Konten dari Pengguna

Perempuan Harus Support Sesama Perempuan #UntukPerempuan

Lia Harahap
I am a blogger and vlogger who create content about beauty and lifestyle. Visit my blog www.liaharahap.com and YouTube Channel: Lia Harahap.
15 April 2019 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lia Harahap tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perempuan harus support sesama perempuan, bukan malah saling menjatuhkan. Setuju?
Perempuan Harus Support Sesama Perempuan #UntukPerempuan
zoom-in-whitePerbesar
Saya masih ingat sewaktu baru lulus kuliah S1 bertemu dengan salah seorang saudara jauh. Dia pun bertanya apakah saya berniat untuk melanjutkan pendidikan S2 setelah ini? Saya pun menjawab kalau belum ada rencana ke sana. Yang mengejutkan adalah respon dari jawaban saya yang keluar dari mulutnya,
ADVERTISEMENT
Mendengar jawabannya sungguh membuat perasaan saya campur aduk. Marah, kesal, dan juga sedih. Kok bisa ya seseorang yang juga perempuan menganggap kualitas hidupnya tidak perlu ditingkatkan karena nantinya hanya akan berkutat di pekerjaan rumah saja?
Ini bukan berarti saya menyepelekan pekerjaan rumah lho. Menurut saya pekerjaan sebagai ibu adalah pekerjaan yang mulia dan justru butuh banyak keahlian. Tapi selain itu perempuan juga tetap berhak untuk bisa meraih cita-citanya dan berkarya dengan cara apapun. Malu ah sama Ibu Kartini yang sudah memperjuangkan hak perempuan, eh malah kita sia-siakan sekarang yang sudah banyak aksesnya.

SUPPORT SYSTEM, KUNCI DARI KEPERCAYAAN DIRI PEREMPUAN

Sebenarnya masih banyak contoh penilaian lainnya yang tidak mengenakkan bagi perempuan. Dan ini tidak hanya dilakukan oleh sesama perempuan, tapi lingkungan sekitar. Sebagai salah satu contoh penilaian-penilaian tersebut bisa ditonton di TVC yang dibuat oleh Shopee ini.
ADVERTISEMENT
*TVC ini dibuat atas inisiasi Shopee dalam rangka Hari Perempuan Internasional dan Hari Kartini.
Dalam TVC tersebut kita dapat melihat potret tiga perempuan yang menceritakan masalahnya masing-masing. Dimana masalah tersebut merupakan penilaian yang umum dan paling banyak dialami oleh perempuan Indonesia. Namun pada akhirnya mereka bisa bangkit berkat dukungan dari lingkungan sekitarnya, sehingga akhirnya bisa mendukung perempuan lainnya.
Satu hal yang saya lihat dari TVC di atas adalah munculnya rasa kepercayaan diri dari perempuan jika ia mendapatkan dukungan dari orang lain. Dari situlah muncul kekuatan yang bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri dan juga orang lain.
Bahkan setelah mendapatkan kepercayaan diri itu, akhirnya ia bisa menjadi support system untuk perempuan lain di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Ngomong-ngomong penilaian terhadap perempuan, ternyata permasalahan seperti ini pernah juga dialami oleh Putri Indonesia 2004, Artika Sari Devi yang disampaikan dalam acara Women Soiree di tanggal 29 Maret 2019 yang lalu.
Jauh sebelum menjadi Putri Indonesia, Artika pernah mendengar komentar miring tentang keputusannya untuk ikut dalam ajang kecantikan.
Begitulah segelintir celetukan yang tidak mengenakkan di telinga. Namun Artika tetap maju dalam kompetisi dan ternyata berhasil menjadi Putri Indonesia bahkan maju ke ajang internasional yaitu Miss Universe.
Ternyata setelah menjadi Putri Indonesia justru banyak peluang dan kemudahaan yang didapat sehingga ia bisa melanjutkan passion-nya dalam membantu menolong orang lain. Seperti salah satu projek yang dibuatnya bersama sesama Putri Indonesia yaitu Whulandary yang membuat Artika Whulandary Beauty Camp.
ADVERTISEMENT

SUPPORT SYSTEM BAGI ARTIKA SARI DEVI

Menurut Artika, Artika Whulandary Beauty Camp ini tadinya dibentuk untuk perempuan yang ingin mempersiapkan dirinya untuk ikut dalam ajang kecantikan. Namun dengan seiringnya waktu bergeser menjadi sebuah project untuk siapapun -yang khususnya perempuan- yang ingin melatih kepercayaan dirinya.
Lebih tepatnya beauty camp ini sekarang menjadi wadah bagi perempuan untuk bisa lebih percaya diri dan berprestasi dengan kegiatan yang dapat saling memberikan dukungan satu sama lain. Pesertanya pun sekarang sudah bervariasi dari mulai remaja putri sampai ibu rumah tangga.
Bahkan menurut Artika ada salah satu peserta asal Jayapura yang dulu di lingkungan sekitarnya punya kebiasaan untuk menikahkan anak perempuannya di usia muda. Namun ketika peserta ini ikut Beauty Camp dan kembali ke daerah asalnya malah memberikan inspirasi buat teman-teman sebayanya untuk tidak lagi fokus menikah di usia muda. Sebaliknya mereka ingin juga berprestasi dan mencapai cita-cita.
Selain itu, menurut Artika dukungan dari keluarga khususnya pasangan juga sangat penting. Di acara yang sama juga hadir Baim Guitar sang suami yang selalu siap menemani.
ADVERTISEMENT
Menurut Baim ia sadar sejak mulai berpacaran dengan Artika bahwa pasangannya ini memang memiliki energi dan kemauan yang luar biasa untuk membantu sesama. Sehingga setelah menikah pun Baim hanya menyesuaikan saja, karena menurutnya ia tahu inilah yang membuat istrinya bahagia. Maka support darinya sangatlah penting.

APA YANG BISA KITA LAKUKAN #UNTUKPEREMPUAN?

Dari semua pengalaman yang saya alami saya mendapat banyak masukan tentang dukungan penuh terhadap perempuan. Bahwa untuk menciptakan perempuan yang bahagia itu harus dimulai dari support lingkungan terdekat, seperti keluarga. Bayangkan jika setiap keluarga mengaplikasikan hal tersebut, maka akan ada banyak perempuan yang kuat dan bisa menjadi support system bagi keluarganya dan juga orang lain.
Contoh langkah-langkah yang bisa kita lakukan #UntukPerempuan dimulai dari mendengarkan. Mendengarkan aspirasinya, mimpinya, gagasannya, dan semua pemikirannya. Lalu coba juga untuk berempati terhadap perasaannya dengan tidak memaksakan argumen. Atau jika tidak bisa melakukan semua hal tersebut, cukuplah diam tanpa harus berkata yang dapat melukai hatinya.
Saya juga berterima kasih kepada Shopee yang sudah mengangkat issue ini. Harapannya dengan adanya TVC dukungan untuk perempuan yang dibuat oleh Shopee ini bisa menjadi pesan yang tersampaikan secara luas ke seluruh lapisan masyarakat. Sehingga perempuan dimanapun bisa terus berkarya dan mendapatkan haknya seperti yang dulu dicita-citakan oleh Ibu Kartini.
ADVERTISEMENT