Ini Cara Silaturahmi Idul Fitri di Tengah Pandemi

Lentera Ramadhan
Ilmu dan iman harus menjadi lentera dalam menyambut Ramadhan.
Konten dari Pengguna
22 Mei 2020 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lentera Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi silaturahmi saat Lebaran Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi silaturahmi saat Lebaran Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Idul Fitri tinggal hitungan hari. Hari kemenangan itu datang bersamaan dengan pandemi COVID-19 yang belum juga mereda.
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri kalau masyarakat yang merayakan lebaran sedang diliputi kegelisahan. Sebab, tahun-tahun sebelumnya lebaran dirayakan dengan silaturahmi. Namun, kini pandemi corona seolah menjadi sekat antar manusia.
Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia merupakan salah satu tanda ketakwaan seorang hamba terhadap Allah. Banyak hikmah dan manfaat silaturahmi yang bisa dipetik.
Silaturahmi bisa menjadi jalan seorang hamba mendekatkan diri ke Allah, silaturahmi bisa memperluas rezeki. Silaturahmi juga bisa menjadi kunci masuk surga.
Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
” مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”
Ustaz Hanan Hattaki Foto: Instagram @hanan_attaki
Menurut Ustaz Hanan Attaki, tak ada hadis yang menetapkan bagaimana cara tertentu untuk menjalin silaturahmi. Artinya, banyak cara yang bisa kita gunakan untuk menyambung silaturahmi yang terputus. Bahkan tanpa bertemu secara fisik.
ADVERTISEMENT
Ahli tafsir Indonesia, M. Quraish Shihab di dalam Channel YouTube Najwa Shihab juga mengatakan silaturahmi memiliki arti yang luas. Menyambung silaturahmi bukan hanya antar keluarga, tetapi antar semua manusia atau semua makhluk.
"Silah itu menyambung, yang disambung itu yang putus. Kalau sudah tersambung tidak bisa disambung lagi, tinggal diperkuat," ujar Quraish.
Inilah yang dipesankan Nabi SAW. Sebagaimana hadis dari Abdullah bin Amr RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya bukanlah orang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang membalas kebaikan. Namun, orang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang menyambung hubungan dengan orang yang telah memutuskan silaturahim." (HR Bukhari, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Berdasarkan hadis tersebut, Quraish menyarankan kita apabila ingin berkunjung, datanglah ke orang yang pernah kita lukai hatinya.
ADVERTISEMENT
Lalu pertanyaanya, apakah silaturahmi harus dilakukan dengan pertemuan?
"Tidak harus, Anda menyambung hadiah itu menyambung kasih. Anda ucapkan, kirim salam, menyambung kasih. Jadi jangan anggap silaturahmi itu pertemuan badan dengan badan," ujar Quraish.
Najwa Shihab dan M. Quraish Shihab. Foto: Instagram/@najwashihab
Dalam video berdurasi delapan menit 13 detik itu, Quraish mengatakan silaturahmi memang lebih baik dilakukan dengan pertemuan fisik. Namun, silaturahmi jauh lebih baik kalau dilakukan secara hati ke hati.
"Silaturahmi itu memang wajib tapi bukan rukun Islam. Apabila tidak dilakukan hari ini, bisa besok. Bisa dilakukan dengan cara yang bermacam-macam," ujar Quraish.
(RZL/SLM).