Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Makna Dibalik Baju Adat Tanimbar yang Dipakai Istri Gubernur Maluku
28 Juli 2019 10:27 WIB
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku. Istri Gubernur Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail, diketahui mengenakan busana adat perempuan Kepulauan Tanimbar, dalam ajang Fashion Show Baju Adat Nusantara, yang diikuti oleh setiap perwakilan PKK dari seluruh daerah yang ada di Indonesia. Jumat (26/7).
ADVERTISEMENT
Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Widya Pratiwi tampil memukau mewakili perempuan Maluku. Ajang itu digelar dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK tingkat nasional ke-47 di kota Padang, Sumatera Barat.
Pemilihan baju adat yang digunakan oleh istri orang nomor satu di Maluku ini, memiliki makna dan filosofi bagi perempuan-perempuan di Kepulauan Tanimbar, salah satu kabupaten di Maluku yang berbatasan dengan Australia.
Dalam ajang tersebut, Widya Pratiwi tidak hanya sekedar berjalan untuk menampilkan model dan motif khas Tanimbar saja, Ia juga bergaya Tore yakni salah satu gerakan utama dari setiap tarian di Kepulauan Tanimbar.
Dia terlihat anggung dengan kain tenun ikat Tanimbar berwarna merah, ditambah aksesoris di kepala, melambangkan keagungan martabat kaum wanita Tanimbar, sementara emas di dahi atau di sebut Mas Dedin melambangkan kemegahan, kewibawaan dan kemakmuran.
ADVERTISEMENT
Kalung yang dikenakan pada leher, dalam bahasa Tanimbar di sebut Ngoras melambangkan keibuan sejati dan kelemah-lembutan seorang wanita Tanimbar. Gelang yang terbuat dari gading gaja, masyarakat Tanimbar menyebutnya Belusu, melambangkan kesetiaan, ketahanan dan kedudukan dalam masyarakat.
Sementara ikat pinggang atau yang di sebut Berun Ampil, merupakan kain yang di pasang dengan pernak pernik berwarna keemasan melambangkan kewibawaan dan tanggung jawab. Keseluruhan pakaian adat yang dikenakan oleh Widya Pratiwi itu, melambangkan kecantikan dan derajat kaum perempuan Tanimbar yang begitu diagungkan dan dihormati. (LM1)