Foto: Pesona Desa Lonthoir di Pulau Banda

Konten Media Partner
17 Maret 2019 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah sudut tempat wisata di sekitar Benteng Hollandia.  Dok: Sokarno Jali
zoom-in-whitePerbesar
Salah sudut tempat wisata di sekitar Benteng Hollandia. Dok: Sokarno Jali
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku. Desa Lonthoir adalah salah satu desa yang masuk dalam Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Desa ini banyak kisah sejarah dan juga tempat wisata, salah satunya Benteng Hollandia yang dibangun pada tahun 1724. Benteng itu berfungsi sebagai pengendali lalu lintas laut di selat yang memisahkan Lonthoir dan Naira.
ADVERTISEMENT
Pada zaman penjajahan, Benteng Hollandia juga menjadi pusat pengawasan perdagangan buah pala. Saat ini, di kawasan sekitar benteng bersejarah itu telah dibangun spot wisata instagenic, seperti tempat untuk foto berbentuk simbol hati, lengkap dengan ornamen warna-warni, sehingga pengunjung dapat berfoto dengan latar belakang gunung api, perahu belang yang dibuat dari bambu untuk bisa menikmati pemandangan yang indah di bagian ujung tebing benteng.
Tempat wisata ini baru dibuka beberapa bulan lalu atas inisiatif dari pemuda dan Kepala Desa Lonthoir. Mereka membuat tempat wisata yang lebih unik agar menarik pengunjung untuk berdatangan.
Karena tempat ini masih baru dan promosi, sehingga pihak pengelola hanya menaruh kotak amal saja di pintu masuk. Setiap pengunjung yang datang bisa mengisi kotak amal itu secara sukarela, dana itu pun digunakan untuk biaya perawatan tempat wisata.
ADVERTISEMENT
Untuk menuju Desa Lonthoir, hanya butuh waktu 15 menit dari Banda Neira dengan menggunakan transportasi laut, yang disebut Popok oleh masyarakat setempat, dengan biaya transportasi sebesar Rp 5000 per orang. (LM3)
Tempat untuk berfoto bersimbol hati. Dok. Sokarno Jali
Perahu Belang yang terbuat dari Bambu. Dok. Sokarno Jali
Perahu Belang dari Bambu untuk tempat foto. Dok Sokarno Jali
Bangunan Benteng Hollandia di Desa Lonthoir. Dok. Sokarno Jali
Pelabuhan Lonthoir dan Popok yang biasa digunakan untuk menyebrang ke Pulau Banda Neira. Dok Dionrobusta