Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Software yang Wajib Kamu Kuasai Ketika Menjadi Mahasiswa Arsitektur ITB
29 Desember 2022 12:37 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Lauren Marxoni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jurusan arsitektur dapat dikatakan sebagai salah satu jurusan yang paling ditakuti oleh kebanyakan orang, terutama bagi siswa yang hendak melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan. Hal ini dikarenakan mahasiswa arsitektur sering kali menghabiskan waktu mereka hanya untuk mengerjakan tugas. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk mengorbankan waktu tidur demi menyelesaikan tugas studio agar bisa dikumpul sebelum deadline. Masyarakat akhirnya berasumsi bahwa mahasiswa arsitektur adalah mahasiswa yang individualis dan tidak memiliki social life.
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan zaman, beberapa bidang kehidupan di dunia ikut terpengaruh modernisasi, salah satunya adalah arsitektur. Sebelum mengenal software, mahasiswa arsitektur harus bekerja seharian penuh di studio, tepatnya di depan meja gambar mereka masing-masing. Tak lupa dengan seperangkat alat gambar seperti penggaris 1 meter, kertas kalkir, kertas roti, spidol, pensil, penghapus, tabung gambar, dan masih banyak lagi. Hal ini membuat mahasiswa arsitektur tidak bisa bekerja secara fleksibel dan membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus menggambar secara manual. Mereka juga dituntut untuk bisa memvisualisasikan karya mereka ke sebuah lembar kerja dalam bentuk dua dimensi.
Setelah mengenal software, mahasiswa arsitektur dapat dengan mudah melakukan eksplorasi bentuk karena software dapat membantu mereka dalam melakukan visualisasi desain. Komunikasi antara arsitek dan klien juga dapat dengan mudah dilakukan karena klien yang terbilang masih awam bisa memahami maksud arsitek melalui gambar 3D. Selain itu, mahasiswa arsitektur tidak perlu lagi membawa alat gambar yang begitu banyak karena kini mereka hanya perlu membawa laptop dengan spesifikasi yang canggih. Hal ini membuat mahasiswa arsitektur dapat mengerjakan tugas mereka dimana saja dan kapan saja.
ADVERTISEMENT
Nah, buat kamu yang tertarik menjadi mahasiswa arsitektur di ITB, berikut beberapa software yang sering digunakan oleh mahasiswa arsitektur ITB.
1. SketchUp
Bagi kamu seorang pemula, SketchUp merupakan software yang tepat. Dapat dikatakan bahwa SketchUp merupakan software pemodelan 3D yang paling mudah untuk digunakan karena tampilannya yang user friendly. Sebuah desain akan dimulai dari bidang datar yang dapat dibuat menggunakan tool pencil atau rectangle. Lalu untuk mengubah bidang tersebut menjadi massa 3D digunakan tool pull and push.
Salah satu keunggulan SketchUp dibanding software lain adalah pengguna bisa langsung menggunakan furniture 3D ke dalam desain mereka. Pengguna dapat mengakses 3DWarehouse untuk mengunduh berbagai jenis furniture yang tersedia secara gratis. Software ini tidak hanya digunakan oleh arsitek namun juga bidang lain seperti teknik sipil, desain lanskap, dan desain interior.
ADVERTISEMENT
2. AutoCAD
AutoCAD merupakan aplikasi yang lebih bersifat teknis. Detail gambar dan keakuratan ukuran yang dimiliki oleh software ini tidak perlu diragukan lagi. Hal ini membuat AutoCAD menjadi salah satu software yang wajib dikuasai tidak hanya oleh mahasiswa arsitektur tetapi juga mahasiswsa teknik mesin, teknik sipil, teknik elektro, dan bidang lain yang membutuhkan gambar teknik.
Software ini mengandalkan command dalam menciptakan sebuah desain. Biasanya mahasiswa arsitektur menggunakan AutoCAD untuk membuat presentasi lembar kerja dalam bentuk 2D seperti denah, potongan, dan potongan prinsip. Presentasi 2D tersebut tidak dibuat ulang dari awal melainkan menggunakan acuan dari gambar 3D yang dibuat di SketchUp.
3. Rhinoceros
Mahasiswa arsitektur selalu dituntut untuk berani melakukan eksplorasi bentuk desain sehingga tercipta sebuah bangunan dengan gubahan massa yang unik. Salah satu software yang mampu membantu mahasiswa arsitektur dalam menciptakan struktur algoritma yang kompleks adalah Rhinoceros.
ADVERTISEMENT
Apakah kamu mengenal Zaha Hadid? Seorang arsitek yang sangat dikenal dalam dunia arsitektur karena desain parametriknya yang begitu hebat. Desain parametrik tersebut bisa dibuat dengan menggunakan Grasshopper. Grasshopper sendiri merupakan bahasa pemrograman visual yang bisa digunakan untuk menciptakan sebuah 3D model pada Rhinoceros.
4. ArchiCAD
Software ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan software yang telah disebutkan sebelumnya. Meskipun demikian, salah satu keunggulan yang menjadikan ArchiCAD sering digunakan oleh mahasiswa arsitektur adalah kemampuannya untuk menciptakan desain bangunan secara 2D dan 3D (all in one). Dalam proses perancangan di ArchiCAD, mahasiswa arsitektur tidak memulainya dengan garis atau bidang melainkan langsung memasukkan komponen bangunan seperti kolom, dinding, pintu, jendela, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
5. Autodesk Revit
Revit merupakan software yang cocok digunakan oleh para arsitek profesional. Saat ini, kemampuan menggunakan software Revit menjadi kualifikasi khusus yang harus dimiliki lulusan arsitektur ketika ingin terjun ke dunia kerja.
Revit merupakan salah satu software desain arsitektur berbasis BIM (Building Information Modelling) dengan model 3D. Software ini memudahkan para arsitek dalam menghasilkan desain berkualitas tinggi. Revit mampu memberikan informasi dari setiap komponen yang digunakan dalam membuat sebuah bangunan. Selain itu, pada software ini juga terdapat pemodelan alur kerja sehingga kamu bisa mengetahui dan menganalisis setiap informasi dalam proses pembangunan proyek secara keseluruhan. Dengan demikian, proses pekerjaan yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai disiplin keilmuan dapat dilakukan dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Sama halnya seperti ArchiCAD, dalam proses perancangan pengguna dapat langsung menggunakan komponen-komponen yang sudah tersedia, seperti pintu, kolom, dinding, dan sebagainya. Mahasiswa arsitektur dapat menghemat waktu dalam mengerjakan tugas karena software ini mampu membuat model 3D dan gambar kerja 2D secara bersamaan.