Modernitas Arsitektur Masjid Tanpa Kubah

Lauren Marxoni
kumparan Buddies - Institut Teknologi Bandung
Konten dari Pengguna
10 Januari 2023 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lauren Marxoni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid Salman ITB. Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Salman ITB. Foto: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Mahasiswa ITB pasti sudah tidak asing lagi ketika mendengar nama Masjid Salman. Masjid yang berlokasi di Jalan Ganesha, tepatnya di seberang gerbang seni rupa ITB ini merupakan masjid pertama pada era arsitektur modern tahun 60-an yang menggunakan atap datar pada massa utamanya. Selain penggunaan atap datar, wujud arsitektur modern pada Masjid Salman juga terlihat pada elemen-elemen geometri massa bangunan serta penggunaan material beton pada fasadnya.
Menara di Pelataran Masjid Salman. Foto: Dokumentasi Pribadi
Dibangun pada tahun 1964, Masjid Salman memiliki sebuah pelataran yang cukup luas untuk menyambut jemaah yang hendak beribadah sebelum memasuki masjid. Menara tinggi yang terletak di area pelataran juga didesain serupa dengan bangunan masjid untuk menunjukkan adanya kesatuan atau keselarasan, yakni dengan penggunaan material beton dan bata karawang. Pintu masuk masjid yang berada di sisi Timur memiliki sebuah tangga yang menghubungkan pelataran dan selasar bangunan. Keberadaan tangga pada pintu masuk ini dijadikan sebagai penanda adanya hierarki yang memisahkan ruang luar dan ruang dalam masjid.
Fasad Masjid Salman. Foto: Dokumentasi Pribadi
Saat pertama kali menginjakan kaki di masjid ini, pengunjung akan melihat sebuah massa bangunan masjid yang sangat sederhana. Massa utama pada Masjid Salman hanya berbentuk kubus yang didominasi oleh warna putih. Untuk memberikan kesan yang tidak terlalu monoton, diberi permainan warna-warna pastel dengan pola vertikal pada fasad masjid. Pola garis vertikal ini memiliki makna hubungan antara manusia dengan Tuhan. Penggunaan bata roster karawang pada sisi kanan dan kiri fasad yang sekaligus berfungsi sebagai ventilasi udara juga menjadi salah satu elemen untuk memberikan keunikan pada fasad masjid ini. Kolom pilotis yang masing-masing berjarak lima meter dan dibuat sedikit menjorok ke depan dari dinding fasad menciptakan efek visual gelap terang yang begitu indah ketika terkena cahaya matahari.
Atap Masjid Salman. Foto: Dokumentasi Pribadi
Salah satu hal yang membedakan Masjid Salman dengan masjid lainnya adalah pada bentuk atap. Atap masjid yang selalu diidentikan dengan keberadaan kubah kini tidak terlihat pada Masjid Salman. Dari perspektif mata manusia, atap ini berbentuk cekung ke atas karena terinspirasi dari bentuk atap Aula Barat dan Aula Timur yang menjadi identitas bangunan di ITB. Bentuk atap ini juga dianalogikan seperti bentuk tangan manusia yang sedang menengadah ke atas layaknya sedang berdoa.
Selasar Masjid Salman. Foto: Dokumentasi Pribadi
Masjid Salman didesain dengan selasar yang berada di sekeliling sisi bangunan sebagai tempat untuk jemaah duduk santai sambil menikmati keindahan masjid. Untuk merespon iklim tropis, dinding dengan bata roster karawang juga digunakan sebagai penutup pada area atas selasar. Penutup berongga ini digunakan agar sinar matahari tidak langsung menembus masuk ke selasar namun tetap memberikan pencahayaan alami untuk menerangi selasar. Meskipun terkesan tertutup, dinding ini tetap menyediakan akses berupa lubang-lubang sebagai jalur sirkulasi udara sehingga jamaah yang sedang beraktivitas di selasar tetap merasa nyaman dan sejuk.
Interior Masjid Salman. Foto: Dokumentasi Pribadi
Lantai masjid berbentuk persegi yang mampu menampung banyak jamaah ini terbuat dari kayu jati sehingga memberikan suasana yang hangat dan nyaman ketika pengunjung memasuki masjid. Didukung dengan minimnya penggunaan ornamen pada dinding sehingga mampu menciptakan keheningan dan menimbulkan suasana yang khusyuk. Langit-langit yang tinggi dan bukaan yang luas pada sisi samping ruang sholat juga memberikan kesan yang megah dan agung.
Langit-langit. Foto: Dokumentasi Pribadi
Penggunaan elemen modular pada langit-langit merupakan wujud pengaplikasian arsitektur modern pada masjid ini. Pencahayaan berwarna warm light dari lampu di sepanjang langit-langit juga membantu menciptakan suasana yang tenang.
ADVERTISEMENT
Selain dimanfaatkan sebagai tempat beribadah, tak jarang mahasiswa ITB sering berkunjung ke masjid ini untuk menenangkan diri dari sibuknya aktivitas kampus, belajar, dan berdiskusi bersama teman-teman.