Kelas kumparan: Mengulik Seni dalam Berkomunikasi

17 Februari 2021 9:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelas kumparan: Mengulik Seni dalam Berkomunikasi. Dokumen: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kelas kumparan: Mengulik Seni dalam Berkomunikasi. Dokumen: kumparan
ADVERTISEMENT
Komunikasi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Walaupun sudah menjadi bagian dari hidup, tapi pernah nggak sih sampai hari ini kamu merasa minder dan mengalami miskom (miskomunikasi) saat harus berkomunikasi dengan orang lain? Itu adalah masalah umum yang masih banyak dirasakan sebagian dari kita.
ADVERTISEMENT
Nah, di Kelas kumparan kali ini kita spesial kedatangan Gema Buana Putra, Digital HC Telkom Indonesia yang berbagi ilmunya tentang bagaimana berkomunikasi secara efektif. Bukan hanya dalam lingkungan pekerjaan tapi juga bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Gema percaya bahwa bahwa komunikasi merupakan sebuah seni yang bisa dipelajari oleh siapapun, “Komunikasi itu seni dan bukan ilmu pasti. Kalau matematika 1+1=2. Mungkin dalam komunikasi 1+1 bisa jadi 5.”
Masalah dalam komunikasi yang sering dirasakan awak kumparan. Dokumen: kumparan
Di awal kelas, Gema mengajak awak kumparan mengisi sebuah kuesioner online singkat untuk mengetahui permasalahan komunikasi apa saja yang dialami. Jawabannya beragam, ada yang merasa grogi, minder, takut salah, hingga berbicara tidak terstruktur.
Setelah mengetahui permasalahan yang dialami awak kumparan saat berkomunikasi ia melanjutkan dengan presentasinya. Diawali dengan struktur dalam sebuah komunikasi. Hingga masuk ke dalam inti materi, soal bagaimana berkomunikasi dengan efektif.
Komunikasi yang efktif. Dokumen: kumparan
Ia menggambarkan bahwa dalam sebuah komunikasi terdapat ekspektasi respons dari pemberi informasi dan kenyataan respons yang diterima memiliki sebuah gap. Gap ini yang biasanya akan menimbulkan miskomunikasi dan menjadikan komunikasi tersebut tidak efektif. Untuk menghilangkan gap ini seseorang perlu mengetahui dua hal. Pertama, menyadari apa yang dirinya inginkan dan butuhkan dari komunikasi tersebut. Kedua, mempelajari apa yang orang lain harapkan dari komunikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana cara menyadari dan mempelajari kedua hal tersebut? Gema memberikan tiga tipsnya.
1. Aktif mendengarkan dan bangun empati
Saat ingin membangun komunikasi dengan seseorang pastikan kamu menghilangkan gangguan yang ada di sekitar, agar kamu bisa mendengarkan dengan baik apa yang lawan bicara katakan dan inginkan. Lalu, tanamkan pola pikir “Beginner’s Mindset” anggaplah dirimu belum mengetahui apa-apa saat berkomunikasi dengan orang lain, meskipun sudah mengenal cukup baik orang tersebut. Ini bisa membantumu menjadi pendengar yang baik dan memahami apa yang orang lain harapkan atas respons yang akan kamu berikan. Dan yang terpenting adalah fokus dengan lawan bicara atau orang yang kamu ajak berkomunikasi, pahami lalu tangkap pesan nonverbal yang lawan bicara sampaikan.
ADVERTISEMENT
2. Komunikasi langsung dan tepat
Di tahap ini Gema memaparkan betapa pentingnya menentukan waktu terbaik untuk berkomunikasi dengan seseorang. Pelajari ini dengan hal-hal sederhana seperti, jika kamu ingin memberikan kritik kepada rekan kerja, pastikan kamu tidak mengkritiknya saat ia habis ditegur oleh atasan. Carilah waktu lain dimana ia lebih siap menerima kritikmu hingga menjadikan hal tersebut sebuah masukan yang positif guna mengembangkan dirinya. Selanjutnya bangun komitmen, tentukan tujuan komunikasi yang dijalankan dan coba berkomitmen dengan tujuan tersebut. Dan terakhir temukan tempat yang tepat. Misal, jika kamu seorang atasan dan ingin menegur bawahan untuk hal yang bersifat personal, pastikan kamu melakukannya bukan ditempat umum atau di depan karyawan lainnya.
3. Lakukan
ADVERTISEMENT
Dan terakhir adalah lakukan. Jangan ragu untuk mencoba, jangan ragu untuk memberikan respons dan jangan ragu untuk memulai. Dengan cara ini kamu perlahan akan menemukan bagaimana cara dan bentuk komunikasi yang tepat untukmu.
Kelas kumparan. Dokumen: kumparan
Di akhir kelas Gema menambahkan bahwa ini harus dilakukan bertahap dan konsisten. Karena cara ini membutuhkan proses untuk seseorang dapat berkomunikasi dengan nyaman dan efektif. Selamat mencoba.