KKN TEMATIK 133 UAD Mengadakan Sosialisasi Mitiasi Gempa Bumi dan Tsunami

Dusun Depok, Parangtritis - Mahasiswa KKN Tematik 133 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami pada Rabu (13/11/2024) pukul 18.30 WIB. Hito, sebagai penanggung jawab pada kegiatan ini mengkoordinasikan anggota untuk memaksimalkan persiapan untuk kegiatan, "dan jangan lupa untuk mengajak komunikasi dengan warga ketika mereka datang agar warga merasa sangat disambut," imbuhnya.

Dokumentasi Kegiatan Sosialisaasi dan Pelatihan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Depok, Parangtritis

Kegiatan yang berlangsung di Balai Dusun Depok ini disampaikan oleh narasumber Oktomi Wijaya, S.K.M., M.Sc., dosen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda awal bencana dan langkah-langkah evakuasi yang tepat. "Saat terjadi gempa kuat, segera cari tempat berlindung yang aman, seperti di bawah meja dan hindari dari jangkauan barang yang berat." Penjelasan yang disampaikan kepada warga mendapat tanggapan yang antusias.

Antusiasme warga terlihat dari aktifnya sesi tanya jawab. Salah satu peserta, Pak Sukinah, mengajukan pertanyaan tentang penanganan korban luka saat terjadi bencana. "Bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada luka terbuka jika keadaan darurat dan belum ada tenaga medis yang datang?"

Dokumentasi Pribadi Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Korban Terluka

Menanggapi pertanyaan tersebut, Oktomi Wijaya menjelaskan langkah-langkah dasar penanganan luka dalam situasi darurat. "Pertama, pastikan keselamatan diri sendiri. Kemudian, bersihkan luka dengan air bersih, tutup luka dengan kain bersih untuk menghentikan pendarahan, dan segera cari bantuan medis. Yang terpenting, tetap tenang dan tidak panik."

Sosialisasi ini merupakan bagian dari program KKN Tematik UAD yang berfokus pada peningkatan kesadaran Hb dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Kegiatan serupa akan terus dilaksanakan di berbagai wilayah rawan bencana untuk membangun masyarakat yang tangguh bencana. (Len)