Intip Keseruan Budidaya Tanaman Hias di Masa Pandemi

Lia Dominica
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2020 10:53 WIB
comment
16
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lia Dominica tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto pekarangan rumah salah satu warga desa Palasari.
Bosan dengan kegiatan monoton selama pandemi Covid-19? Budidaya tanaman hias bisa menjadi salah satu solusinya. Selain bisa mempercantik halaman rumah, kegiatan ini juga bisa menghilangkan rasa bosan di rumah loh!
ADVERTISEMENT
Pada masa pandemi ini tak sedikit masyarakat yang berada di rumah baik itu pelajar yang belajar melalui dalam jaringan (Daring) maupun para pekerja yang menjalankan work from home (WFH) sesuai anjuran pemerintah. Terhitung dari awal tahun 2020 setidaknya kita sudah berada di rumah selama 10 bulan lamanya, tentu saja hal ini memicu kebosanan beberapa orang yang hanya melakukan kegiatan monoton disetiap harinya. Untuk meminimalisir kebosanan yang muncul ditengah pandemi ini, kita dapat membudidayakan tanaman hias seperti yang dilakukan ibu Sri Hartati (44) sebagai ibu RT di desa Palasari kecamatan Legok, Tangerang, Banten.
Foto Sri Hartati yang membudidayakan tanaman.
Awalnya, Hartati hanya berjualan nasi uduk dan mendampingi anak-anaknya belajar daring serta mengerjakan pekerjaan rumah yang lainnya. Selain menjadi ibu rumah tangga, ia juga merupakan seorang ibu RT dan salah satu orang yang membudidayakan tanaman hias di masa pandemi ini. “ya, kan lama lama juga bosen cuma gitu-gitu aja dirumah. Sekali-kali bisalah refreshing liat yang hijau-hijau di depan rumah,” kata Hartati saat dikunjungi, Selasa (27/10).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Hartati sempat menanam beberapa tanaman hias akan tetapi belum di tekuni. Sudah terhitung dua bulan sejak bulan September ia kembali menekuninya. Pada saat mendapatkan bibit, Hartati berkata bahwa ia tidak perlu membeli akan tetapi ia menerapkan sistem barter antara bibit dengan pupuk kompos dimana pupuk tersebut di kelola oleh suaminya yang mengelola sampah masyarakat. “sekarang udah ada Aglaonema, Lidah mertua (Sansevieria), Kuping gajah, Jengger ayam terus ada juga bibit mawar yang masih kecil-kecil,” tuturnya.
Foto salah satu tanaman yang dibudidayakan.

Bagaimana perawatan tanaman hias?

Hartati beranggapan bahwa membudidayakan tanaman tidak begitu sulit, hanya dengan memberikan pupuk, menyiram tanaman serta sinar matahari yang cukup kalian sudah bisa menikmati hasilnya di kemudian hari loh. Kegiatan budidaya ini juga diikuti oleh warga sekitar yang saling tukar-menukar bibit antar rumah.
ADVERTISEMENT
Sudah ada sekitar 30 rumah warga yang ikut serta membudidayakan tanaman hias dan yang sebagian lainnya sudah menanam sejak sebelum adanya pandemi. Jadi gimana, apakah sudah tertarik untuk budidaya tanaman hias? Tidak membutuhkan biaya dan tenaga yang besar loh untuk memulai budidaya ini. Bahkan untuk saat ini bibit tanaman hias juga bisa bernilai tinggi jika dijual dipasaran, dan kalian bisa memulai bisnis juga. Selain membunuh rasa bosan ternyata kegiatan ini juga bisa menimbulkan benih-benih cuan ya.
“kalo ada rasa kepingin (menanam) tetapi tidak ada aksi kan jadi tidak ada hasilnya, jadi harus dibarengi usaha juga kalo mau budidaya tanaman hias ini.”pungkasnya.