Kisah Rasulullah Merayakan Idul Fitri Pertama Kali dalam Sejarah Islam

Lentera Ramadhan
Ilmu dan iman harus menjadi lentera dalam menyambut Ramadhan.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2020 12:21 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lentera Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gurun di Arab Foto: AFP/Mohamed el-Shahed
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gurun di Arab Foto: AFP/Mohamed el-Shahed
ADVERTISEMENT
Sudah ratusan tahun Idul Fitri menjadi tradisi perayaan bagi umat Muslim. Lebaran menjadi tanda sebuah kemenangan setelah berpuasa di bulan Ramadhan. Tapi apakah kamu tahu kapan Hari Idul Fitri pertama kali dirayakan dalam sejarah Islam?
ADVERTISEMENT
Sebelum Islam datang di Arab, masyarakat jahiliah telah memiliki dua hari besar, yakni Nairuz dan Mahrajan. Dalam perayaan itu, mereka menghidangkan makanan, bernyanyi, pesta pora hingga akhirnya mabuk-mabukan.
Diriwayatkan Abu Dawud dan An-nasa’i, Rasulullah bersabda, “’Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.’’
Rasulullah SAW membenarkan bahwa setiap kaum memiliki hari raya. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Abu Bakar pernah marah kepada dua wanita yang memainkan alat musik rebana sambil nyanyi-nyanyi
‘’Biarkanlah mereka wahai Abu Bakar! Karena tiap-tiap kaum mempunyai hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita,’’ kata Nabi.
Dikutip dari Ensiklopedia Islam (2008), Hari Raya Idul Fitri dirayakan untuk pertama kali setelah Perang Badar. Dalam perang itu, Umat Islam menang setelah berhadapan dengan tentara dari Kaum Quarisy.
ADVERTISEMENT
Nabi berpesan, umat Islam menang atas dua hal. Pertama adalah perang melawan kaum kafir. Yang kedua adalah kemenangan umat dalam menaklukkan hawa nafsu selama Ramadhan. Dalam kondisi masih terluka, prajurit merayakan kemenangan tersebut.
Dalam sebuah riwayat diceritakan, pada Salat Idul Fitri pertama itu, Rasulullah sampai bersandar pada Bilal untuk menyampaikan khotbahnya. Berdasarkan Hafizh Ibnu Katsir, Salat Idul Fitri itu dilaksanakan di sebuah tanah lapang. Sejak saat itu, tradisi itu terus dilakukan.
Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri pembaca Lentera Ramadhan!