Konten dari Pengguna

Sindrom De Clerambault : Merasa Dicintai oleh Idol K-pop

Lia Nurul Hidayah
Mahasiswa baru prodi Psikologi 2020 Universitas Brawijaya
20 Desember 2020 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lia Nurul Hidayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
SUMBER : PAST.TELL
zoom-in-whitePerbesar
SUMBER : PAST.TELL
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda merasa bahwa Anda dicintai oleh Idol K-pop yang Anda gemari? Bahkan menganggap bahwa mereka adalah milik Anda seorang? Dari kacamata Psikologi kondisi tersebut dinamakan dengan Sindrom De Clerambault atau dikenal juga dengan istilah Erotomania. yaitu suatu kondisi psikologis di mana seseorang memiliki delusi bahwa orang yang ditaksirnya dengan status sosial, ekonomi dan politik yang lebih tinggi, menyimpan perasaan yang sama terhadapnya.‎
Menurut Maramis (1990), delusi merupakan keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan, inteligensi, dan latar belakang kebudayaan seseorang. Sidrom De ‎Clerambault biasanya banyak dialami oleh K-Popers. Mereka yang mengalami Sindrom De ‎Clerambault merasa seolah-olah dirinya diperhatikan oleh sang idola, mereka menganggap semua yang dikatakan sang idola ditujukan untuk dirinya dan meyakini bahwa sang idola jatuh cinta kepadanya. ‎
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman SehatQ.com Istilah Sindrom De Clerambault ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Psikiatri asal Prancis yang bernama Gaetan Henri Alfred Edouard ‎Leon Marie Gatian De Clerambault (1872-1934). Penelitian yang dilakukan pada tahun 1921 oleh Gaetan Gatian De Clerambault menunjukkan bahwa Perempuan lebih banyak mengalami Sindrom De Clerambault.
Ilustrasi fans K-Pop stalking para idola. Foto: Public Domain Pictures/Pixabay
Seorang peneliti yang bernama Marten Brune dari ‎Ruhr University, Jerman, menganalisis kasus Sindrom De Clerambault pada tahun 2007 sebanyak 246 kasus dan menemukan sebanyak 69,1% pengidap dari Sindrom De ‎Clerambault adalah kaum perempuan. Namun pada umumnya gangguan Sindrom De ‎Clerambault ini bisa juga terjadi pada pria (GG De Clerambault, 1942).‎
Berdasarkan Studi Ilmiah dalam International Jurnal Of The National Medical Association, ‎Sindrom De Clerambault dapat bertahan selama beberapa minggu dalam bentuk berulang. Dalam bentuk tetap, Sindrom De Clerambault dapat bertahan selama beberapa tahun. Gaetan De Clerambault (1942) menjelaskan dua bentuk Sindrom De Clerambault yaitu murni atau primer dan rekuren sekunder.
ADVERTISEMENT
Dalam bentuk Sindrom De Clerambault primer, delusi bisa muncul secara tiba-tiba dengan sendirinya tanpa ada halusinasi atau khayalan sebelumnya. Sedangkan dalam bentuk Sindrom De Clerambault skunder, delusi dapat muncul kembali secara spontan meskipun telah melakukan pengobatan (Kennedy et al, ‎‎2002). ‎
Para pengidap Sindrom De Clerambault biasanya merasa kurang menarik, tidak memiliki pekerjaan dan akan menarik diri dari lingkungan sosial karna mereka mendedikasikan waktunya hanya untuk memikirkan idol yang dicintainya. Gejala yang tampak pada pengidap Sindrom De Clerambault adalah perilaku mengintai atau menguntit seseorang yang dicintainya.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10 persen dari seorang penguntit menderita gangguan kejiwaan, yang mendasari tindakannya tersebut yaitu Sindrom De Clerambault. Pengidap Sindrom De Clerambault memiliki kecenderungan untuk mempertahankan keyakinannya meskipun objek yang dicintainya telah menolaknya.
ADVERTISEMENT
Bahkan mereka memiliki risiko untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap objek yang dicintainya sekitar 80%. Atau seseorang yang dianggap menghalangi hubungannya dengan objek yang dicintainya tersebut. ‎
Di dalam buku Stranger Than Fiction : When Our Minds Betroy Us. Feldman, et. al (1998) mengatakan bahwa ketika seorang pengidap Sindrom De Clerambault sedang dalam emosi ‎yang tidak stabil, kemarahannya dapat mengarahkan sang pengidap untuk melakukan ‎sebuah tindakan kekerasan terhadap objek yang dicintainya.
