Konten dari Pengguna

Desa Wisata dengan Tradisi Penangkapan Ikan Paus

Libra Serang Valentin Wejak
Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto
22 Desember 2022 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Libra Serang Valentin Wejak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Pesisir Pantai Desa Lamalera,Sumber Foto: Diri Sendiri.
zoom-in-whitePerbesar
Foto Pesisir Pantai Desa Lamalera,Sumber Foto: Diri Sendiri.
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keberagaman dan salah satu keragaman itu adalah kebudayaan. Berbicara tentang Kebudayaan, salah satu budaya luhur yang masih terjaga sampai saat ini adalah penangkapan ikan paus oleh masyarakat di Desa Lamalera. Indonesia memiliki keragaman mamalia laut yang cukup tinggi, yaitu sekitar 31 spesies paus dan lumba-lumba dari total spesies di dunia.
ADVERTISEMENT
Desa Lamalera berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk sampai ke desa ini dibutuhkan waktu 2 jam 25 menit dari Kota Lewoleba dengan jarak tempuh 49,8 km. Desa ini disebut juga sebagai desa nelayan bukan hanya karena masyarakatnya menangkap ikan paus, tetapi karena lokasi perkampungan Lamalera sendiri berada di atas batu-batuan cadas yang membuat masyarakatnya mengandalkan laut sebagai mata pencaharian utama karena hampir tidak ada lahan untuk pertanian.
Tampak Pondok Beratap Jerami Tempat Menyimpan Perahu Layar,Sumber Foto: Diri Sendiri.
Lamalera dinobatkan sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten Lembata, karena tradisi unik dari masyarakat Lamalera yaitu menangkap ikan paus yang sudah dilakukan dari abad ke- 14, dengan alat yang digunakan juga masih alat tradisional sampai saat ini. Jenis ikan paus yang ditangkap masyarakat Lamalera adalah paus sperma dengan menggunakan perahu layar, alat tikam atau tempuling dengan tali panjang yang digunakan pada mata tombak, dan ditambah bambu sepanjang 4 meter. Dalam sebuah perahu akan dimasuki 7-15 orang nelayan dengan seorang pemimpin.
ADVERTISEMENT
Fakta nya banyak pemimpin yang meninggal di lautan dalam misi perburuan ikan paus. Ketika pemimpin berhasil menombak, maka ikan paus akan memberikan serangan balik kepada para nelayan seperti menarik perahu ke dalam laut yang akan menyebabkan perahu hancur atau terbalik karena hempasan badan atau ekor dari ikan paus. Setelah ikan paus dipastikan telah mati, selanjutnya ikan paus diseret menggunakan perahu ke pinggir pantai untuk selanjutnya dipotong.
Pemandangan Pertama Ketika Sampai di Desa Lamalera,Sumber Foto: Diri Sendiri.
Sebelum melakukan perburuan ikan paus, masyarakat Desa Lamalera akan melakukan ritual adat terlebih dahulu diantaranya:
1. Misa arwah dengan mengunjungi makam dan berdoa bagi leluhur yang telah meninggal di laut
2. Misa lefa sebagai puncak pembukaan musim berburu ikan paus di Desa Lamalera
3. Ritual adat tuan tanah dengan naik gunung di mana ada tempat untuk memberi persembahan kepada leluhur
ADVERTISEMENT
4. Tobu nama yang berarti duduk berkumpul di pinggir pantai
Musim perburuan ikan paus tidak memiliki waktu khusus sehingga dapat berlangsung kapan saja sepanjang tahun. Hal ini yang menjadikan Desa Lamalera sebagai desa wisata dengan tradisi berburu ikan paus sebagai salah satu dari banyaknya keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia.