Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
5 Langkah Persiapan Awal Antisipasi Gempa
14 Oktober 2018 18:24 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Leny Marliani Peserta Sesdilu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Sumber Foto: https://pixabay.com)
Sebagai sebuah negara yang berlokasi di wilayah rawan gempa, Indonesia kerap mengalami bencana gempa baik dalam skala kecil maupun besar. Keaktifan gempa bumi di Indonesia tergolong sangat tinggi. Sampai saat ini belum ada teknologi atau ilmu pengetahuan yang dapat memprediksi secara pasti, kapan gempa akan muncul di suatu wilayah.
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pernah menyampaikan bahwa dalam setahun rata-rata terjadi gempa hingga 6.000 kali di Indonesia. Sepanjang tahun 2018 ini, Indonesia juga telah mengalami serangkaian gempa yang muncul di berbagai wilayah nusantara.
Pada Januari 2018, Jakarta juga sempat merasakan guncangan gempa yang menimbulkan kepanikan luar biasa. Selanjutnya, masih segar pula di ingatan kita gempa yang mengguncang Lombok pada bulan Agustus lalu yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang tidak sedikit.
Belum pulih kondisi di Lombok, Indonesia kembali mendapat cobaan gempa berkekuatan 7,7 SR di wilayah Sulawesi Tengah pada 28 Agustus lalu yang hingga saat ini masih dalam upaya perbaikan dan pemulihan di wilayah terdampak gempa.
Meningkatnya pemahaman masyarakat dalam mengantisipasi datangnya suatu bencana pada akhirnya dapat meminimalisir kerugian dan korban jiwa yang dapat ditimbulkan.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari berbagai kejadian tersebut, sepatutnya kita sadar bahwa gempa dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. BNPB juga menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Jakarta tergolong rawan akan gempa, dan hanya Kalimantan yang dinilai relatif aman dari gempa. Untuk itu, tidak ada salahnya kita mulai melakukan berbagai antisipasi dalam mempersiapkan kemungkinan datangnya gempa yang tidak terduga.
Belajar dari pengalaman saat tinggal di Jepang (yang juga merupakan negara yang rawan dilanda gempa dan tsunami) selama tiga tahun, berikut adalah beberapa langkah awal yang dapat kita lakukan sebagai antisipasi datangnya gempa, sehingga dapat meminimalisir kerugian yang mungkin ditimbulkan.
1. Menyetok persediaan kebutuhan harian
Sebagai langkah antisipasi saat terjadi gempa, ada baiknya kita menyimpan cadangan kebutuhan harian seperti air minum dan makanan dalam kemasan yang relatif tahan lama, obat-obatan dan kebutuhan krusial lainnya di rumah.
ADVERTISEMENT
Cadangan kebutuhan harian ini sebagai antisipasi jika gempa menyebabkan terputusnya saluran listrik dan air, serta tidak adanya toko yang beroperasi untuk mendapatkan kebutuhan harian kita.
Idealnya cadangan persediaan kebutuhan dapat mencukupi untuk setidaknya 3 hari sambil menunggu bantuan datang atau membaiknya kondisi pasca-gempa.
2. Menyediakan tas darurat (Earthquake Emergency Bag)
Selain menyetok persediaan kebutuhan harian sebagai cadangan, kita perlu juga mempersiapkan tas darurat untuk mengantisipasi sekiranya gempa mengakibatkan rumah kita tidak bisa dihuni untuk sementara waktu.
Tas darurat berisi barang kebutuhan minimum yang kita perlukan saat terpaksa harus mengungsi ke tempat yang aman. Tas tersebut sebaiknya diletakkan di tempat yang mudah terjangkau sekiranya terjadi gempa, dan ukuran tas sebaiknya tidak terlalu besar atau berat yang malah mempersulit kita membawanya saat harus evakuasi.
ADVERTISEMENT
Isi tas darurat disesuaikan dengan skala prioritas masing-masing orang. Barang seperti air mineral dalam botol, makanan dan obat-obatan ringan, power bank untuk hp serta senter merupakan contoh barang yang kira-kira akan berguna dalam kondisi darurat.
3. Memahami kondisi sekitar kita
Belum semua tempat di Indonesia memiliki penunjuk arah seperti ini maupun shelter bencana alam. (Sumber Foto: https://pixabay.com)
Salah satu bentuk antisipasi yang dapat kita lakukan untuk menghadapi kemungkinan terjadi gempa adalah dengan memahami kondisi lingkungan tempat kita biasa berada seperti rumah, sekolah atau kantor.
Kita perlu tahu akses keluar yang terdekat dan aman, lokasi tempat berkumpul dan rute evakuasi jika ada, atau tempat-tempat terdekat yang dirasa aman untuk berlindung saat terjadi gempa.
ADVERTISEMENT
4. Mengikuti perkembangan informasi yang ada
Saat ini sudah ada beberapa aplikasi yang dapat memudahkan kita untuk mendapatkan informasi saat terjadi gempa. BMKG sudah memiliki aplikasi info BMKG yang dapat diunduh dengan telepon genggam melalui App Store atau Google Play. Berbagai informasi seperti notifikasi gempa, peringatan dini cuaca dan informasi prakiraan cuaca di Indonesia juga dapat diakses melalui aplikasi ini.
Di era digital seperti sekarang ini kita bisa mengetahui peringatan dini bencana alam seperti gempa bumi melalui aplikasi seperti Info BMKG. (Sumber foto: http://apps.bmkg.go.id/)
5. Melindungi rumah dan harta benda dengan polis asuransi yang juga menanggung kerugian akibat bencana gempa
Meskipun kesadaran berasuransi belum begitu tinggi di tengah masyarakat Indonesia, asuransi gempa menjadi bagian penting dari program mitigasi bencana karena risiko kerugian akibat gempa bumi yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Polis asuransi gempa bumi umumnya merupakan perlindungan tambahan dari asuransi properti yang biasanya memberikan perlindungan atas risiko kerugian akibat kebakaran. Asuransi dapat mempermudah kita untuk dapat pulih kembali sekiranya menemui bencana gempa yang tidak diinginkan.
Di luar hal-hal tersebut di atas, sebetulnya banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari bagaimana masyarakat Jepang mengantisipasi gempa, khususnya terkait dengan program pelatihan berkala bagi masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya bencana baik di lingkungan tempat tinggal masing-masing maupun di sekolah-sekolah.
Meningkatnya pemahaman masyarakat dalam mengantisipasi datangnya suatu bencana pada akhirnya dapat meminimalisir kerugian dan korban jiwa yang dapat ditimbulkan.
Kita tidak pernah berharap akan mengalami bencana gempa bumi di Indonesia. Tapi sambil menunggu berbagai kebijakan yang lebih konstruktif dari pemerintah terkait mitigasi bencana, tidak ada salahnya kita mulai melakukan berbagai persiapan sebagai antisipasi sambil terus berdoa semoga Indonesia dapat keluar dari potensi bencana gempa yang lebih besar.
ADVERTISEMENT