LHKP PPM Memperkenalkan Produk Wadas pada Muktamar Fair Muhammadiyah ke-48

Stan LHKP PP Muhammadiyah di Muktamar Fair

Mengusung Tema Teknologi, Muktamar Fair dan MITE Expo Muktamar Muhammadiyah ke-48 menunjukkan berbagai Inovasi Muhammadiyah di Bidang Bisnis dan Teknologi

Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 terdiri dari berbagai rangkaian acara, salah satunya adalah Muktamar Fair dan MITE Expo Museum De’ Tjolomadoe. Ajang pameran dan bazar tersebut melibatkan seluruh elemen kader Muhammadiyah dari seluruh Indonesia. Berbagai Inovasi di bidang bisnis dan teknologi dari berbagai elemen kader Muhammadiyah di tunjukan di acara ini.

Muhammadiyah sebagai organisasi besar yang memiliki kemandirian luar biasa, dan tidak pernah tergantung kepada siapapun dengan selalu berinovasi dalam berbagai bidang diperlihatkan di pameran ini. Selain dalam bidang pendidikan Muhammadiyah juga berinovasi dalam kegiatan ekonomi. “Kalau kegiatan ekonomi kita kuat, serta berbagai inovasi kita hasilkan, nantinya kegiatan dakwah lebih mudah dilakukan dan semakin meluas, sehingga Muhammadiyah menjadi organisasi besar yang bisa diterima oleh banyak kalangan,” ungkap Haedar yang hadir didampingi oleh Ketua PP Muhammadiyah, Hajriyanto Y Thohari, dan Ketum PP Aisyiyah Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si., Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., dan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Dr. Ma’mun Murod, M.Si.

Dalam pameran yang dilaksanakan di Museum De' Tjolomadoe tersebut, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah (LHKP PPM) juga tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan produk-produk olahan makanan dan kerajinan tangan yang diproduksi langsung oleh Warga Desa Wadas, Purworejo. Seperti yang disampaikan oleh David Efendi selaku pengurus dari LHKP PPM Mengatakan bahwa "Sebagai bentuk dukungan dari LHKP PPM kepada warga wadas yang terdampak konfik dengan pemerintah, kami memberikan ruang untuk mereka memperkenalkan produk-produk olahan yang diproduksi langsung oleh warga wadas".

Hal tersebut juga membuktikan bahwa desa wadas bukan hanya sekedar desa biasa, namun juga memiliki ragam kerajinan olahan yang juga digunakan untuk menunjang perekonomian warga didesa tersebut juga sekalian dalam rangka melestarikan alam.