3 Cara Hadapi Pandemi Corona saat Ramadhan

Lentera Ramadhan
Ilmu dan iman harus menjadi lentera dalam menyambut Ramadhan.
Konten dari Pengguna
24 April 2020 11:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lentera Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berdoa Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berdoa Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi corona yang terjadi saat ini membuat kehidupan sehari-hari terasa lebih sulit. Berbagai kegiatan ibadah hingga mencari nafkah jadi terganggu akibat wabah virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Terlebih saat ini sudah memasuki bulan Ramadhan, yang biasanya aktivitas berkumpul dan beribadah di masjid atau musala itu jadi hal yang sering ditemui, kegiatan jual beli menjelang berbuka begitu ramai dan seru. Namun kini suasana semarak itu terasa berkurang.
Meski sedang diuji dengan pandemi, jangan sampai malah ujian itu membuat kita semakin lalai dan lupa pada Tuhan.
Alquran mengajarkan banyak cara bagi orang beriman untuk menyikapi sebuah persoalan yang sedang terjadi. Misalnya menyikapi pandemi virus corona dengan tiga hal, yakni Ikhtiar, doa dan tawakal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ikhtiar bisa diartikan sebagai alat atau syarat untuk mencapai maksud. Bisa juga diartikan sebagai daya upaya.
Dalam Islam, ikhtiar ialah kondisi (usaha) apabila seseorang mengharapkan sesuatu. Di tengah pandemi corona ini hendaknya kita berikhtiar agar terhindar dari penyakit tersebut.
Ilustrasi Orang Pakai Masker. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dikutip dari situs NU, salah satu ikhtiar untuk terhindar dari pandemi corona adalah dengan memperhatikan petunjuk dari para ahli di bidang kesehatan. Sebab mereka adalah orang yang paham soal masalah ini.
ADVERTISEMENT
Misalnya dengan menghindari berkumpul dalam jumlah besar, rajin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. Bila harus terpaksa bekerja di luar untuk mencari sesuai nasi, jangan lupa selalu perhatikan protokol kesehatan, agar tubuh bisa terhindar dari virus corona.
Semua ikhtiar itu harus dilakukan dengan disiplin dan kompak agar pandemi ini cepat berlalu. Berikhtiar ini hukumnya wajib, dan siapa yang melakukannya akan dinilai sebagai ibadah yang bisa menjadi sumber pahala.
Soal ikhtiar ini Allah berfirman dalam Surat Ar-Ra'd ayat 11, yang bunyinya;
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
ADVERTISEMENT
Artinya; "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Setelah berikhtiar langkah selanjutnya adalah berdoa. Memohon kepada Allah agar segala yang telah diupayakan bisa terwujud sesuai dengan harapan.
Ilustrasi berdoa umat islam. Foto: Shutterstock
Allah SWT berfirman agar umat-Nya memohon kepada-Nya. Allah akan mengabulkan doa setiap umatnya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan
ADVERTISEMENT
bagimu. Sungguh, orang-orang yang terlalu angkuh untuk menyembah-Ku akan memasuki neraka, (dalam keadaan) sangat hina!” (QS Al-Ghafir:60).
Virus corona adalah makhluk ciptaan Allah. Maka dari itu, kepada Allah lah seharusnya kita berlindung. Dalam Surat Al Falaq, ayat 1-5, Allah berfirman;
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ {1} مِن شَرِّ مَاخَلَقَ {2} وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ {3} وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فيِ الْعُقَدِ {4} وَمِن شَرِّحاَسِدٍ إِذَا حَسَدَ {5}
”Katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki“.
Setelah berikhtiar dan berdoa, selanjutnya adalah bertawakal, berpasrah diri kepada Allah. Berbagai upaya yang sudah dilakukan dengan sungguh-sungguh hasilnya kita pasrahkan kepada Allah. Sebab Allah yang tahu mana yang lebih baik untuk umatNya.
ADVERTISEMENT
Soal tawakal ini pernah dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Umar bin Khattab RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُمكَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal maka Allah akan memberi rezeki kalian sebagaimana Allah memberi rezeki burung, pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.”
(SLM/RZL).