Tanggapan Mahasiswa Tentang Penyaringan Calon Rektor Unpatti

Konten Media Partner
21 Oktober 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Universitas Pattimura Fakultas Hukum, (21/10). Dok : Lentera Maluku
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Pattimura Fakultas Hukum, (21/10). Dok : Lentera Maluku
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku. Setelah Rapat Senat Universitas Pattimura (Unpatti) berlangsung, dalam rangka penyaringan calon Rektor Unpatti periode 2020-2024 di Gedung Student Centre FKIP UNPATTI, akhirnya membuahkan tiga nama bakal calon Rektor, pada Selasa, 15 Oktober 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Tiga nama tersebut yakni, Prof. Dr. M. J. Saptenno, SH., M.Hum., mengumpulkan 30 suara, Prof. Dr. Ir. A. S. W. Retraubun, M.Sc., 19 suara dan Prof. Dr. P. Kakisina, S.Pd., M.Si., hanya 9 suara.
Sehubungan dengan itu, mahasiswa Universitas Pattimura mempunyai anggapan yang berbeda-beda, katakanlah Gerry, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pattimura mengaku bahwa ia tidak tahu proses tersebut.
“Pada proses pemilihan Rektor baru pun saya tidak tahu kapan, hanya saja kemarin kita sempat diliburkan dari aktivitas dan baru tahu kalau ada pemilihan rektor”, ungkap Gerry.
Meskipun Gerry baru tahu masalah penyaringan Calon Rektor, ia berharap agar kedepannya Unpatti lebih baik lagi, dan biaya SPP dapat terjangkau untuk seluruh mahasiswa.
Penyaringan calon Rektor bagi mahasiswa merupakan, satu bentuk kehormatan bagi almamater kampus. Meski beberapa mahasiswa sempat berorasi saat pelaksanaan rapat senat, kata Andini, mahasiswa jurusan kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Mereka yang mendemo saat itu, mungkin karena tidak terima proses penyaringan calon rektor yang dipercepat dari jadwal awal tanggal 30 Oktober 2019”, kata Andini.
Andini beranggapan kalau ini bukan menjadi masalah baginya, kata dia, nanti kalau sudah benar-benar terpilih kita akan tetap kuliah seperti biasa.
Ada 71 anggota senat Unpatti, yang tercatat dalam daftar hadir saat mengikuti proses rapat senat tersebut, merekalah yang menentukan calon Rektor untuk lanjut pada tahap berikutnya.
Selain Gerry dan Andini, Letera Maluku juga berhasil menemui salah satu mahasiswa Fakultas Teknik Unpatti, Angga menanggapi, “saya hanya mau netral di posisi seperti ini, jika nanti sudah terpilih, maka itu pilihan terbaik bagi kami juga. Jangan sampai mahasiswa lain mengecilkan pendapat tentang proses pemilihan kali ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, jika sudah terpilih jangan sampai mempersulit persoalan mahasiswa. “Kita bukan meminta lebih dari pihak kampus, tapi tolong diperbaiki hal-hal yang menjadi permasalahan di wilayah kampus”, tandasnya. (LM2)