Konten dari Pengguna

Bahaya dan Dampak Pornografi pada Remaja

Dinda Fadia Putri
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam
26 Desember 2022 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinda Fadia Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber:https://www.shutterstock.com/id/image-photo/man-browsing-porn-site-late-night-1894359565
zoom-in-whitePerbesar
sumber:https://www.shutterstock.com/id/image-photo/man-browsing-porn-site-late-night-1894359565
ADVERTISEMENT
Remaja mengalami usia pubertas yang ditandai dengan pertumbuhan dan perubahan yang sangat pesat dan mencolok dalam bentuk tubuh sehingga menimbulkan keraguan dan perasaan tidak nyaman pada diri mereka. Perubahan fisik remaja di usia puber yang sangat pesat meliputi perubahan ukuran tubuh (tinggi dan berat badan), proporsi tubuh (perbandingan bagian-bagian tubuh), ciri-ciri seks primer (organ-organ reproduksi), ciri-ciri seks sekunder (rambut, otot, payudara, suara), dan mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku anak.
ADVERTISEMENT
Pada zaman sekarang anak usia dua tahun saat ini bahkan sudah terbiasa menggunakan gadget untuk bermain game, membuka youtube atau membuka galeri video dengan sangat ahli (Trinita, 2020; Hidayat, 2022; Yana, 2021). Mereka sudah tahu dan mampu menggunakan tablet sebelum mereka dapat berbicara, 40% anak usia 2 sampai 4 tahun menggunakan ponsel pintar, iPod, iPad atau sejenisnya. Anak-anak sangat mudah mengakses berbagai konten melalui gawainya. Namun, kurangnya pengawasan orang tua, bisa membuat mereka dengan bebas mengakses pornografi (Elfiadi, 2018; Viandari, 2019).
ADVERTISEMENT
Bahaya pornografi yang melanda anak-anak saat ini sangatlah menyeramkan, mulai dari kecanduan, merusak otak, ingin mencoba dan meniru yang telah dilihatnya, hingga merusak mentalnya.
Dampak pornografi pada remaja :
1. Anak-anak mulai melakukan aktivitas seksual
Sifat dasar anak-anak adalah meniru. Mereka akan meniru apa pun yang dilihatnya. Jika pornografi meracuni mereka, bukan tak mungkin mereka akan melakukan aktivitas seksual yang mereka lihat kepada anak yang lebih muda, bahkan teman sebayanya yang lebih lemah. Jika hal tersebut dibiarkan, anak bisa menjadi pelaku kekerasan seksual anak-anak, di mana hal ini biasanya disebabkan oleh dua simultan yaitu pengalaman dan terpaan.
ADVERTISEMENT
2. Sulit konsentrasi
Bagaimana bisa konsentrasi kalau yang ada dalam pikiran anak adalah pikiran-pikiran kotor. Belum lagi kalau anak belum paham sehingga yang ada dalam otak anak adalah berbagai pertanyaan seputar adegan atau tayangan porno yang baru dia lihat. Ingat loh ini konteksnya anak usia dini. Yang lebih bahaya lagi, kalau sudah tertanam dalam otak maka untuk menghapus akan sangat sulit. Karena seks merupakan kebutuhan dasar manusia. Anak yang sudah menemukan kenikmatan seks sebelum waktunya dan tertanam secara mendalam dalam pikirannya akan sulit untuk dihilangkan.
3. Membentuk sikap, nilai dan perilaku yang negative
Remaja yang terbiasa mengonsumsi materi pornografi yang menggambarkan beragam adegan seksual, dapat terganggu proses pendidikan seksnya. Hal itu dapat diketahui dari cara mereka memandang wanita,kejahatan seksual, hubungan seksual, dan seks pada umumnya. Remaja tersebut akan berkembang menjadi pribadi yang merendahkan wanita secara seksual, memandang seks bebas sebagai perilaku normal dan alami, permisif terhadap perkosaan, bahkan cenderung mengidap berbagai penyimpangan seksual.
ADVERTISEMENT
Menurut saya dampak pornografi sangatlah buruk untuk para remaja karena bisa membuat mereka kehilangan akal sehat dan juga melakukan hal yang tak senonoh, jadi peran orang tua sangat lah penting untuk menjaga anak - anak kita.
Daftar Pustaka
Elfiadi. (2018). Dampak Gadget Terhadap Perkembangan. Itqan, 9(2), 97–110.
Hidayat, A., & Maesyaroh, S. S. (2022). Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini. Jurnal Syntax Imperatif : Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan,1(5), 356.
Trinita,A.,& Erine,N. M. (2020). Dampak paparan pornografi pada anak usia dini. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini.3(1),45-55
ADVERTISEMENT
Viandari, K. D., & Susilawati, K. P. A. (2019). Peran pola asuh orang tua dan penggunaan gadget terhadap interaksi sosial anak prasekolah. Jurnal Psikologi Udayana, 6(01), 76.
Yana, M. (2021). Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus Di Tk Elekrina Kertapati Palembang). PERNIK : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 78.