Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Program Sekolah Ramah Anak Belum Tersentuh di SLB Kota Ambon
8 Agustus 2019 14:36 WIB
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku. Setelah meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) tingkat Pratama untuk Kota Ambon, ternyata dari target 86 Sekolah Ramah Anak (SRA) sebagian sekolah belum tersentuh. Salah satunya adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Batu Merah. Sekolah ini diketahui belum tersentuh oleh peran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Masyarakat Desa (DP3AMD) Kota Ambon.
ADVERTISEMENT
Padahal dalam mencapai tujuan SRA ada sepuluh indikator diantaranya, yaitu mencegah kekerasan terhadap anak dan warga sekolah lainnya, mencegah anak mendapatkan kesakitan karena keracunan makanan dan lingkungan yang tidak sehat, mencegah kecelakaan di sekolah yang disebabkan prasarana maupun bencana alam, mencegah anak menjadi perokok dan pengguna napza, menciptakan hubungan antar warga sekolah yang lebih baik, akrab dan berkualitas, memudahkan pemantauan kondisi anak selama anak berada di sekolah, memudahkan mencapai tujuan pendidikan, menciptakan lingkungan yang hijau dan tertata, ciri khusus anak menjadi lebih betah di sekolah dan anak terbiasa dengan pembiasaan- pembiasaan yang positif.
Lain dari pada itu, peran guru juga sangat penting dalam mewujudkan kestabilan indikator di atas. Wakil Kepala Sekolah SLB Batu Merah, Padil Sarip Mako, S.Pd., menyatakan terkait program pemerintah mengenai Sekolah Ramah Anak (SRA) ternyata pihak sekolah belum pernah tersentuh oleh pihak pemerintah mengenai program tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya lihat program pemerintah cukup baik untuk bagaimana menjaga anak-anak ini, supaya tetap sekolah dengan aman, dengan nyamannya dan datang ke sekolah dengan riang. Namun kami butuh sentuhan-sentuhan dari pemerintah, khususnya dari dinas-dinas terkait untuk mengoneksikan program kita dengan program mereka hingga anak-anak ini terlayani dengan baik sesuai dengan program Sekolah Ramah Anak (SRA)", ujar Padil kepada Lentera Maluku, Kamis (8/7).
Lebih lanjut Ia katakan, program aman bencana juga menjadi satu program yang telah mereka jalankan dari Kementerian.
“Karena anak-anak di sini adalah anak-anak yang berpotensi rawan korban bencana, pendidikan kesehatan reproduksi untuk mengurangi terjadi kekerasan seksual di lingkungan masyarakat”, pungkasnya.
Kata dia, setiap SLB berharap bisa mendapatkan infrastruktur yang memadai untuk menunjang kemajuan aktivitas anak di sekolah. (LM2)
ADVERTISEMENT