Air Terjun 'Coban Rondo' dan Legenda Cinta Segitiga

Konten dari Pengguna
13 Juni 2019 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Leonardus Suwandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Air terjun Coban Rondo. Foto: dok. pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Air terjun Coban Rondo. Foto: dok. pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tempat wisata di Kota Malang belakangan ini sedang naik daun dengan berbagai macam obyek wisata pilihan yang dapat dinikmati. Dimulai dengan yang kekinian seperti Jatim Park atau Batu Secret Zoo sampai yang lawas namun tetap banyak di gandrungi para wisatawan seperti agrowisata petik apel, Taman Bunga Selecta hingga pendakian di Gunung Bromo.
ADVERTISEMENT
Nah, salah satu obyek yang belum banyak diketahui banyak orang, namun bisa jadi alternatif bagi wisatawan adalah Air Terjun Coban Rondo.
Kisah tragis dibalik nama air terjun ini. Foto: dok. pribadi
Nama 'Coban Rondo' dalam bahasa Jawa berarti 'air terjun janda', tetapi apa arti nama yang tersemat pada air terjun ini? Ada satu kisah sedih di balik penamaan air terjun ini. Legenda lokal menyebutkan seorang putri bernama Dewi Anjarwati yang dipinang oleh seorang pangeran bernama Baron Kusuma. Setelah 35 hari menikah, Baron Kusuma hendak membawa Dewi Anjarwati menuju tempat tinggalnya di Gunung Anjasmoro.
Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seorang pemuda bernama Joko Lelono yang ternyata terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan hendak merebutnya. Baron Kusuma yang tak terima kemudian mengungsikan Dewi Anjarwati ke sebuah air terjun tersembunyi. Setelah mengungsikan Dewi Anjarwati, Baron Kusuma kemudian adu gelut dengan Joko Lelono.
ADVERTISEMENT
Pertarungan antara Baron Kusuma dan Joko Lelono berlangsung sengit hingga akhirnya keduanya sama-sama tewas. Mendengar kabar itu, Dewi Anjarwati patah hati. Kesedihan yang mendalam membuatnya tidak keluar lagi dari air terjun itu.
Berdasarkan status Dewi Anjarwati yang kemudian menjadi janda (rondo) dan aura kesedihan Dewi Anjarwati yang ditinggal sang suami, memunculkan mitos bahwa jika sepasang kekasih pergi mengunjungi Coban Rondo maka hubungannya tak akan langgeng setelah itu.
Kera liar Coban Rondo.
Salah satu kera liar yang hidup di area air terjun Coban Rondo. Foto: dok. pribadi
Terlepas dari cerita cinta segitiga tragis dan mitos menakutkannya (saya datang ke sana bersama orang tua saya. Toh, mereka masih baik-baik saja hubungannya) Coban Rondo adalah tempat yang pas untuk menikmati hawa sejuk nan segar khas Kota Malang. Mendengarkan deburan suara air terjun sembari menikmati jagung bakar yang bisa dibeli di parkiran obyek wisata.
ADVERTISEMENT
Eh! Tapi tetap harus waspada ya, karena di Coban Rondo ini juga merupakan habitat bagi beberapa kera-kera liar seperti Monkey Forest di Ubud, Bali. Kera-kera ini turut menikmati suasana sejuknya air terjun, entah sendiri atau bergerombol. Jadi, tetap perhatikan barang bawaan ketika mengunjungi Coban Rondo.