Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Keabadian Semesta Misteri Detektif Conan
3 Agustus 2020 13:45 WIB
Tulisan dari Leonardus Suwandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Momen WFH belakangan ini membuat saya coba untuk mencari banyak sekali hiburan untuk melawan kebosanan karena "dijadikan tahanan rumah" selama berbulan-bulan. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti lagi anime favorit saya yang lama sudah saya gak ikuti lagi karena kesibukan di waktu normal: Detective Conan atau di Jepang dikenal sebagai Mentantei Conan.
ADVERTISEMENT
Mungkin salah satu manga atau anime terlama dan terpopuler di Jepang, mangaka Aoyama Gosho sudah menciptakan semestanya sendiri sejak tahun 1996 dimana yang mungkin sudah mengikuti dari seri pertama sudah tahu bagaimana cerita berkembang dari para tokoh memakai telepon umum sampai mereka sekarang pakai smartphone. Selama 24 tahun lamanya sudah ada 23 film dan masih akan jalan, 977 seri anime yang masih akan jalan dan 1057 chapter manga yang juga masih akan jalan. One Piece, manga yang juga digadang paling populer di Jepang saja baru sekitar 970an chapter.
Menceritakan tentang si detektif "tuyul" Conan Edogawa yang sebenarnya adalah detektif SMA yang memiliki kemampuan deduksi dan analisa setajam Sherlock Holmes, Shinchi Kudo yang berubah wujud jadi anak SD karena diminumkan obat aneh oleh Organisasi Jubah Hitam yang selanjutnya jadi antagonis utama di seri ini dan akhirnya terpaksa menumpang di rumah pacarnya, Ran Mouri.
ADVERTISEMENT
Conan atau Shinichi yang sudah berbentuk cebol ini sepanjang seri menggunakan Kogoro Mouri, ayah Ran yang adalah detektif bodoh yang tak berkompeten sebagai medianya memecahkan kasus-kasus dengan cara membiusnya dan kemudian memakai alat pengubah suara berbentuk dasi kupu-kupu untuk meniru suara Kogoro. Hal ini membuat Kogoro jadi detektif terkenal dengan julukan Kogoro Tidur (Bahasa Jepang: Nemuri No Kogoro). Hal ini dilakukan Conan untuk mencari informasi mengenai Organisasi Jubah Hitam jikalau ada kasus masuk.
Conan ini bisa dibilang karakter yang sial sial mujur. Bagaimana tidak, dirinya mengecil di kala popularitasnya sedang tinggi dan terpaksa menyerahkan titel detektif terkenalnya ke Kogoro Mouri yang inkompeten, mesti mengulang fase SDnya pula, tapi disisi lain bisa tinggal serumah pacarnya plus dapat "senjata-senjata" keren dari Profesor Agasa.
ADVERTISEMENT
Ratusan episode anime yang saya habiskan atau kadang tonton ulang membuat saya paham, apa resep dari kisah detektif "kontet" ini bisa begitu awet sampai lebih dari dua dekade tanpa ada tanda-tanda mau berakhir serta juga beberapa kekurangannya hingga kelihatan jadi hambar di mata banyak para penggemar anime atau manga yang saya temui, selain tentunya ratusan episode dengan bahasa ibunya membuat saya jadi banyak tahu beberapa kata-kata dalam bahasa Jepang.
Untuk kelebihannya, Detektif Conan punya banyak karakter yang cukup berwarna dengan kekhasan sifat masing-masing semisal karakter Kogoro Mouri yang mata keranjang, pemabuk, agak berantakan tapi sangat perhatian pada anak dan istrinya, yang ironisnya hidup terpisah cuma gara-gara Kogoro komplain soal masakannya, Atau karakter Sonoko Suzuki, konco kentalnya Ran yang adalah anak konglomerat terkenal di Jepang (Suzuki Zaibatsu) yang bersifat agak centil dan manja, tapi sangat setiakawan dan gak pilih-pilih ketika berteman. Selain itu, plot twist mengenai beberapa tokoh juga banyak membuat penggemar tidak mau melewatkan seri ini.
