Generalis vs Spesialis: Menilai Kedua Pilihan Karier

6 September 2023 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi galau memilih karier. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi galau memilih karier. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam dunia profesional, terdapat dua jenis pendekatan yang bisa ditempuh oleh seseorang dalam membangun karier: menjadi generalis atau spesialis.
ADVERTISEMENT
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada kedalaman dan keluasan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki.
Berikut penjelasan dari Ajeng Asmarandhany, Career Coach tentang perbedaan generalis dan spesialis. Siapa tahu bisa jadi pencerahan buat teman kumparan yang lagi galau memilih arah karier.
Ajeng Asmarandhany, Career Coach (kiri) bersama Josua/ Mas kumparan. Foto: kumparan
Spesialis vs Generalis: Definisi Dasar
1. Spesialis:
- Fokus pada satu bidang keahlian tertentu.
- Memiliki pengetahuan mendalam di bidangnya.
- Contoh: dokter spesialis, akuntan forensik, atau ahli hukum pidana.
2. Generalis:
- Memiliki keahlian di berbagai bidang.
- Pengetahuan lebih luas namun mungkin tidak se-mendalam spesialis.
- Contoh: manajer, konsultan, atau CEO.
Kelebihan dan Kekurangan
Ada orang yang merasa lebih puas dengan mendalami satu bidang hingga menjadi ahli di dalamnya. Mereka menikmati proses belajar dengan kedalaman dan menjadi rujukan dalam bidang tersebut. Sebaliknya, ada juga yang merasa lebih nyaman dengan memiliki pengetahuan luas, mampu beradaptasi dengan berbagai situasi, dan memahami berbagai aspek.
ADVERTISEMENT
Namun, penting untuk diingat bahwa menjadi spesialis tidak berarti seseorang tidak bisa memiliki pengetahuan luas, dan seorang generalis pun bisa memiliki keahlian mendalam dalam beberapa aspek tertentu.
"Menjadi spesialis atau generalis sama baiknya, balik lagi ke kecenderungan kita. Lebih suka mempelajari sesuatu lebih mendalam dan mejadi spesialis di sana. Atau merasa lebih suka ketika mempelajari sesuatu secara menyeluruh," kata Asmarandhany.
Keputusan ini juga bisa didasari pada kecenderungan, minat, dan tujuan karier seseorang. Keduanya memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan. Yang terpenting adalah bagaimana seseorang mampu memaksimalkan kelebihan dari pilihannya dan terus belajar serta berkembang dalam karier yang dipilih.