Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Kisah Menarik di Balik Istana Musim Panas Lama Yuan Ming Yuan Beijing
21 Desember 2022 21:31 WIB
Tulisan dari Liliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Puing-puing bangunan arsitektur bergaya Barat di Istana Musin Panas Lama. Sumber foto : Rudy](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gknsrmet69nnc48k2rj9bg45.png)
ADVERTISEMENT
Istana Musim Panas Lama juga disebut sebagai Yuan Ming Yuan, dahulunya adalah taman kekaisaran dan pemerintahan kedua setelah Kota Terlarang pada masa pemerintahan Dinasti Qing, beberapa bangunan dihancurkan oleh aliansi Prancis dan Inggris pada masa perang opium kedua.
ADVERTISEMENT
Istana Musim Panas Lama ini dibangun pada masa Dinasti Qing, tepatnya pada masa Kaisar Kangxi tahun 1709 yang akhirnya dihancurkan oleh aliansi Prancis dan Inggris pada tahun 1860. Saat itu, sekitar 3.500 pasukan Inggris dan Prancis dikerahkan untuk membakar Istana Musim Panas Lama selama 3 hari 3 malam, selain itu mereka juga melakukan penjarahan secara besar-besaran, lebih dari 150 ribu benda budaya peninggalan Tiongkok dirampas dan dibawa ke luar negeri.
Total luas area istana ini adalah 350 hektar, istana ini juga memiliki bangunan dengan arsitektur bergaya Barat yang dibangun atas perintah Kaisar Qianlong, kaisar keenam Dinasti Qing pada tahun 1759. Saat itu, Kaisar Qianlong melihat sebuah buku yang di dalamnya terdapat bangunan Prancis dan menyukai bangunan tersebut sehingga ia membangun bangunan perpaduan dari Barat dan Tiongkok tersebut. Di kedua sisi bangunan berarsitektur Barat itu terdapat 12 patung zodiak Tiongkok yang dapat mengeluarkan air mancur setiap 2 jam sekali. Patung-patung tersebut kemudian dirampas oleh aliansi Prancis dan Inggris pada tahun 1860. Hingga kini, ada beberapa patung yang sudah dikembalikan ke Tiongkok seperti patung kepala sapi, monyet, harimau, babi, dan kuda.
Selain bangunan berasitektur Barat, di istana ini juga dahulunya terdapat masjid yang juga turut dihancurkan dan kini hanya tinggal puing-puingnya saja. Di balik masjid ini terdapat kisah cinta antara Kaisar Qianlong dan selirnya yang berasal dari suku Uighur Xinjiang dan beragama Islam yaitu selir Rong yang dijuluki selir Xiang (wangi) karena tubuhnya yang harum. Masjid tersebut dibangun untuk memudahkan selir Rong melakukan ibadah. Setiap selir Rong akan beribadah, Kaisar Qianlong pasti menemaninya ke masjid, namun ia tidak akan ikut masuk ke masjid melainkan menunggu selirnya di luar sambil menikmati pemandangan taman bunga. Ini juga dapat dianggap sebagai salah satu perwujudan dari sikap saling menghormati keyakinan dalam kisah sejarah. Sampai di sini, saya akan mengingatkan kalian dengan kisah selir Rong ini dalam drama Mandarin Putri Huan Zhu yang dulu sempat ditayangkan di televisi, apakah kalian masih ingat?
ADVERTISEMENT