati pertunjukan seni angklung tradisional untuk memperkenalkan pada mahasiswa asing bahwa bambu juga digunakan sebagai alat kesenian di Indonesia.
Bagaimana teman kumparan? Menarik banget ya!