Eddy Pattisahusiwa Dapat Nugra Jasadarma Pustaloka dari Perpusnas RI

Konten Media Partner
6 September 2019 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Penghargaan Jasadarma Pustaloka dari Perpusnas RI yang diberikan oleh Raja Siri-Sori Islam (5/9). Dok : Lentera Maluku
Lentera Maluku. Raja Negeri Siri-Sori Islam, Eddy Pattisahusiwa menerima penghargaan tertinggi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI ) kategori perorangan berupa Nugra Jasadarma Pustaloka.
ADVERTISEMENT
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri Aparatur Negara, Drs. Syafruddin, M.Si., di The Ballroom Jakarta Theater, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (5/9/), yang juga disaksikan oleh Duta Baca Indonesia Najwa Shihab dan Kepala PerpusNas.
Eddy Pattisahusiwa dinilai telah mendedikasikan pikiran, tenaga dan waktunya dalam melestarikan naskah-naskah kuno peninggalan Negeri Siri-Sori Islam di Pulau Saparua,Kabupaten Maluku Tengah.
Nugra Jasadarma Pustaloka 2019 ini diberikan untuk kategori lomba pustaka, lomba bercerita (story telling), lomba perpustakaan sekolah tingkat SMA/SMK/MA, lomba perpustakaan umum desa/kelurahan, pustakawan berprestasi, pelestari naskah, birokrat, tokoh masyarakat, masyarakat, jurnalis, media massa, dan lifetime achievement.
Malam puncak Gemilang Perpustakaan Nasional (5/9). Dok : Lentera Maluku
Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi dari Perpustakaan Nasional RI kepada pejabat publik, masyarakat, penulis dan media yang peduli tehadap pengembangan perpustakaan serta dalam upayannya meningkatkan literasi dan minat baca di daerahnya.
ADVERTISEMENT
Pada malam Gemilang Perpustakaan Nasional 2019 juga dihadiri oleh Gubernur, Bupati, Wali Kota, Kepala Dinas Perpustakaan, Duta Baca Nasional dan daerah, pegiat minat baca dan literasi, organisasi profesi, dan mitra perpustakaan.
Menurut salah satu warga Siri-Sori Islam, Isnesa Pelupessy saat dikonfimasi Lentera Maluku (6/9) mengatakan sangat bangga dengan prestasi yang didapatkan oleh Rajanya.
“Semoga dikemudian hari ada lagi literatur-literatur kuno yang bisa ditampilkan bukan hanya naskah kuno di Siri-Sori Islam, mungkin juga daerah-daerah lain, sekaligus menjawab paradigma pamali atau apalah tentang sebuah naskah kuno yg sering dikeramatkan”, ujar Pelupessy.
Pelupessy memaparkan bahwa naskah-naskah kuno tersebut bisa menjadi nilai sejarah untuk generasi berikutnya.
“Artinya membuka tabir bahwa naskah tersebut bisa menjadi nilai sejarah jika bisa diketahui halayak”, tandasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui bahwa Eddy Pattisahusiwa merupakan Upulatu Sahusiwa, yaitu jabatan tertinggi pada struktur adat Negeri Siri-Sori Islam di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. (LM1)