ADVERTISEMENT
Pengambangan karakter terbaik juga terlihat dalam karakter Ai Haibara, ilmuwan Organisasi Jubah Hitam yang menciptakan obat yang membuat Shinichi jadi kecil. Ai juga mengecil karena obat itu ketika mencoba bunuh diri, tapi akhirnya memilih kabur. Awalnya dia digambarkan sebagai karakter yang pemurung, kesepian, depresif dan suicide-minded, terutama karena masa lalunya dan karena kakaknya yang mati dibunuh oleh organisasi. Namun seiring waktu, ia berubah menjadi lebih menikmati hidup, lebih santai dan bahkan fangirling pada seorang pesepakbola ngetop dan menurut saya dia karakter paling kocak karena celetukannya yang sarkastik kadang membuat dinamika yang oke dengan Conan.
Hal lain yang membuat serial ini awet adalah banyaknya humor segar dalam setiap manga atau animenya. Bahkan, untuk sebuah serial detektif mungkin humor yang disajikan porsinya lebih banyak dibanding misterinya dan humornya bisa dibilang dalam porsi yang pas; tidak terlalu slapstick dan tidak terlalu garing pula, yah, humor-humor ala anime begitu lah. Bahkan biasanya di anime dan manga tiap selesai plot utama dan untuk di anime biasa jadi Post credit scene ala-ala film Marvel biasanya ada aftermath setelah penyelesaian kasus yang biasanya adalah adegan-adegan kocak yang kadang diakhiri sama muka Conan yang tampak tersenyum nakal atu canggung.
ADVERTISEMENT
Nah, sekarang untuk kekurangannya. Banyak teman-teman saya yang suka mengikuti anime atau manga yang akhirnya memilih untuk gak nerusin lagi untuk membaca Detektif Conan. Kekurangan ini saya juga rasakan, yakni plot yang bisa dibilang antiklimaks. Tiap Conan sudah hampir berhasil mengungkap Organisasi Hitam, lantas plotnya langsung tiba-tiba menurun dan seolah-olah semua harus dimulai dari nol lagi. Penambahan karakter-karakter baru juga bisa dibilang mengganggu plot utama Conan yakni membuka tabir dibalik Organisasi Hitam yang jadi terdistraksi dan berpindah fokus kepada pengembangan karakter tokoh baru ini. Plot dari keseluruhan seri ini jadi tumpang tindih karena karakter yang dikenalkan ternyata juga bersifat esensial seperti karakter Conan, seperti misalnya karakter Amuro Tooru, Polisi Rahasia Jepang yang menyusup ke Organisasi Jubah Hitam dengan nama samaran Bourbon, itu bahkan mendapatkan komik spin-off sendiri bernam"Zero Tea Time" meskipun tidak dikerjakan oleh Aoyama-sensei sendiri. Selain itu menurut saya, setting dari serial yang berupa setting real-world (tidak seperti One Piece atau Dragon Ball) yakni di kota Tokyo membuat cerita agak sulit berkembang dan terjebak di zona "itu-itu ajah" yang membuat orang-orang yang "gak kuat imannya" jadi malas untuk meneruskan lagi. Meskipun dengan setting real-world, anime Detektif Conan digunakan sebagai sarana pariwisata Jepang karena di setiap seasonnya diceritakan bahwa Conan dan kawan-kawan mengunjungi beberapa tempat di luar Tokyo seperti Hokkaido atau daerah lainnya di Jepang sembari memperlihatkan obyek-obyek wisata setempat.
ADVERTISEMENT
Yah terlepas dari kekurangannya Detective Conan menurut saya adalah hiburan yang lumayan kocak dan menarik di tengah waktu yang agak menyusahkan ini dan bagi orang Jepang sendiri adalah ikon. Bagaimana tidak, konon film Detective Conan 23 di 2019 kemarin konon mengalahkan raksasa box-office Avengers: Endgame di Jepang dari segi pendapatan. Ada juga kafe tematis yang buka di berbagai tempat di Tokyo dan bahkan bandara di kota Hokuei, Prefektur Tottori yang adalah kota asal Aoyama berganti nama menjadi Tottori Sand Dunes Conan Airport dan pernah mendeklarasikan diri sebagai "Conan Town" yang kemudian menarik presenter dan komedian kenamaan Amerika Serikat, Conan O'Brien (yang kebetulan bernama sama) mengunjungi kota kecil ini dan berkelakar mau minta bayaran hak nama dari wali kota setempat.
ADVERTISEMENT