Konten dari Pengguna

Palestina-Israel: Akar Sejarah, Perjalanan Konflik, dan Upaya Perdamaian

Lidia Pratama Febrian
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta Tertarik pada penulisan opini, lifestyle, self motivated
1 November 2023 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lidia Pratama Febrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Hubungan antara Palestina dan Israel telah menjadi salah satu konflik yang paling rumit dan panjang dalam sejarah geopolitik modern.

ADVERTISEMENT

Konflik Israel dan Palestina. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konflik ini bermula dari klaim kedaulatan terhadap wilayah yang sama di Timur Tengah dan memiliki akar sejarah, etnis, agama, dan politik yang dalam. Berikut adalah beberapa poin penting dalam hubungan Palestina dan Israel:
Asal Mula Konflik
Konflik antara Palestina dan Israel bermula pada awal abad ke-20 dengan munculnya gerakan nasionalisme Yahudi dan pergerakan nasionalisme Arab di wilayah Palestina. Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan rencana pembagian Palestina menjadi dua negara terpisah: satu untuk orang Yahudi dan satu untuk orang Arab. Rencana ini diterima oleh pihak Yahudi, tetapi ditolak oleh Arab, yang menganggapnya sebagai pendudukan.
Perang Arab-Israel 1948
Setelah Israel memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1948, negara-negara Arab sekitarnya menginvasi wilayah Palestina, memicu Perang Arab-Israel pertama. Setelah perang berakhir, Israel memperluas wilayahnya, sementara Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur jatuh ke tangan Yordania dan Mesir.
ADVERTISEMENT
Konflik dan Perdamaian Berlanjut
Konflik berlanjut dengan berbagai perang dan ketegangan selama beberapa dekade. Pada tahun 1967, Perang Enam Hari mengakibatkan Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, Yerusalem Timur, Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi Golan.
Konflik Berlanjut akan Perdamaian Palestina dan Israel. Foto: Shutterstock
Proses Perdamaian
Sejumlah upaya perdamaian telah dilakukan, termasuk Perjanjian Oslo pada tahun 1993 antara PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) dan Israel. Namun, proses perdamaian ini telah terhenti berkali-kali dan belum mencapai solusi yang berkelanjutan.
Isu Teritorial dan Pembangunan Permukiman
Salah satu isu utama dalam konflik adalah masalah status Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Israel telah membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat yang dianggap ilegal oleh hukum internasional. Hal ini menjadi sumber ketegangan terus-menerus antara kedua pihak.
ADVERTISEMENT
Status Yerusalem
Yerusalem adalah salah satu sumber utama ketegangan dalam konflik ini, karena baik Palestina maupun Israel mengklaimnya sebagai ibu kota mereka. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyatakan perlunya solusi status Yerusalem yang adil.
Bantuan Internasional
Banyak negara dan lembaga internasional telah mencoba untuk menyediakan bantuan dan mediasi dalam upaya untuk mencapai perdamaian antara kedua belah pihak. Namun, kesulitan dalam mencapai kesepakatan telah menjadi hambatan utama.
Hubungan antara Palestina dan Israel tetap menjadi salah satu konflik yang paling rumit di dunia. Upaya terus menerus dilakukan oleh komunitas internasional untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan, tetapi solusi yang memuaskan belum ditemukan hingga saat ini.