Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Cara Ibu Wujudkan Keluarga Sehat Finansial
2 Agustus 2019 11:16 WIB
Tulisan dari Leyla Hana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah menjadi ibu, tanggung jawab seorang wanita tak hanya sekadar menjaga kesehatan tubuh keluarga tapi juga sehat finansial. Mengapa? Sebab, keluarga yang sehat secara finansial akan lebih mampu mewujudkan cita-cita di masa depan. Anak-anak mendapatkan pendidikan yang baik, sehingga dapat menggapai impian dan cita-citanya. Dari segi kesehatan juga terjamin kualitas hidupnya karena mendapatkan gizi yang baik dan terhindar dari penyakit berbahaya.
ADVERTISEMENT

Belum lagi jika terjadi musibah seperti suami yang pensiun dini karena di-PHK atau meninggal dunia, sedangkan selama ini hanya suami yang menjadi penopang nafkah. Hal ini juga menjadi kekhawatiran saya, karena suami menjadi satu-satunya pencari nafkah di dalam keluarga kami. Memang, rezeki di tangan Allah, tetapi kita tetap harus merencanakan juga sebagai salah satu tindakan berjaga-jaga.
Namun, mengelola keuangan keluarga tidaklah semudah yang dibayangkan. Saya sendiri merasakan bagaimana sulitnya menjaga arus uang keluar agar tidak defisit di akhir bulan. Saya pernah berada pada masa ketika terpaksa harus berutang di akhir bulan karena uang belanja yang diberikan oleh suami sudah habis sebelum waktunya. Bocor-bocor tipis itu tidak terasa. Akhirnya, saya tidak bisa menabung.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara ibu mewujudkan keluarga yang sehat finansial? Dalam acara "MOMS AS THE GUARDIAN OF FAMILY" #MomsMingle dan Kumparan yang diadakan di Hotel Santika Depok tanggal 27 Juli 2019 lalu, saya mendapatkan pengetahuan berharga tentang mengelola keuangan keluarga dari Aidil Akbar, seorang Perencana Keuangan. Sebuah fakta menarik disampaikan oleh Aidil Akbar, bahwa penyebab terbanyak dari perceraian yang terjadi di Indonesia ini dikarenakan oleh faktor ekonomi atau keuangan.
Memang, jika keuangan keluarga morat-marit akibat salah pengelolaan, pertengkaran antara suami istri bisa tak terhindarkan. Jika tak bisa mengatasinya, perceraian pun terjadi. Padahal, masalah ekonomi bisa diatasi jika kita memiliki keahlian untuk mengelola keuangan keluarga. Suami dan istri harus bekerjasama untuk mewujudkan keluarga sehat finansial. Lalu, bagaimana cara ibu mewujudkannya?
ADVERTISEMENT
Aidil Akbar memberikan beberapa solusinya, yang utama adalah membagi pengeluaran untuk pos-pos penting sebagai berikut:
10% Dana Darurat dan Tabungan
Setelah mendapatkan pemasukan, maka harus langsung disisihkan 10% untuk tabungan dan dana darurat. Bentuk tabungannya bisa bermacam-macam, misalnya tabungan konvesional, reksadana, dll. Dana Darurat harus tetap ada di rekening dan tidak boleh digunakan kecuali memang sangat terpaksa.
30% Cicilan
Rumah dan kendaraan adalah barang berharga penting yang sebaiknya dimiliki oleh setiap keluarga. Lebih baik penghasilan kita digunakan untuk menyicil rumah daripada mengontrak. Nah, sisihkan 30% dari penghasilan itu untuk cicilan barang produktif atau yang bisa memberikan keuntungan di kemudian hari.
20% Biaya Masa Depan
Biaya masa depan ini contohnya biaya pendidikan anak, asuransi, dan investasi. Dianjurkan memiliki asuransi terutama asuransi kesehatan dan jiwa, sebab saat ini banyak orang terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, jantung, dll, yang biaya pengobatannya sangat mahal. Jika tidak memiliki asuransi, biaya pengobatan itu bisa menggerus dana darurat yang sudah kita siapkan untuk keperluan lain. Sedangkan asuransi jiwa dapat memberikan perlindungan nafkah kepada keluarga yang ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
40% Biaya Hidup
Nah, untuk biaya hidup ini jumlahnya cukup 40% saja. Apa saja yang masuk ke dalamnya? Ya, biaya hidup sehari-hari seperti berbelanja kebutuhan rumah tangga, makanan, transportasi, air, internet, hiburan, zakat dan sedekah, bahkan untuk orangtua. Kasus yang banyak terjadi, biaya hidup ini justru memakan sebagian besar penghasilan padahal sebenarnya bisa kita tekan dengan mengeyampingkan gaya hidup yang tak perlu.
Selain berhemat dalam hal pengeluaran, Aidil Akbar juga memberikan saran tentang perlunya mencari penghasilan tambahan misalnya dengan berbisnis. Seperti yang dilakukan oleh Tania Raymina, seorang Mompreneur. Adik Zaskia Mecca ini sudah konsisten berbisnis dan cukup sukses. Kuncinya, harus tahan banting karena berbisnis pasti akan ada pasang surutnya. Kalau sudah bertekad ingin berbisnis, harus maju terus pantang mundur.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sehat secara finansial, sehat jasmani juga dong karena biaya kesehatan itu sangat mahal. Jika kita semua sehat, biaya kesehatan bisa dialihkan ke biaya lainnya. Biaya pendidikan, misalnya. Kita bisa memberikan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak. Kelly Tandiono selaku Brand Ambassador Sun Life Financial Indonesia memberikan tips menjaga kesehatan sejak dini dan #LiveHealthierLives.
Berolahraga adalah hal yang sangat penting dan harus dilakukan minimal 15 menit sehari. Kelly juga menjaga pola makan sehat karena kakeknya meninggal di usia muda. Saya pun sedang berusaha memulai hidup sehat. Memang butuh perjuangan ya karena meluangkan waktu untuk berolahraga setiap hari itu ternyata sulit. Untuk memotivasi kita semua agar semangat menjalankan pola hidup sehat, Sun Life Financial Indonesia mengadakan kompetisi berhadiah Healthy Trip ke Hongkong bersama Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono. Anto dari Sun Life menjelaskan bahwa lombanya ada 2 kategori, yaitu lomba menulis dan video Instagram. Berminat mengikutinya? Informasi lengkap ada di media sosial Sun Life Financial Indonesia ya.
ADVERTISEMENT
Demikian cara ibu wujudkan keluarga sehat finansial. Semoga bermanfaat dan bisa kita praktekkan bersama-sama.