Bagaimana Menjadi Rekan Kerja yang Penuh Empati di Tengah Pandemi?

20 Agustus 2020 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa bulan lalu sebelum wabah virus corona datang, mungkin kita sedang duduk di sebuah meeting dengan rekan kerja, tertawa bersama saat makan siang, dan bahkan mungkin bersiap untuk presentasi besar di hadapan atasan. Sekarang semua dilakukan di rumah, bekerja hingga melakukan interaksi dari rumah.
ADVERTISEMENT
Butuh banyak adaptasi di tengah-tengah situasi ini. Bukan hal yang mudah memang untuk sebagian dari kita, butuh banyak dukungan agar kondisi ini tidak sampai mengganggu kehidupan sehari-hari hingga pekerjaan. Ada penelitian yang mengatakan bahwa untuk membangun situasi yang cukup kondusif saat ini, kuncinya adalah menciptakan keamanan. Saat orang merasa aman, mereka akan terbuka untuk melakukan percakapan dan kerja sama. Hingga menimbulkan rasa saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Tapi pertanyaannya adalah, bagaimana membangun keamanan dan rasa hormat dalam keadaan kita saat ini? Kita bisa coba melakukan ini dengan rekan kerja, disimak baik-baik, ya.
Ilustrasi orang tua saat bekerja di rumah. Dokumen: shutterstock
Meski setiap orang merasakan pandemi yang sama, tapi tidak semuanya dihadapkan dengan situasi yang sama dari beberapa sisi. Seperti, para orang tua yang harus memenuhi kewajibannya mendampingi anak mereka sekolah dari rumah hingga mengurus kebutuhan mereka 24 jam. Ada pula yang hubungan langsung dengan keluarganya harus terputus sementara, bekerja dan hidup di kosan sendirian. Dalam situasi saat ini kita bisa menunjukan kepedulian kepada rekan kerja dengan meluangkan waktu untuk memahami apa yang mereka hadapi setiap harinya. Luangkan waktu untuk memahami bagaimana perasaan mereka, apakah mereka cukup mendapatkan dukungan sosial, apakah mereka membutuhkan waktu lebih untuk menyelesaikan pekerjaan saat rumah situasi rumah sudah lebih tenang.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi video call dengan rekan kerja. Dokumen: kumparan
Walaupun jarak memisahkan secara fisik namun hubungan dengan rekan kerja harus terjaga dengan baik, tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk menanyakan kabar dan hal-hal lainnya di luar pekerjaan. Ini bisa menjadi support tersendiri untuk rekan kerja.
Ilustrasi saling memberikan bantuan kepada rekan kerja. Dokumen: shutterstock
Tawarkan bantuan kepada rekan kerja di setiap kesempatan. Dan tunjukkan pada rekan kerja bahwa tidak masalah jika ia meminta bantuan secara langsung terlebih dahulu, begitupun sebaliknya. Misalnya, kamu harus menghubungi seorang klien penting tapi di waktu yang bersamaan ada jadwal meeting internal harian. Tidak ada salahnya, loh, meminta bantuan untuk mewakili sementara meeting internal harian.
Ilustrasi saling menyapa untuk menjaga hubungan baik dengan rekan kerja. Dokumen: shutterstock
Jika ada rekan kerja terlambat menyerahkan laporan, mengirim email tanpa memberi cc, atau membuat kesalahan, ingatlah untuk memaafkan dan sabar. Kita semua mengelola beban yang meningkat saat harus beradaptasi dengan cara hidup dan kerja yang baru. Dan sudah pasti kesalahan akan terjadi. Ketimbang memberikan hukuman, lebih baik luangkan waktu untuk memeriksa pekerjaan tersebut dan tawarkan bantuan ke rekan kerja. Karena ada atau tidak adanya situasi saat ini, cara kita menanggapi rekan kerja ketika melakukan kesalahan memiliki dampak yang besar pada hubungan kerja sama dan kenyamanan kerja.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi bekerja dari rumah. Dokumen: shutterstock
Rambut berantakan, rumah berantakan, dan sedikit kebisingan saat meeting, kita bisa berterus terang dengan situasi tersebut di awal meeting. Saat rekan kerja dan atasan bisa memahami situasi tersebut ini akan membuatmu dan rekan kerja yang lain juga lebih nyaman. Tapi, tetap usahakan mempunyai tempat kerja yang cukup kondusif, ya.
Ilustrasi sharing dengan rekan kerja. Dokumen: shutterstock
Saling memberikan support bisa dalam bentuk banyak hal, salah satunya berbagi info yang bermanfaat di tengah situasi pandemi saat ini. Kita bisa berbagi info tentang toko kebutuhan pokok yang masih buka di sekitar rumah rekan kerja atau sekedar berbagi info kelas online meditasi dan self-healing. Ini bisa menjadi salah satu bentuk dukunganmu dengan membantu menemukan apa yang mereka butuhkan.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi bersyukur. Dokumen: shutterstock
Ketika kita membanjiri pikiran kita dengan kekhawatiran, kritik diri sendiri, yang diperparah oleh rentetan berita buruk, itu berdampak pada kesejahteraan mental kita. Bantulah dengan memulai memelihara budaya bersyukur dengan rekan kerja. Kita bisa memulai dengan hal kecil, seperti selalu mengungkapkan penghargaan saat orang-orang bergabung dalam rapat, menyelesaikan tugas, atau saat menawarkan dukungan. Mulai praktek bersyukur ini ketika memulai atau mengakhiri setiap hari dengan pertanyaan: Apa yang paling disyukuri hari ini? Apa yang membuat tersenyum hari ini? Apa yang dulu saya anggap remeh yang sekarang sangat saya hargai? Ya, sesederhana itu, kita bisa memulainya bersama rekan kerja.
Ilustrasi melakukan happy hour virtual dengan rekan kerja. Dokumen: shutterstock
Hanya karena kalian tidak dalam satu ruangan yang sama atau bersebelahan, bukan berarti kalian tidak bisa tertawa dan bermain bersama! Sisipkan obrolan, email, dan virtual meeting dengan permainan, meme, dan refleksi pribadi. Lakukan happy hour virtual setelah bekerja di satu hari. Bawalah sedikit tawa, kesenangan, dan kegembiraan di hari tersebut satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Dengan cara-cara sederhana ini kita bisa menunjukan kepedulian kepada rekan kerja dengan meluangkan waktu untuk memahami dunia mereka, tetap berhubungan, dan mencari cara untuk menawarkan dukungan.