Dunia Virtual yang Menjerat: Mengenali dan Menghadapi Internet Gaming Disorder

Laya Kamila Fauzy
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
16 Desember 2023 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Laya Kamila Fauzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://unsplash.com/photos/vintage-gray-game-console-and-joystick-p0j-mE6mGo4
zoom-in-whitePerbesar
https://unsplash.com/photos/vintage-gray-game-console-and-joystick-p0j-mE6mGo4
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu cara bersenang-senang yang digemari banyak orang dari berbagai kalangan umur adalah dengan bermain game online. Hanya bermodalkan gawai dan akses internet, game online dapat dijadikan pelarian relaksasi atau sekadar mengisi waktu luang di mana pun dan kapan pun.
ADVERTISEMENT
Video game sekarang menjadi salah satu satu media paling populer untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia. Koneksi internet menjadi faktor utama yang menjembatani pemain untuk terlibat dalam dunia virtual yang dibuat developer. Game online, menyediakan lingkungan virtual yang imersif di mana pemain dapat berinteraksi satu sama lain dengan pemain lainnya atau dengan karakter non-pemain. Namun, ambisi dalam bermain game online kerap kali membuat para pemain lupa waktu dan tidak menutup kemungkinan hal ini berujung pada kecanduan atau bisa disebut Internet Gaming Disorder.

Apa itu Internet Gaming Disorder?

https://unsplash.com/photos/person-using-computer-playing-fps-game-EHLd2utEf68
Pada bulan Mei 2013, pertama kalinya kecanduan game online secara resmi diakui sebagai gangguan kesehatan mental oleh American Psychiatric Association (APA). Internet Gaming Disorder (IGD) merupakan gangguan perilaku individu yang tidak mampu mengontrol penggunaan internet, khususnya dalam konteks bermain game online.
ADVERTISEMENT
IGD mencerminkan suatu bentuk gangguan perilaku yang melibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan diri dalam mengonsumsi game online. Dalam kondisi ini, individu cenderung terperangkap dalam dunia virtual tanpa mampu menentukan batasan waktu atau mengelola waktu dengan bijak.

Kok Game Online Bisa Bikin Kecanduan?

https://unsplash.com/photos/human-brain-toy-IHfOpAzzjHM
Bermain game online akan memberikan kesenangan instan bagi para pemainnya. Bermain game online merangsang produksi dopamin segingga otak cenderung meningkatkan motivasi untuk terus bermain. Pada bagian otak, Gray Matter Volume (GMV) dalam sistem dopaminergik mesokortikolimbik (sekelompok struktur saraf yang memproses informasi terkait hadiah) sangat berkontribusi pada keinginan dan kontrol diri individu yang mengalami IGD.
Individu yang sering bermain game online memiliki proses kognitif yang berbeda pula. Mereka memiliki penilaian berlebihan terhadap aitem, hadiah, bahkan uang virtual karena dianggap memiliki nilai yang jauh lebih besar dibandingkan dengan yang ada di dunia nyata. Mereka akan terus membenarkan keputusannya untuk terus bermain dalam dan mengabaikan hal-hal yang sudah menjadi prioritasnya, seperti belajar dan bekerja karena menganggap sudah menginvestasikan banyak waktu dan tenaga dalam game online.
ADVERTISEMENT
Game online juga dapat memungkinkan peningkatan status sosial dan rasa memiliki dalam komunitas-komunitas online, sambil menghindari aspek-aspek sosial yang tidak diinginkan, seperti aturan dan tanggung jawab di dunia nyata sehingga game online sangat cocok untuk dijadikan pelarian yang aman.

