Konten dari Pengguna

Rakyat Butuh Pemimpin, Bukan Sekadar Penguasa

Nur Kholik
Pengamat Sosial dan Kebijakan Publik. Ketua LHKP PW. Muhammadiyah Prov. Jambi.
16 September 2023 9:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Kholik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kunci jadi pemimpin. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kunci jadi pemimpin. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam era di mana politik sering kali dianggap sebagai arena pertarungan untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan semata, kita sering terjebak pada tujuan pragmatis yang menyesatkan.
ADVERTISEMENT
Sejatinya tujuan substantif dari sebuah pertarungan politik itu adalah upaya untuk meraih kekuasaan, yang dengan kekuasaan itu akan melahirkan pemimpin-pemimpin hebat yang melayani rakyatnya untuk mencapai tujuan akhir bersama "kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rakyat butuh pemimpin bukan sekadar penguasa. Pemimpin yang benar-benar melayani akan membawa perubahan positif bagi masyarakat, sementara penguasa yang hanya berorientasi pada kekuasaan seringkali mengecewakan harapan rakyat.
Perbedaan mendasar antara pemimpin dan penguasa terletak pada visi, integritas, dan keberpihakannya kepada rakyat. Pemimpin memiliki visi untuk masa depan yang lebih baik, komitmen untuk menjalankan tugas dengan jujur, dan kepedulian untuk mendengarkan dan melayani kebutuhan rakyatnya.
Sementara itu, penguasa seringkali berfokus pada upaya untuk mempertahankan kekuasaan mereka dengan semua cara dan sumber daya yang tersedia. Mereka cenderung mengabaikan integritas karena ambisi dan keinginan untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya, sehingga tindakan korupsi dan manipulasi seringkali menjadi ciri khas penguasa.
Ilustrasi Partai Peserta Pemilu Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Nabi Muhammad SAW adalah contoh tauladan pemimpin yang sangat peduli pada rakyatnya. Beliau membangun kota Madinah yang inklusif, di mana orang-orang dari berbagai suku dan latar belakang hidup bersama secara damai.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW juga dikenal dengan akhlaknya yang mulia, selalu mendengarkan keluhan dan masalah rakyatnya, serta memberikan solusi yang adil tanpa membedakan strata sosial mereka.
Kita juga dapat belajar dari kepemimpinan Khalifah Umar bin Khatab RA. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang adil dan tegas. Selama masa kepemimpinannya, beliau mengembangkan sistem penegakan hukum yang adil, mengawasi distribusi sumber-sumber kekayaan dengan cermat, dan memastikan bahwa rakyatnya mendapatkan layanan yang baik dan setara.
Khalifah Umar juga melakukan langkah-langkah nyata untuk mengatasi kemiskinan, mendirikan rumah sakit dan asrama untuk orang-orang yang membutuhkan. Bahkan Khalifah Umar tak segan-segan turun ke lapangan untuk melihat secara langsung kondisi rakyatnya dengan tanpa pengawalan dan tanpa mahkota, apalagi kamera.
ADVERTISEMENT
Kedua pemimpin besar ini memberikan contoh kepada kita bagaimana kepemimpinan yang melayani rakyatnya dengan tulus dapat menciptakan masyarakat yang kuat, adil dan sejahtera.
Pemilu sudah semakin dekat dan keputusan ada di tangan kita, carilah calon pemimpin dengan visi melayani yang tercermin dari jejak rekam mereka, bukan pemimpin yang hanya berorientasi pada kekuasaan semata.