Kantor Bahasa Maluku Gelar Musikalisasi Puisi

Konten Media Partner
25 Agustus 2019 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Lomba Musikalisasi Puisi di ambon (24/8). Dok : Kanidia Tuhumury
Lentera Maluku. Dalam upaya mendukung Ambon sebagai Kota Musik, untuk ketiga kalinya Kantor Bahasa Maluku menyelenggarakan lomba Musikalisasi Puisi se-Provinsi Maluku. Kegiatan yang berlangsung di Taman Budaya Maluku itu, diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Umum dan Komunitas Sastra, pada hari Sabtu (24/8).
ADVERTISEMENT
Selain mendukung Ambon sebagai kota musik, ajang ini juga ditujukan sebagai wadah yang merangkum bakat dan minat anak, dalam bidang sastra dan musik. Agar potensi seni yang dimiliki negeri ini harus menjadi perhatian dan perlakuan lebih, bakat anak pun dapat tersalurkan serta mendapat apresiasi, khususnya dalam bidang seni.
Dengan menaikkan tantangan dan syarat penilaian, lomba musikalisasi puisi tahun ini lebih menantang. Pihak penyelenggara menghadirkan beberapa juri tambahan dari dunia sastra dan wakil pemangku kewenangan yang berkompeten, sebut saja Dr. Asrif M.Hum., Falentino Latupapua, Rence Alfons, Said Magrib serta Rudy Fofid.
Diharapkan wakil yang terbaik dari 21 peserta kategori tingkat SMA dan 5 grup dari komunitas/sanggar seni, yang mengikuti lomba tersebut, dapat menampilkan yang terbaik untuk mewakili Maluku di ajang lomba Musikalisasi Puisi tingkat nasional di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Kota Ambon A.G Latuheru SH, M.Si., "Saya berharap lomba musikalisasi puisi tahun 2019, dari segi kualitas dan kuantitas harus lebih baik dari lomba musikalisasi puisi tahun-tahun sebelumnya", ucap Latuheru mewakili Walikota Ambon yang berhalangan hadir pada saat itu.
Menurut Latuheru, pertumbuhan musikalisasi puisi berkaitan erat dengan sejarah perkembangan sastra dan musik itu sendiri. Kata dia, sejak awal pertumbuhannya sastra dan musik memang sudah berkaitan.
Tak heran jika belakangan, banyak bermunculan komunitas-komunitas sastra yang kehadirannya sangat membantu pemerintah, dalam melestarikan budaya Maluku dan menampung bakat anak muda. Seperti Bengkel Sastra Batu Karang yang sudah dua kali mengikuti lomba yang dimotori oleh Kantor Bahasa Maluku.
ADVERTISEMENT
Kepada Lentera Maluku, Kanidia Tuhumury salah satu personil Bengkel Sastra Batu Karang, ia mengatakan bahwa ajang tersebut, menjadi tempat menyalurkan bakat seni dan menumbuhkan rasa percaya diri. Baginya, menyalurkan bakat seni dapat menjadi cara terbaik dalam membantu mereka menemukan jati diri. (LM3)