Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Foto: Pesona Wisata Bahari Batu Pintu Haria
7 April 2019 10:38 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
![Lokasi Wisata Bahari Batu Pintu Negeri Haria, Kecamatan Saparua. Dok Lentera Maluku](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1554605808/ieuqvrkhs2rfbo9eeckk.jpg)
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku - Taman Wisata Bahari Batu Pintu Negeri Haria dibangun sejak Juni 1999, dengan nama tempat wisata Batu Pintu Haria oleh Julianus Leuwol (70). Lokasi ini berada pada Negeri Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.
ADVERTISEMENT
Sudah 20 tahun, Nus Leuwol membangun tempat ini. Awalnya, tempat ini dijadikan sebagai tempat belajar siswa dan mahasiswa, karena di sini terdapat hutan mangrove dengan luas 10 hektare. Lokasi itu juga banyak terdapat jenis ikan yang dibudidayakan dan juga kura-kura.
Beberapa mahasiswa dari Universitas Pattimura Ambon sering menggunakan lokasi tersebut sebagai tempat penelitian yang berkaitan dengan perikanan maupun hutan mangrove, bahkan dari PAUD juga menggunakannya untuk pengenalan alam kepada anak-anak.
Salah satu warga Belanda, Andre Kolunder, yang peduli pada lingkungan hidup, sering berkunjung ke Batu Pintu Haria. Ia mengatakan, rugi bila ke Maluku tapi tidak berkunjung ke lokasi tersebut.
Meski lokasi ini dipenuhi oleh batu karang, namun pohon kelapa dan beberapa pohon lainnya tumbuh subur di atas karang-karang tersebut.
ADVERTISEMENT
Pihak pengelola berharap ke depannya, pemerintah bisa turun tangan untuk membantu dan mengembangkannya. Sehingga tidak dijadikan sebagai tempat wisata saja, tetapi juga sebagai tempat belajar, demi terwujudnya generasi cerdas, kreatif, dan terampil.
Selain menikmati keindahan alamnya, para pengunjung bisa menangkap ikan dan membakarnya sendiri sambil menikmati sensasi lokasi tersebut.
Keunikan lain yang ada di lokasi ini adalah para pengunjung yang datang diperbolehkan untuk mengukir nama, atau menulis nama orang lain di tempat yang sudah disediakan. Sehingga menjadi daya tarik bagi mereka yang namanya ditulis agar bisa berkunjung ke lokasi tersebut.
Selain nama para pengujung yang tertulis, terdapat juga tulisan-tulisan bahan pembelajaran yang bisa dibaca oleh anak-anak, seperti kata-kata motivasi untuk membangkitkan semangat.
Dari data buku tamu yang mereka miliki, selama satu tahu sudah tercatat 2.000 lebih pengunjung yang masuk. Untuk biaya masuk pun tidak diberi patokan, melainkan suka rela. Namun, jika pengunjung yang ingin mengukir namanya, mereka harus membayar Rp 3.000. Jika ingin memancing dan membakar ikan dikenakan biaya Rp 50.000.
Oleh karena lokasi Taman Wisata Bahari Batu Pintu Negeri Haria berada di pulau Saparua, bagi pengunjung yang ingin ke sana harus menggunakan Kapal Cepat dengan biaya Rp 65.000 untuk kelas ekonomi dan Rp 165.000 per orang untuk kelas VIP, dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Bisa juga menggunakan Speed Boat regular dengan biaya Rp 50.000/orang dengan waktu perjalanan 1 jam 20 menit. Setelah sampai di Pelabuhan Haria, dilanjutkan lagi dengan menggunakan jasa ojek dengan membayar Rp 5.000 dalam waktu 7 menit saja. (LM3)