Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Apakah kamu termasuk salah satu orang yang merasakan pola makan jadi berantakan semenjak WFH? Porsi makan yang jadi tidak beres, bisa berkurang atau bahkan menjadi lebih banyak dari biasanya? Atau penyakit maag dan asam lambung jadi terasa lebih sering datang belakangan ini?
ADVERTISEMENT
Kalau iya, kamu tidak sendirian. Dalam beberapa penelitian mengungkapkan ini adalah hal yang sering terjadi pada seseorang yang mempunyai rutinitas bekerja dari rumah atau WFH. Ada beberapa penyebab, salah satunya adalah karena kamu kurang menikmati makanan yang kamu makan.
Menyadari akan hal itu, hari ini dr. Grace Hananta, C. Ht. seorang dokter Holistic, Health & Life Motivator yang juga ahli Mindful Eating berbagi banyak tips dengan awak kumparan di kelas kumparan tentang bagaimana mendapatkan Mindful Eating agar saat kita makan bukan hanya rasa kenyang yang didapat, tapi juga pikiran yang tenang dan hati yang senang.
Kelas yang berlangsung satu setengah jam ini membahas banyak hal, mulai dari yang paling dasar tentang makanan dan pemahaman tentang Mindful Eating, fakta dan mitos tentang Mindful Eating, potensi Mindful Eating sebagai salah satu bentuk diet untuk meningkatkan imunitas hingga manfaatnya untuk karyawan di masa pandemi.
ADVERTISEMENT
Menurut dokter Grace, Mindful Eating adalah tentang bagaimana kita bisa menaruh fokus dan perhatian lebih kepada makanan yang kita makan. Fokus bagaimana cara kita makan. Fokus pada sensasi tubuh saat memakan makanan tersebut, merasakan rasa hingga tekstur makanan yang dimakan dengan semua indra perasa yang kita miliki. Juga belajar mengenali makanan apa yang tubuh kita butuhkan.
Lalu apa manfaatnya saat kita menerapkan Mindful Eating? Ternyata banyak, gaes! “Ini menjadi salah satu cara untuk mengurangi dampak stres, obesitas, kecemasan, penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya. Juga dapat menyeimbangkan feeling dan well-being,” kata dr. Grace.
Karena dengan kita mempelajari dan menyadari apa yang tubuh kita butuhkan maka kita juga bisa memberikan asupan yang terbaik untuk tubuh.
Ada beberapa tipe Mindful Eating yaitu, arriving at food, awakening to the food, tuning in to the body, dan service with food.
ADVERTISEMENT
Tipe yang pertama ada arriving at food, tentang bagaimana seseorang akan meluangkan waktunya 30 detik sebelum makan untuk melihat makanannya, mendeteksi semua bau yang ada dalam makanan tersebut hingga menyadari bagaimana proses mendapatkan makanan tersebut (mulai dari petaninya hingga juru masak).
Kedua awakening to the food, dimana seseorang akan memperhatikan semua aspek dalam makanan tersebut, mulai dari rasa, tekstur hingga aroma pada makanan.
Selanjutnya tuning in to the body, tentang bagaimana seseorang akan memperhatikan berapa banyak kunyahan yang diperlukan untuk memproses makanan tersebut. Hingga menyadari respon fisik dan emosi yang didapatkan dari makanan yang dimakan.
Dan yang terakhir service with food, ini berhubungan dengan layanan yang diberikan sebelum dan sesudah makan. Seperti mengatur meja sebelum makan, membersihkan meja setelah makan, mencuci piring bekas makan dan menyimpan sisa makanan.
ADVERTISEMENT
Untuk memulainya kamu bisa memilih dari salah satu tipe di atas. Tidak sulit bukan untuk dilakukan? Yuk, mulai sekarang kita coba untuk menerapkan Mindful Eating agar kita dapat menikmati setiap makanan yang kita makan dengan perasaan senang dan penuh rasa syukur.