Konten dari Pengguna

Penundaan Kebijakan Tarif Trump Untuk Indonesia, Adakah Dampaknya?

Raden Ai Lutfi Hidayat
Dosen dan Akademisi yang berfokus pada bidang Ekonomi dan Bisnis, Manajemen Bisnis (IKOPIN), Ekonomi dan Bisnis (Universitas Trisakti)
21 April 2025 11:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raden Ai Lutfi Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden AS, Donald Trump, Memegang Daftar Negara yang dikenakan Tarif Baru, Sumber: www.bing.com
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS, Donald Trump, Memegang Daftar Negara yang dikenakan Tarif Baru, Sumber: www.bing.com
ADVERTISEMENT
Kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump, khususnya terhadap barang-barang impor dari berbagai negara, telah menjadi salah satu isu perdagangan internasional yang cukup mendapat sorotan. Ketika kebijakan tarif tersebut diumumkan akan diterapkan, berbagai negara termasuk Indonesia mulai melakukan berbagai antisipasi, sebab kebijakan ini berpotensi memengaruhi hubungan dagang bilateral, terutama dalam sektor ekspor-impor. dari artikel yang dibaca dengan judul Trump Tunda Kebijakan Tarif untuk Indonesia dan Puluhan Negara Lain, kecuali China dan Negara-Negara 'Penentang Terburuk'. Namun, ketika pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk menunda penerapan sebagian kebijakan tarif tersebut, ada dampak tertentu yang dirasakan oleh Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung.
ADVERTISEMENT
Secara umum, penundaan kebijakan tarif ini memberikan ruang bagi Indonesia untuk mengatur strategi baru dalam menjaga stabilitas perdagangan dengan Amerika Serikat. Amerika adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia, khususnya dalam sektor tekstil, alas kaki, furnitur, hingga produk-produk elektronik ringan. Dengan adanya penundaan tersebut, eksportir Indonesia masih bisa menikmati tarif normal saat memasukkan produknya ke pasar AS, sehingga harga jual produk tetap kompetitif dibandingkan negara lain yang mungkin terkena tarif lebih tinggi.
Dari sisi ekonomi, hal ini tentu membantu menjaga kinerja ekspor Indonesia di tengah ketidakpastian global. Perdagangan internasional merupakan salah satu pilar penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan kebijakan tarif bisa menjadi ancaman serius bagi daya saing produk nasional. Penundaan kebijakan tarif ini setidaknya memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat kualitas produknya, memperluas pasar alternatif di negara-negara Asia, Eropa, maupun Timur Tengah, dan melakukan diplomasi dagang yang lebih aktif.
ADVERTISEMENT
Namun, di sisi lain penundaan ini juga menyisakan ketidakpastian yang bisa menjadi beban psikologis bagi pelaku usaha. Ketika kebijakan tarif bisa berubah sewaktu-waktu, perusahaan harus terus melakukan perhitungan ulang terkait harga pokok produksi, margin keuntungan, serta biaya logistik dan distribusi. Hal ini membuat pelaku usaha berada dalam kondisi yang serba waspada, karena sewaktu-waktu, tarif baru bisa berlaku dan memengaruhi rantai pasok mereka.
Selain itu, penundaan ini juga menunjukkan betapa rentannya perdagangan internasional terhadap perubahan kebijakan negara-negara besar. Indonesia harus belajar dari situasi ini, bahwa ketergantungan berlebihan terhadap satu atau dua pasar utama bisa menjadi risiko di masa depan. Diversifikasi pasar ekspor menjadi penting agar Indonesia tidak terlalu terdampak apabila kebijakan proteksionisme kembali diberlakukan secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Dari perspektif pemerintah, penundaan kebijakan tarif ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat posisi tawar Indonesia dalam negosiasi dagang dengan Amerika. Pemerintah dapat mengajukan proposal kerja sama yang saling menguntungkan atau membentuk perjanjian dagang khusus yang memberikan perlindungan bagi beberapa komoditas strategis Indonesia.
Secara keseluruhan, penundaan kebijakan tarif Trump ini memang memberikan efek positif sementara bagi Indonesia, namun sekaligus menjadi pengingat bahwa perdagangan global sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Indonesia perlu memanfaatkan momen ini untuk memperkuat sektor industri, meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar ekspor, dan mengembangkan sistem perdagangan yang lebih mandiri dan adaptif.
Dengan demikian, meskipun kebijakan tarif ini ditunda, Indonesia tetap harus bersiap dengan segala kemungkinan, sebab yang paling stabil dalam dunia perdagangan internasional adalah ketidakpastian itu sendiri.
ADVERTISEMENT