Apa Dampak dari Bermain Game Online Secara Berlebihan?

https://unsplash.com/photos/man-standing-in-front-of-the-window-Pv5WeEyxMWU
Durasi bermain yang berlebihan memiliki dampak negatif bagi kesehatan tubuh maupun mental. Bermain game online secara berlebihan dapat menimbulkan gangguan tidur seperti insomnia dan rusaknya pola tidur akibat paparan cahaya biru yang memberitahu otak untuk memberhentikan produksi melatonin (hormon tidur).
Kegagalan dalam penyelesaian misi mampu menimbulkan distress pada pemain. Selain itu, Individu dengan IGD cenderung memiliki tingkat agresivitas yang tinggi. Kecanduan game online juga menimbulkan penurunan hubungan sosial individu dengan lingkungannya di kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT

Lalu, Bagaimana Cara Mengatasi Internet Gaming Disorder?

https://unsplash.com/photos/black-and-gray-computer-keyboard-0rXUP7Tg7nQ
Apabila sudah kecanduan game online, berikut adalah hal-hal yang bisa Kamu lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut:

1. Membatasi Waktu Bermain Game Online

Jika Kamu merasa terlalu banyak menghabiskan waktu dengan bermain game online, coba deh buat jadwal bermain. Misalnya, dalam sehari Kamu hanya boleh bermain selama 2 jam. Jika sulit melakukannya sendirian, Kamu bisa install aplikasi pembantu seperti Quality Time, UBhind, Forest, dan masih banyak lagi. Aplikasi-aplikasi ini bisa membantu Kamu mengatur waktu dan memberikan laporan terkait penggunaan gawai, yang otomatis waktu Kamu untuk bermain game online juga dibatasi.

2. Mengeksplor Kegiatan Baru

Kamu bisa mencari hobi baru untuk mengurangi obsesi berlebihan pada game online, misalnya menggambar, bermain alat musik, memasak, atau aktivitas seperti berolahraga yang juga sekaligus membantu menjaga kesehatan tubuh.
ADVERTISEMENT

3. Mematikan Daya Perangkat Game

Setiap Kamu hendak tidur, ada baiknya Kamu mematikan seluruh perangkat game, seperti handphone, laptop, PC, atau perangkat lain yang terdapat game didalamnya. Dan jika perlu letakan gawai tersebut jauh dari tempat Kamu akan tidur.

4. Menjalani Psikoterapi

Apabila ketiga cara diatas tidak berhasil mengatasi kecanduan game online, Kamu bisa langsung berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Jangan ragu untuk menceritakan masalah yang sedang Kamu hadapi. Salah satu psikoterapi yang digunakan untuk mengatasi IGD adalah dengan Cognitive Behavioral Therapy (CBT).

Referensi

Adrian, K. (2020, 30 Desember). Ini Ciri-Ciri Kecanduan Game Online dan Cara Mengatasinya. https://www.alodokter.com/ini-ciri-ciri-kecanduan-game-online-dan-cara-mengatasinya
Chiesa, S. A. (2021). Hubungan antara Kecanduan Game Online dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa yang Bermain Game Online X di Kota Padang. Socio Humanus, 3(1), 1-11.
ADVERTISEMENT
Deng, X., Hu, Y. B., Liu, C. Y., Li, Q., Yang, N., Zhang, Q. Y., ... & Zhao, H. (2023). Psychological distress and aggression among adolescents with internet gaming disorder symptoms. Psychiatry research, 115624.
King, D. L., & Delfabbro, P. H. (2014). The cognitive psychology of Internet gaming disorder. Clinical psychology review, 34(4), 298-308.
Ko, C. H. (2014). Internet gaming disorder. Current Addiction Reports, 1, 177-185.
Rohman, K. (2018). Agresifitas Anak Kecanduan Game Online. Martabat, 2(1), 155-172.
Tian, M. Y., Zhou, X. Y., Liao, X. Y., Gong, K., Cheng, X. T., Qin, C., ... & Lei, W. (2023). Brain structural alterations in internet gaming disorder: Focus on the mesocorticolimbic dopaminergic system. Progress in Neuro-Psychopharmacology and Biological Psychiatry, 110806.
ADVERTISEMENT