Konferensi Musik Pasifik 2019 Memperkenalkan "Ambon City Of Music"

Konten Media Partner
28 November 2019 23:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Narasumber Konfrensi Musik Pasifik 2019, (Dok. Lentera Maluku)
Lentera Maluku - Melihat Adanya kesadaran akan keterikatan identitas budaya di antara beberapa kelompok etnik (ethnic group) yang berdiam di kawasan Pasifik, menjadi alasan utama terselanggaranya kegiatan bersama yang lebih terfokus pada pencarian akar bersama di bidang musik.
ADVERTISEMENT
Adanya Konferensi Musik Pasifik 2019 yang diadakan pada 28-29 Oktober 2019 bertempat di Restoran Sari Gurih, Lateri, Ambon dapat menjadi ajang pertemua para praktisi musik maupun etnomusikolog, lembaga pemerintah serta praktisi industri musik, serta masyarakat pecinta musik untuk berbagi pengetahuan, melakukan kolaborasi dan eksploitasi musik yang khas Pasifik, serta pengkajian musik secara ilmiah.
Dengan kegiatan Konfrensi Musik pasifik 2019, maka Kota Ambon sebagai kota Musik dunia versi UNESCO, tidak hanya mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan musik baik berskala lokal, nasional, maupun internasional. Namun lebih dari pada itu telah membuka ruang bagi hadirnya dinamika bermusik yang lebih intens dan berkualitas tidak hanya pada tataran praksis tetapi juga ilmiah.
Peserta Konferensi Musik Pasifik Bersama Seluruh Narasumber, (Dok. Lentera Maluku)
Konfrensi Musik Pasifik kali ini menghadirkan 9 narasumber dari beberapa kota berbeda, diantaranya Richard Louhenapessy (Wali Kota Ambon), Ronny Lopies (Direktur Ambon Music Office), Eduardo Soares Franscisco (Timor Leste), Gregorius Budi Sabanar - Romo Banar (Universitas Sanata Darma - Jogyakarta), Prof. Dr. Johan, Ms( PPS ISI - Jogjakarta), Kurniawan Adi Saputro (PPS ISI - Jogyakarta), Mohamad Pribadi Utama (Jakarta), Elson Umbu Riada (Nusa Tenggara Timur), Markus Rumbino (Papua), Fridolin Muskitta, M. Sn (IAKN Ambon).
ADVERTISEMENT
Ronny Lopies, Direktur Ambon Music Office saat ditemui di sela-sela kegiatan menjelaskan, Konferensi Musik Pasifik 2019 ini dengan tema "SOUL of the PASIFIC". Adapun tujuan dalam kegiatan ini dilakukan untuk memperkenalkan Ambon sebagai kota MusiC Dunia versi UNESCO ke masyarakat kawasan Pasifik, menggalang persaudaraan di antara masyarakat kawasan pasifik, kesamaan musik pasifik, membangun sumberdaya musik di antara masyarakat kawasan pasifik.
"Dari tujuan di atas, maka kami pula akan memberikan hasil Konferensi Musik Pasifik ke beberapa instansi pemerintahan dengan tim perumusan yang telah kami bentuk," ujar Ronny. (28/11)
Lebih lanjut ia jelaskan, dalam Konferensi Musik Pasifik kami menargetkan 400 orang peserta yang terdiri dari musisi, sanggar seni, ilmuan musik, pemerhati musik, praktisi musik, praktisi indistri musik, OPD Pemkot, OPD Pemprov Maluku, pemuka agama, klasis GPM, dan kepala sekolah dengan harapan, segala tujuannya dapat tersampaikan ke khalayak luas agar paragidma masyarakat dapat lebih jelas mengenal Ambon sebagai kota Music Dunia.
ADVERTISEMENT