Konten Media Partner

Foto: Pesona Wisata Bahari Batu Pintu Haria

7 April 2019 10:38 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi Wisata Bahari Batu Pintu Negeri Haria, Kecamatan Saparua. Dok Lentera Maluku
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi Wisata Bahari Batu Pintu Negeri Haria, Kecamatan Saparua. Dok Lentera Maluku
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku - Taman Wisata Bahari Batu Pintu Negeri Haria dibangun sejak Juni 1999, dengan nama tempat wisata Batu Pintu Haria oleh Julianus Leuwol (70). Lokasi ini berada pada Negeri Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.
ADVERTISEMENT
Sudah 20 tahun, Nus Leuwol membangun tempat ini. Awalnya, tempat ini dijadikan sebagai tempat belajar siswa dan mahasiswa, karena di sini terdapat hutan mangrove dengan luas 10 hektare. Lokasi itu juga banyak terdapat jenis ikan yang dibudidayakan dan juga kura-kura.
Beberapa mahasiswa dari Universitas Pattimura Ambon sering menggunakan lokasi tersebut sebagai tempat penelitian yang berkaitan dengan perikanan maupun hutan mangrove, bahkan dari PAUD juga menggunakannya untuk pengenalan alam kepada anak-anak.
Salah satu warga Belanda, Andre Kolunder, yang peduli pada lingkungan hidup, sering berkunjung ke Batu Pintu Haria. Ia mengatakan, rugi bila ke Maluku tapi tidak berkunjung ke lokasi tersebut.
Meski lokasi ini dipenuhi oleh batu karang, namun pohon kelapa dan beberapa pohon lainnya tumbuh subur di atas karang-karang tersebut.
ADVERTISEMENT
Pintu Masuk Lokasi Taman wisata Pantai Batu Pintu Haria . Dok Lentera Maluku
Pihak pengelola berharap ke depannya, pemerintah bisa turun tangan untuk membantu dan mengembangkannya. Sehingga tidak dijadikan sebagai tempat wisata saja, tetapi juga sebagai tempat belajar, demi terwujudnya generasi cerdas, kreatif, dan terampil.
Lokasi Budidaya di Batu Pintu Haria. Dok Lentera Maluku
Selain menikmati keindahan alamnya, para pengunjung bisa menangkap ikan dan membakarnya sendiri sambil menikmati sensasi lokasi tersebut.
Salah satu sudut yang sudah disiapkan untuk mengukir nama para pengunjung. Dok Lentera Maluku
Keunikan lain yang ada di lokasi ini adalah para pengunjung yang datang diperbolehkan untuk mengukir nama, atau menulis nama orang lain di tempat yang sudah disediakan. Sehingga menjadi daya tarik bagi mereka yang namanya ditulis agar bisa berkunjung ke lokasi tersebut.
Selain nama para pengujung yang tertulis, terdapat juga tulisan-tulisan bahan pembelajaran yang bisa dibaca oleh anak-anak, seperti kata-kata motivasi untuk membangkitkan semangat.
Salah satu tempat istirahat di Taman Wisata Batu Dua Haria. Dok Lentera Maluku
Dari data buku tamu yang mereka miliki, selama satu tahu sudah tercatat 2.000 lebih pengunjung yang masuk. Untuk biaya masuk pun tidak diberi patokan, melainkan suka rela. Namun, jika pengunjung yang ingin mengukir namanya, mereka harus membayar Rp 3.000. Jika ingin memancing dan membakar ikan dikenakan biaya Rp 50.000.
Hutan Mangrove di Taman Wisata Batu Pintu Haria. Dok Lentera Maluku
Oleh karena lokasi Taman Wisata Bahari Batu Pintu Negeri Haria berada di pulau Saparua, bagi pengunjung yang ingin ke sana harus menggunakan Kapal Cepat dengan biaya Rp 65.000 untuk kelas ekonomi dan Rp 165.000 per orang untuk kelas VIP, dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Bisa juga menggunakan Speed Boat regular dengan biaya Rp 50.000/orang dengan waktu perjalanan 1 jam 20 menit. Setelah sampai di Pelabuhan Haria, dilanjutkan lagi dengan menggunakan jasa ojek dengan membayar Rp 5.000 dalam waktu 7 menit saja. (LM3)
Kura-kura yang dipelihara. Dok Lentera Maluku
Kata-kata Motivasi yang diukir pada batu. Dok Lentera Maluku
Pemandangan Taman Wisata Bahari Batu Pintu Haria. Dok Lentera Maluku
Julianus Leuwol sedang menyediakan media untuk mengukir nama atau kata-kata motivasi. Dok Lentera Maluku