Bekerja Sambil Belajar ala 'Frontend Engineer' kumparan

19 Juni 2019 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fronted Engineer kumparan. Sumber: Dok. pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Fronted Engineer kumparan. Sumber: Dok. pribadi
ADVERTISEMENT
Ketertarikan Ibnu pada dunia software engineering berawal dari kegemarannya menggambar dan mendesain website. Karena merasa desainnya kurang hidup, Ibnu mulai belajar coding secara otodidak, khususnya yang berhubungan dengan frontend. Dari keseriusannya belajar, dia perlahan menjadi seorang web developer dan mulai membangun produknya sendiri sebelum bergabung di kumparan.
ADVERTISEMENT
Meskipun sudah membangun produknya sendiri dan menjadi seorang entrepreneur, Ibnu tidak ragu untuk bergabung di kumparan. Justru pengalamannya terdahulu dapat memberikan insight yang dapat membantu pekerjaannya sekarang. Baginya, berwirausaha dan menjadi karyawan memiliki keseruannya masing-masing. Keduanya sama-sama membawa nilai positif dan dapat memberi manfaat terhadap orang banyak.
Kultur kerja yang mengizinkan untuk remote working juga jadi alasan Ibnu senang bekerja di kumparan. “Walaupun banyak dari tim frontend engineer yang remote working, namun kami tetap solid. Yang serunya saat bertemu rame-rame, jadi kayak orang pacaran yang ketemuan habis LDR-an, banyak hal yang bisa jadi pembicaraan hangat,” ungkapnya.
Ibnu menjelaskan, frontend engineer memegang peranan penting untuk memastikan tampilan antarmuka sebuah website atau aplikasi bekerja dengan baik. Selain dengan UI/UX designer, frontend engineer juga bekerja sama dengan backend engineer agar konten atau data dalam website atau aplikasi tetap dinamis dan berjalan sesuai fungsinya.
ADVERTISEMENT
Menurut pria yang pernah bekerja di salah satu stasiun televisi swasta ini, elemen paling penting dalam sebuah kualitas website khususnya dari sisi frontend adalah kecepatan loading website. Menurutnya lagi, sebuah website dikatakan bagus jika website tersebut interaktif, gampang diakses, mudah dicari menggunakan mesin pencari, dan tentunya aman.
Dari sisi desain, website dengan tampilan clean lebih baik karena dapat membuat konten lebih mudah dicerna dan juga mudah digunakan. Dengan begitu, pengunjung jadi lebih betah berselancar di website sehingga conversion rate pun meningkat.
Pekerjaan frontend sangat dekat kaitannya dengan desain. Untuk itu penting bagi seorang frontend engineer untuk memiliki sedikit pengetahuan tentang desain, agar dapat memberi saran saat membangun tampilan sebuah website.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu saja, seorang frontend engineer juga harus memiliki kemampuan problem solving serta kemampuan komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan. Wajib update dengan tren dan perkembangan yang ada di industri, serta suka mencoba teknologi dan tools baru juga jadi hal yang harus ada pada frontend engineer.
Bagi Ibnu, dunia frontend engineering memiliki banyak tantangan dan sangat dinamis, sehingga menuntutnya untuk terus belajar.
Frontend development merupakan satu-satunya proses development yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti browser dan device yang saat ini sangat beragam. Kami harus memastikan platform kumparan kompatibel dengan semua browser dan device. Teknologi di frontend pun berkembang sangat cepat sehingga memaksa kami untuk terus up to date. Bagi saya tantangan tersebut merupakan suatu keseruan sendiri,” kata pria lulusan teknik elektro ini.
ADVERTISEMENT