Muncul Organisasi Pembebasan Sebab Perempuan Menjadi Objek Kekerasan

Konten Media Partner
24 November 2019 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses Diskusi Organisasi Pembebasan, (Dok. Dayat)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Diskusi Organisasi Pembebasan, (Dok. Dayat)
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku - Sebuah gerakan mahasiswa dalam lingkup Universitas Pattimura yang datang dari berbagai latar belakang fakultas yang berbeda-beda melakukan diskusi yang digelar di salah satu sudut halaman di area Universitas terkemuka ini (23/11).
ADVERTISEMENT
Berabad-abad perempuan menjadi objek kekerasan serta mendapat perlakuan tidak adil bahkan dari keluarga terdekat. Hal inilah yang menjadi perhatian utama Organisasi Pembebasan. Sejalan dengan hal tersebut organisasi ini mengusung tema "Asal Usul Penindasan Perempuan," diskusi berjalan hangat dan lancar.
Dian, Pemantik Diskusi memaparkan, Diawali dengan membuka sejarah akan pembagian kerja dalam sistem masyarakat yang menjadi salah satu penyebab perempuan mendapat penindasan serta ketidakadilan. Dalam masyarakat komunal primitif, perempuan justru mendapat tempat yang sejajar dengan laki-laki.
“Pada saat itu perempuan bisa menjadi pengambil keputusan dan menempati posisi strategis dalam pemerintahan suatu desa," ucapnya. (23/11)
Pemaparan Materi oleh Pemantik, (Dok. Dayat)
Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat dari nomaden lalu beralih ke cara hidup menetap dengan bertani dan beternak, disinilah awal mula pembagian kerja dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut lagi ia menjelaskan, pemaparan tambahan juga diberikan peserta dengan antusias. Beberapa ikut memberi keterangan terkait materi sehingga peserta lain dapat mendapat informasi berharga sehubungan isu perempuan yang disayangkan hingga saat ini masih ada beberapa prodak hukum yang berkaitan dengan perlindungan hak-hak perempuan yang belum mendapat kepastian.
"Organisasi Pembebasan melalui diskusi-diskusi aktif ini ingin mengajak mahasiswa lainnya agar lebih terbuka pada keadaan yang terjadi pada perempuan saat ini. Eksploitasi dalam industri yang kerap memanfaatkan tubuh perempuan sebagai penarik perhatian terkadang tidak disadari oleh oknum perempuan itu sendiri, maka hadirlah gerakan kami," tandasnya. (23/11)
Diskusi aktif, (Dok. Dayat)
Sudah saatnya semua orang lebih peduli dan aware pada permasalahan yang dihadapi perempuan. Pelecehan terkecil apapun harus diberi tindakan tegas sebagai bentuk penolakan pada sikap yang tidak menghargai perempuan.
ADVERTISEMENT