Pengidap Sindrom ini dapat ‎membawa dampak yang negatif bagi objek yang dicintainya. Setelah pengakuan cinta ‎mereka tidak terbalas, kejadian-kejadian yang mengerikan sering terjadi ketika pengidap Sindrom De Clerambault bertindak atas delusi mereka. Mereka akan terus mengancam ‎objek yang dicintai nya dengan surat, panggilan telepon, kunjungan dan hadiah yang tidak ‎pantas. Bahkan pengawasan dan penguntitan yang terus-menerus dilakukan oleh mereka ‎dapat terjadi.‎
ADVERTISEMENT
Pada kasus tertentu, fans dari Idol K-pop yang bertindak secara ekstrem dikenal dengan ‎sebutan Sasaeng. Mereka akan melakukan tindakan-tindakan diluar batas seperti menculik, meneror, memata-matai, menyakiti, melanggar privasi, mengejar sang idola sepanjang ‎hari, bahkan mencoba untuk mencium sang idola, supaya dirinya terlihat lebih menonjol, dan mendapat perhatian lebih dari sang idola.
Dengan begitu sang idola akan mengenali ‎dirinya dan jatuh cinta kepadanya. Menurut Psikolog perilaku sasaeng ini berakar dari keinginan untuk dikenali dan diingat oleh sang idola. Kurangnya aktivitas membuat seseorang menghabiskan waktunya untuk menjadi penggemar idol, kemudian menjadi obsesi, dan mengalami delusi.‎
Beberapa penelitian studi kasus, menyebutkan bahwa media sosial dapat menjadi pemicu Sindrom De Clerambault karena, media sosial dapat mengurangi privasi dan batasan seseorang. Seseorang dapat mengamati atau mengintai aktivitas orang lain melalui media sosial. Di dalam beberapa studi juga dikatakan bahwa Sindrom De Clerambault merupakan sebuah ‎cara untuk mengendalikan trauma dan stress.
ADVERTISEMENT
Di dalam jurnal De Clerambault’s Syndrome ‎revisited Raskin dan Sullivan memandang erotomania sebagai fungsi adaptif yang menangkal depresi dan kesepian setelah kehilangan. ‎
Di dalam beberapa kasus yang terjadi pada pengidap Sindrom De Clerambault hasil studi Menzies et al menemukan Sindrom ini diikuti oleh gangguan kejiwaan lainnya seperti ‎gangguan afektif bipolar, skizofrenia, dan sindrom depresi (Sampaio, et. Al). Gangguan ‎tersebut muncul sebagai bentuk dari ketidakseimbangan neurokimia.
Dalam hal ini, upaya ‎untuk mengembalikan keseimbangan melalui dopamin dan penghambat serotonin ‎dilakukan. Baru-baru ini, satu penelitian menunjukkan hubungan antara timbulnya ‎erotomania dan penggunaan venlafaxine antidepresan dosis tinggi.
Meskipun venlafaxine ‎memiliki efek utama pada penyerapan hidroksitriptamin dan norepinefrin, pemberian ‎berulang ditemukan juga mempengaruhi sistem dopamin. Peningkatan dalam responsivitas ‎reseptor dopamin dalam sistem mesolimbik dengan venlafaxine dosis tinggi dapat bertanggung jawab untuk munculnya penyakit psikotik. ‎
ADVERTISEMENT
Sindrom De Clerambault merupakan gangguan kejiwaan yang jarang terjadi, gangguan ini ‎bisa terjadi pada wanita maupun pria. Sindrom De Clerambault ini tidak hanya terjadi pada ‎penggemar Idol K-pop namun bisa terjadi pada semua orang dan bisa terjadi secara tiba-‎tiba dalam jangka waktu yang lama.
Mencintai dan jatuh cinta itu manusiawi tetapi ‎cintailah seseorang dengan sewajarnya, mencintai seseorang secara berlebihan sama dengan menyakiti diri sendiri karena, tidak selamanya yang kita cintai itu mencintai diri kita ‎kembali. ‎