Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
3 Produk Teknologi Berakhir Gagal
23 Januari 2023 18:18 WIB
Tulisan dari LAVENIA ELLENA MAYA SARI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernahkan kamu dengar kalau perusahaan ternama juga pernah memproduksi sebuah produk gagal? Alasannya bisa jadi produk yang dibuat terkadang sulit digunakan atau harganya yang terlalu mahal di pasaran sehingga mengakibatkan sedikit peminat.
ADVERTISEMENT
Sedangkan industri teknologi selalu meningkat dan berkembang dengan beberapa perusahaan besar. Merilis produk teknologi baru hampir setiap tahunnya. Sementara banyak yang berhasil dan digunakan oleh banyak orang hingga kini, tidak sedikit juga yang berakhir tidak diterima dengan tangan terbuka oleh konsumen dan akhirnya gagal serta dilupakan. Berikut adalah 3 produk teknologi yang berakhir gagal, apa saja itu? Berikut ulasannya.
1. Google Smart Glasses
Ketika dirilis pada 2012, google smart glasses ini diprediksikan akan membawa perubahan besar dalam industri teknologi. Google smart glasses adalah sebuah kacamata canggih dengan sistem operasi android yang menawarkan akses ke internet, peta, kamera, dan masih banyak lagi. Namun karena harga jual yang terlalu tinggi kala itu sekitar 1500 US dollars atau 20 jutaan rupiah. Teknologi ini membuat kurang diminati oleh masyarakat. Ketidakjelasan tujuan dan pengembangan teknologi ini juga membuat harapan di masyarakat jatuh.
ADVERTISEMENT
2. BlackBerry
Pada masanya hand phone blackberry menjadikan simbol dan pionir dari smart phone berkelas, namun karena kurangnya inovasi dan pengembangan blackberry gagal mempertahankan masa jayanya itu. Munculnya android yang menawarkan berbagai macam inovasi baru pun membuat blackberry kini ditinggalkan para penggunanya.
3. 3D Televisi
Kesuksesan bioskop yang menawarkan sensasi 3D membawa banyak produsen mencoba menerapkannya ke televisi buatan mereka. Teknologi ini menggabungkan kemampuan layar dan kacamata khusus untuk memberikan sensasi 3D. Namun karena faktor kenyamanan dan kurangnya peminat televisi 3D pun kini jarang ditemui.