'Surat Cinta' Kepala Sekolah di Maluku Bikin Orang Tua Siswa Terharu

Konten Media Partner
20 Juni 2019 7:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SD Islam Al-Bina Masohi di Maluku Tengah.
zoom-in-whitePerbesar
SD Islam Al-Bina Masohi di Maluku Tengah.
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku - Tersebarnya surat resmi dari SD Islam Al-Bina Masohi di media sosial beberapa waktu lalu menggugah hati warganet. Surat yang ditujukan kepada para orang tua murid itu dikeluarkan pada tanggal 10 Juni 2019, dengan perihal "Surat Pribadi".
ADVERTISEMENT
Inti dari isi surat tersebut adalah mengajak guru dan orang tua untuk memandang kemampuan anak-anak dari sudut pandang si anak itu sendiri, serta tidak merampas rasa percaya diri dan harga diri anak.
Surat Kepada Orang Tua Murid SD Islam Albina Masohi
Sepenggal isi surat yang jadi viral tersebut adalah:
"Tapi, mohon diingat, di tengah-tengah anak-anak yang menjalani ujian itu ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika secara tuntas.
Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra.
Ada calon musisi yang nilai Biologi-nya tidak terlalu akan berarti.
Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik dari pada Fisika di sekolah.
Ada calon fotografer, yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentu ilmunya bisa jadi bukan dari sekolah ini.
ADVERTISEMENT
Sekiranya anak bapak ibu lulus menjadi siswa yang terbaik maka hebatlah dia tapi jika tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka".
Melihat reaksi warganet serta apresiasi yang ditunjukkan kepada kepala sekolah dan pihak Sekolah, Lentera Maluku langsung melakukan konfirmasi kepada Kepala SD Al-Bina Islam, Darno Yusuf Mulyono, Rabu (19/6).
Kepala SD Al-Bina Islam, Darno Yusuf Mulyono, saat pimpin rapat dengan orang tua murid
Darno menjelaskan bahwa ia menginginkan ada sesuatu yang berbeda di pengumuman kelulusan tahun ini.
“Awalnya, beta ingin di pengumuman kelulusan tahun ini ada sesuatu yang bisa diberikan sebagai kenang-kenangan, tapi dalam bentuk semacam 'surat cinta' begitu. Setelah diskusi dengan teman-teman guru di WhatsApp grup, teman-teman juga setuju,” ungkap Darno.
Darno lalu bercerita bahwa ia teringat dengan sebuah surat yang pernah dikirimkan oleh salah satu orang tua siswa beberapa tahun lalu. Dari surat itulah, ia terinspirasi untuk melakukannya di sekolah yang ia pimpin tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa setiap anak memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga perlakuan terhadap mereka tidak bisa sama rata. Surat ini ditujukan juga kepada guru-guru di sekolah.
“Anak-anak siswa yang ke sekolah itu, ada macam-macam model dan latar belakangnya, maka dalam memperlakukan mereka juga jangan sampai disamaratakan. Setelah guru, pesan ini harus tersampaikan pula ke orang tua, tentang bagaimana memandang kemampuan anak-anak mereka,” katanya.
Darno pun menegaskan bahwa kemampuan atau kecerdasan anak tidak bisa diukur melalui ujian yang diwakili oleh satu atau beberapa mata pelajaran saja.
“Kalau pun anak-anak itu memperoleh hasil, apa pun itu jangan sampai mengecilkan harapan dan impian mereka,” ujarnya.
Surat yang dikeluarkan sehari sebelum pengumuman kelulusan itu kemudian mendapat respons dari pihak orang tua murid. Beberapa dari mereka bahkan langsung menemuinya di sekolah untuk mengucapkan terima kasih sambil menangis. Padahal, Darno mengaku tidak berharap lebih.
ADVERTISEMENT
“Awalnya, saya tidak terlalu berharap akan diapresiasi oleh orang tua. Bagi saya, dibaca dan menjadi bahan renungan untuk orang tua saja sudah alhamdulillah. Ternyata setelah selesai pengumuman ada beberapa orang tua yang datang ke saya sambil menangis dan berulang kali mengucapkan terima kasih atas pandangan baru yang selama ini nyaris tidak mereka pikirkan,” kata Darno.
Peserta didik SD Islam Al-bina Masohi
Darno juga mengatakan bahwa tahun ini, ia merasakan sesuatu yang berbeda dari pengumuman kelulusan tahun sebelumnya, yang sempat terdengar kegaduhan.
“Tahun lalu itu, ada sempat terdengar gaduh sebelum pengumuman. Ada orang tua yang diam-diam datang sambil bertanya perihal hasil anak-anak, ada yang sedikit tegang. Tapi alhamdulillah, tahun ini tidak ada lagi. Bahkan acara pengumumannya berjalan mulus lebih cepat dari biasanya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Diketahui pada tahun 2019, peserta ujian SD Islam Al-Bina Masohi di Kabupaten Maluku Tengah, hanya berjumlah 21 anak. Lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2018, yang berjumlah 31 anak. (LM1)