Konten Media Partner

Program RIF Kembangkan Wisata Pulau Tujuh di Pasanea Maluku Tengah

4 Mei 2019 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kemitraan. Dok : Ismail Sangadji
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kemitraan. Dok : Ismail Sangadji
Lentera Maluku. Program Dana lnovasi Responsif atau Responsive Innovation Fund (RIF) merupakan komponen proyek NSLIC/NSELRED melalui Pembiayaan Kedutaan Besar Kanada dalam bentuk dukungan teknis kepada Pemerintah Daerah (PEMDA) untuk mendukung peningkatan keterkaitan kota-desa melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru dengan kemitraan antara Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPLITBANGDA), dan Badan Usaha Milik Negeri Antar Negeri (BUMNEGMA) UMKM, serta Para Pemangku Kepentingan lainnya dalam menciptakan inovasi pembangunan ekonomi daerah yang ramah lingkungan, responsif terhadap gender serta bertata kelola yang baik.
ADVERTISEMENT
Program ini difokuskan kepada Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN), yang diseleksi dari 39 wilayah target nasional untuk Pusat Pertumbuhan Peningkatan Keterkaitan Kota-Desa, sesuai RPJMN 2015–2019. Program RIF dilaksanakan di 18 kabupaten mulai 2018 hingga 2020 dengan memilih enam usulan inovasi dari enam kabupaten setiap tahunnya.
Dalam rangka mendukung pencapaian tersebut, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah melalui Pengembangan Kawasan Pariwisata Terintegrasi di kawasan Pariwisata Pulau Tujuh, Kecamatan Seram Utara Barat, merupakan salah satu wilayah yang dikembangkan melalui Proyek Notional Support for Local Investment Climates {NSLIC}/Notional Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSELRED), yang memberikan dukungan teknis kepada Pemerintah Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan iklim usaha dan kemudahan investasi.
Penandatangan Kerjsama Pemda Maluku Tengah-Kedutaan Besar Kanada. Dok: Ismail Sangadji
Sebagai salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut, Proyek NSLIC/NSELRED melalui kerjasama RIF Maluku Tengah dan Bumnegma Palaga (Pasanea, Labuan, Gale Gale, Paa dan Karlukuraa) menyediakan Program Dana lnovasi Responsif (Responsive Innovation Fund/RIF), yaitu berupa dukungan teknis kepada masyarakat lokal pada lima negeri di Kawasan Pariwisata Pulau Tujuh, untuk mengenali potensi sumberdaya yang dimiiki, kemudian masyarakat dikuatkan kapasitasnya melalui berbagai kegiatan pelatihan masyarakat, masyarakat disiapkan alat dan bahannya untuk kemudian digunakan sesuai oleh masing-masing kelompok, berdasarkan keahliannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Terutama dalam pelatihan pengolahan produk agribisnis Pertanian dan agribisnis Perikanan, untuk bisa menghasilkan produk olahan dari potensi yang tersedia, dalam mendorong dan menciptakan inovasi pengembangan ekonomi lokal dan daerah, yaitu berupa: Produk Pariwisata Laut, Produk Perikanan , Produk Sagu dan Produk Kelapa
Pelatihan Kerajinan Tangan Batok kelapa, Dok : Ismail Sangadji
Menurut, RIF TA Senior program Ressponsive Innovation Fund (RIF) TA Program Maluku Tengah, Ismail Sangadji. SP., bahwa beberapa program kegiatan yang akan dilaksanakan sampai akhir Juni tahun 2019 melalui pembiayaan RIF Maluku Tengah, yakni ; Workshop untuk menjalin kerja sama antar destinasi pariwisata, Pelatihan Pengembangan Pariwisata Bahari, Pelatihan Manajemen Atraksi Wisata, Pelatihan Pengembangan Pariwisata Minat Khusus, Pelatihan Manajemen Administrasi Pariwisata (Akuntansi dan Manajemen Keuangan), Pelatihan Manajemen Bisnis dan Promosi untuk BUMNEG dan BUMNEGMA (Teknik Komunikasi Pemasaran Terpadu & Penjualan), Pelatihan Pengolahan Produk Turunan Kelapa, Ikan dan Sagu (Agribisnis produk pertanian olahan untuk mendukung pariwisata) PALAGA Pulau7, Pelatihan Kerajinan (dari Batok Kelapa), Dukungan Rumah Kemasan dan Galeri Souvenir di PALAGA Pulau7, Pelatihan Komunikasi Pemasaran Terpadu untuk Pariwisata PALAGA Pulau7, Dukungan material bahan promosi Marketing Kit, Promosi dan Marketing Pariwisata PALAGA Pulau7 dan Festival dan Temu Bisnis PALAGA Pulau7.
Hasil Pelatihan Kerajinan dari Batok Kelapa. Dok Ismail Sangadji
Sementara itu, Menurut PIC RIF Program Ressponsive Innovation Fund (RIF) Bapplitbangda Maluku Tengah, La. Abani. S.Sos., M.Mp., bahwa Program RIF Tahap Pertama yang sudah dilaksanakan pada bulan Maret 2018 akan berakhir hingga Juni 2019.
ADVERTISEMENT
“Program ini telah menghasilkan banyak kemajuan yang membanggakan, ada sekitar 2.178 penerima manfaat program RIF Tahap pertama, antara lain Pemerintah Daerah, sektor swasta, akademisi, lembaga penelitian, komunitas dan kelompok masyarakat local, yang telah mendapatkan pendampingan melalui 21 pelatihan penguatan kapasitas masyakat dan bantuan peralatan, serta bahan bagi kelompok pengrajin dan Pokdarwis, dan dukungan teknis untuk pengembangan kapasitas kelembagaan, pengembangan produk berdasarkan potensi SDA, ekspansi pasar dan penciptaan lapangan kerja yang adil bagi laki laki dan kaum perempuan, pengembangan ekonomi lokal berbasis produk unggulan daerah baik di sektor pertanian, sektor perikanan dan sektor pariwisata”,ungkap Abani.
Lebih lanjut, Ia katakan pada minggu akhir bulan April yang lalu telah diselenggarakan talkshow, bussines investors gathering dan ekpo produk dengan menyajikan berbagai pembelajaran, penayangan video after dan before, pameran produk dan kemajuan RIF sebagai sarana sharing/review bersama.
ADVERTISEMENT
Pihaknya berharap, melalui program ini dapat membantu pemetanaan kebijakan dari kementerian lembaga dan strategi keberlanjutan RIF tahap pertama, dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan iklim investasi, yang akan mendorong pembangunan daerah secara berkelanjutan terutama dalam percepatan pembangunan di Bumi bertajuk Pamahanu Nusa Kabupaten Maluku Tengah. (LM1)